Ditulis oleh: Saskia Elizabeth
Rupanya di balik sosok ayah yang tampak cool, ternyata mereka mengalami stres saat menyambut si kecil datang ke dunia. Ini 6 hal yang membuat ayah baru merasa stress.
Apa saja sih yang membuat para ayah ini stress sebetulnya? Perasaan mereka tidak mengalami perubahan bentuk tubuh, tidak menyusui, bahkan rutinitas si kecil lebih banyak ibu yang terlibat. Ternyata, jauh di lubuk hati (ceileeeee) mereka juga mengalami stress, lho. Namun demi tidak mengurangi kejantanannya mungkin mereka memutuskan untuk tidak berbagi cerita dengan sang istri, namun cerita ke teman-teman, ahahaha.
1. Keuangan
Tidak hanya stres membayar biaya persalinan saja lho, sebetulnya stres ini sudah ada sebelum si mungil hadir. Bayangkan setiap bulan ada biaya tambahan untuk ke dokter, vitamin, belum lagi kalau masa kehamilan tidak terlalu mudah harus ada obat atau perawatan ekstra. Dan, nah ini nih yang kayanya lebih mahal dari biaya dokter dan mungkin biaya persalinan, biaya belanja kebutuhan bayi apalagi kalau belinya segala sesuatu dari merek premium. Stroller seharga motor atau baju-baju bayi yang mungkin seharga belanja bulanan di supermarket.
2. Susah tidur
Hadirnya si kecil yang lucu, rupanya membuat jadwal tidur ayah tidak lucu. Beruntunglah yang memiliki bayi yang cukup kooperatif sehingga jadwal tidur aman. Tapi kalau tidak, pagi jadi malam, malam jadi pagi. Weekend yang biasanya berleha-leha di tempat tidur sampai siang, sekarang ucapkan selamat tinggal terhadap bantal kesayangan. Kebayangkan kalau kita kurang tidur? Badan dan otak juga bekerja tidak maksimal,.Di satu sisi, para ayah tidak mendapat cuti dan harus tetap masuk kerja seperti biasa.
Baca: Ayah Dapat Cuti Panjang Saat Istri Melahirkan, Setuju?
3. Sex life
Kalau yang ini sudah tidak perlu dijelaskan panjang lebar ya, sudah pasti ada jeda kegiatan ranjang sehabis ibu melahirkan. Dan, ini sudah pasti membuat si ayah pusing. Biasanya bisa bermesraan bersama sang istri, sekarang disentuhpun mungkin sang istri enggan.
4. Kurang perhatian
Bukan hanya anak ternyata yang butuh perhatian besar, si ayah juga. Berbagai kebiasaan pasti akan mengalami perubahan. Biasanya bangun tidur sudah ada sarapan, mungkin sekarang harus buat sendiri atau minta si mbak. Baju-baju biasa sudah disiapkan dan dirapihkan, sekarang bahkan baju bersih pun tak ada, karena baju-baju tersebut masih tersimpan manis di tempat cucian kotor. Kadang-kadang ciuman-ciuman mesra di sela-sela kegiatan juga berkurang bahkan menghilang! Ciuman-ciuman itu sekarang sudah milik sang baby.
5. Menghadapi sang istri yang menjadi ibu baru
Beda ibu akan berbeda dampaknya. Si ibu pertama mengalami baby blues ringan, ia bisa tiba-tiba menangis saat makan atau tidur, kebayang tidak si ayah paniknya bukan main. Atau, ibu yang kedua mengalami emosi yang benar-benar tidak stabil, tiba-tiba selalu marah-marah. Apalah daya sang ayah yang bahunya either menjadi sandaran tangisan atau mungkin lemparan bantal dari sang istri.
6. Menghadapi tanggung jawab baru
Hal ini tampak biasa saja, karena asumsi kita sebagai istri ya kalau ada bayi baru wajar dong tanggung jawab pribadi kita bertambah. Tapi rutinitas si bayi merupakan suatu hal yang benar-benar baru kan, mengganti popok yang tidak wangi itu, memandikan, menidurkan, menyuapi, menggendong, dan menenangkan saat ia menangis. Buat para ayah rupanya ini adalah tanggung jawab yang berat. Sehingga dibebani hal-hal di atas akan membuatnya stres.
Jadi kalau si ayah tampak cool bukan berarti dia cool beneran ya moms :D.