Sorry, we couldn't find any article matching ''
Mau Ganti Dokter Saat Hamil? Boleh kok, Asal...
Di tengah-tengah masa kehamilan mommies merasa ingin pindah dokter? Boleh aja kok mom asal jangan lupa melakukan beberapa hal berikut ini ya.
Waktu tahu saya hamil, saya mulai mendekatkan diri dengan teman-teman di kantor lama yang sudah punya anak. Tujuannya selain menambah teman update gosip *lho kok, ahahhaa..maksudnya update informasi seputar kehamilan dan dokter kandungan, kok Mommies. Benar aja kan, saya kebanjiran cerita seputar pengalaman mereka, tentang dokter yang antre pasiennya puanjaaang banget, yang kalau jawab pertanyaan super singkat, atau super sabar meladeni rentetan pertanyaan langsung maupun lewat pesan singkat.
Setelah menimbang-nimbang, akhirnya saya memutuskan memilih obgyn yang dekat dari rumah, cara beliau menyampaikan informasi jelas dan sabar, walau antrean pasiennya cukup banyak dan yang terpenting dia adalah dokter perempuan, seperti target saya sebelumnya.
Di lain kesempatan saya sempat ngobrol dengan teman yang berada di luar kota. Berceritalah ia mengenai kondisinya yang sempat dua kali gontai-ganti obgyn, alasan yang ia kemukakan di antaranya ia merasa tidak cocok dengan hasil analisis si dokter.
Setelah ganti dokter saat hamil, teman saya ini merasa lebih puas dengan analisa yang diberikan. Terlebih, ketika ditemukan, ternyata ada masalah pada dinding rahimnya. Sampai pada akhirnya, teman saya meneruskan berkonsultasi dengan dokter tersebut, dan berhasil mendapatkan keturunan.
Dari pengalaman teman saya, ada informasi penting yang bisa saya share kepada pembaca MD, sebelum memutuskan berganti dokter obgyn.
Di luar itu semua, perlu dipahami juga, sebagai pasien kita itu punya hak tanya, “Jika Anda merasa tidak puas dengan SpOG Anda, pasien berhak untuk meminta penjelasan kembali sampai sejelas-jelasnya. Jika memang pasien hendak mencari pendapat ahli lain (second opinion), hendaknya menanyakan ke SpOG yg bersangkutan siapa yg kira-kira direkomendasikan,” terang Khanisyah Erza Gumilar, dr., SpOG Staf divisi Fetomaternal RS Universitas Airlangga, Surabaya. Penjelasan dari dr. Erza tadi menekankan pada etika hubungan pasien dan dokter yang baik.
Dengan pasien bertanya dan minta rekomendasi, maka obgyn sebelumnya akan membuatkan ringkasan pemeriksaan yang sudah dikerjakan dan akan dikirim ke SpOG yang Mommies tuju. Sehingga SpOG yg dituju paham dan bisa memberikan penanganan yang terbaik.
Ternyata pindah konsultasi dokter kandungan, juga harus dipikirkan matang-matang, ya Mommies. Dan catatan penting dari dr. Erza, gunakan hak tanya Mommies semaksimal mungkin.
Oh iya, buat Mommies yang sedang mencari referensi obgyn, bisa juga, main ke forumnya Mommies Daily, yang membahas tuntas rekomendasi obgyn di beberapa kota besar di Indonesia.
Baca juga:
10 Dokter Kandungan Favorit Para Mommies
Share Article
COMMENTS