Ada situasi tertentu yang mengharuskan perempuan hamil, mengurungkan niatnya untuk bercinta. Hmmm, apa saja itu? Yuk, simak kegiatan seks untuk ibu hamil yang tidak dianjurkan.
Jadi teringat momen kehamilan kira-kira 2 tahun lalu, setelah saya dinyatakan hamil, saya harus “puasa” bercinta cukup lama. Sebabnya sang suami terlalu takut untuk melakukannya :D, padahal dokter kandungan yang menangani saya sudah memberi lampu hijau, lho, Mommies. Padahal sebenarnya, kan ada ya posisi bercinta yang aman saat hamil! Malah saya sempat diledek oleh si dokter, “Memang tahan? Kan kalian pengantin baru!” ahahahaha, tau aja dokternya :p.
Pun begitu, suami saya tetap pada pendiriannya, kalau istilah Jawa-nya “eman-eman” – artinya “disayang-sayang”, ia memilih kalau sudah di atas 5 bulan, baru mau berhubungan intim. Padahal menurut dr. Yassin Yanuar MIB, SpOG, MSc, tidak ada batasan usia kandungan jika ingin melakukan hubungan seks. Namun, yang Mommies harus ingat berhati-hati pada trimester 1, karena keluhan seputar mual, muntah masih akan datang. Akan lebih aman jika dilakukan pada trimester 2 dan 3 karena keluhan-keluhan tadi sudah hilang dan ibu hamil sudah merasa lebih segar.
Dalam beberapa kondisi ini, dr. Yassin menyarankan agar tidak melakukan hubungan seks jika terjadi:
Sementara itu, untuk kegiatan seks secara spesifik yang sebaiknya dihindari selama kehamilan, dr. Yassin menjabarkannya, sebagai berikut:
Pernah juga, saya pernah mendengar, sebaiknya tidak “bermain” di area puting karena akan menyebabkan kontraksi. Mengenai hal ini dr. Yassin berpendapat tidak masalah, asalkan ibu hamil tidak memiliki risiko prematur.
Untuk tambahan lainnya, yang mesti Mommies ingat, tetap perhatikan kenyamanan Anda saat berhubungan intim. Pada trimester 1, posisi masih bisa bervariasi, tapi akan dibutuhkan usaha lebih saat perut sudah membesar di trimester 2 dan 3. Hal ini dilakukan untuk menghindari trauma terhadap perut.
Jadi, boleh kok colek-colek pak suami nanti malam :D.