Masih enggan memperkenalkan teknologi berupa tablet kepada si kecil? Tenang Mommies, jangan terlalu khawatir. Dengan kiat-kiat khusus bukan tidak mungkin tablet bisa menjadi teman si kecil.
Kehadiran berbagai macam gadget semacam pisau bermata dua, ada sisi kekurangan tapi juga punya banyak manfaatnya. Misalnya nih, cara berkomunikasi yang semakin dimudahkan dengan adanya telepon genggam, dan mencari informasi apapun di internet menggunakan tablet.
Sebagai ibu bekerja rasanya saya sudah harus menerima kenyataan kalau anak pertama saya, Jordy, akan banyak bersinggungan dengan gadget, khususnya tablet. Dari sekarang sebetulnya saya sudah mengizinkan Jordy mengakses telepon genggam saya, dengan syarat hanya untuk menonton film atau video kegemarannya, biasanya nih segala sesuatu yang berbau ikan nemo :D Itupun hanya dengan durasi 15 menit. Tapi saya berpikir, lama-lama repot juga ya, kalau saya ada keperluan mendesak, sementara Jordy masih mau menikmati si ikan nemo ini, hahaha. Jadilah saya terbesit membelikan Jordy tablet yang ramah anak. Di sisi lain saya juga harus mengimbangi pengetahuan saya tentang aturan main memberikan tablet kepada si kecil.
Beruntung, saya mendapatkan akses ke dua hal tadi. Akhir July lalu, Mommies Daily bersama Samsung mengadakan acara “Jadikan Gadget Samsung Galaxy Tab A6 Teman si Kecil” di Letter D, Jakarta Selatan yang dipandu oleh MC Lia Atma. Karena bertepatan dengan Hari Anak Nasional, acara ini juga sekaligus sebagai bentuk kepedulian Samsung Galaxy Tab A dan MD terhadap tumbuh kembang anak Indonesia. Jadi nggak hanya punya, tapi paham bagaimana menggunakan tablet dengan cerdas.
Presentasi Seto Anggoro, Product Marketing Manager Samsung Indonesia di awal acara sempat mencuri perhatian saya, karena Samsung Galaxy Tab A ini sudah dilengkapi dengan fitur Kids Mode, yaitu fitur merupakan parenting control yang berfungsi menyaring aplikasi yang pantas yang diakses si kecil dengan menggunakan pin sebagai kode keamanan.
Asyiknya tablet ini juga dilengkapi dengan macam-macam permainan edukatif untuk balita, namun jika anak Anda sudah lebih besar juga bisa mengunduh permainan lainnya yang lebih cocok. Selain itu dengan fitur parental control memungkinkan Mommies membatasi penggunaan tablet. Saat saya mencoba langsung tablet ini, makin ingin punya karena dilengkapi fitur Monitoring of Usage Time and Applications, jadi semacam laporan yang akan Mommies terima tentang aplikasi apa saja yang diakses si kecil berikut dengan durasi waktunya. Dari segi fisik, tablet ini sangat ringan, tapi mantap digenggam, karena bagian belakangnya terbuat dari bahan yang menyerupai tekstur kulit jeruk.
Rasa haus saya seputar informasi tablet canggih dan ramah anak ini sudah terpuaskan. Selanjutnya giliran mengimbangi dengan pengetahun seputar menjadikan tablet ini teman untuk si kecil bersama Psikolog Anak dan Keluarga Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si, atau akrab disapa Mbak Nina. Walau sampai kini masih banyak orangtua yang pro kontra dengan pemberian tablet ini, tak bisa dipungkiri sih, ya kalau tablet juga mendatangkan banyak manfaat. Misalnya:
Meski demikian, tetap saja harus ada batasannya. Menurut Mbak Nina usia 0-2 tahun sebaiknya tidak perlu diperkenalkan dengan gadget dulu. Karena dari cara mereka memperlakukan gadget masih digigit, dipukul-pukul, dan dibanting – ayooo memang rela? 3-5 tahun baru deh, mereka bisa menonton, bermain permainan-permainan sederhana. Dan sebaiknya tidak lebih dari 1 jam setiap harinya ya, Mommies. Sementara untuk anak yang sudah lebih besar 6-18 tahun sudah bisa menggunakan gadget atau tablet untuk aktifitas yang lebih variatif. Contohnya memotret, komunikasi denggan orangtua atau teman dan belajar. Pada tataran usia ini Mbak Nina menyarankan tidak lebih dari 2 jam setiap harinya. Karena jika berlebihan berisiko akan mengganggu perkembagan fisik dan motorik, kognitif dan bahas, dan terakhir adalah fungsi emosi dan sosial anak. Nggak mau itu terjadi dong?
Kalau sudah dirasa cukup menggunakan tablet, jangan lupa interaksi dengan anggota keluarga, ya Mommies. Bisa dengan liburan, olahraga pagi, camping dan lain-lain. Sementara itu, Mommies dan pasangan juga jangan bosan mengulik bagaimana sih agar tablet ini bisa dimaksimalkan fungsinya supaya bisa jadi teman si kecil. Kalau kata Mbak Nina, kenalin deh fitur-fitur apa saja yang boleh dimainkan anak, cari anti-virus terbaik supaya tablet Samsung Galaxy Tab A6 tidak rusak karena gangguan virus, jangan lupa juga aktifkan Kids Mode, lalu minta anak membuat karya dari apa yang ia sukai, dan terakhir bantuk anak belajar membedakan mana fitur yang boleh ia klik dan mana yang tidak.
Saya, jadi makin yakin kalau proses menjadikan tablet menjadi teman anak saya, bisa berjalan dengan baik. Apalagi kalau menggunakan tablet Samsung Galaxy Tab A6 :)