Sorry, we couldn't find any article matching ''
Film The Big Friendly Giant – Mengingatkan Pentingnya Memiliki dan Mewujudkan Mimpi
Film The Big Friendly Giant arahan sutradara Steven Spielberg, mengingatkan saya untuk terus menghidupkan mimpi dan belajar berempati.
Awalnya saat membaca judul film ini saya sempat ragu, hmmm, apa ya yang akan disuguhkan film ini kepada penontonnya? Raksasa yang baik hati? Okey, saya simpan dulu keraguan saya, sampai tiba saatnya duduk manis di dalam studio bioskop untuk memenuhi undangan dari Walt Disney Indonesia menyaksikan premiere-nya The Big Friendly Giant, Kamis 1 September lalu di Senayan City.
Kira-kira hampir setengah jam film bergenre fantasi petualangan ini diputar, saya terangguk pelan “Okey, saya suka film ini.” Alasannya bukan semata-mata karena film ini mengadaptasi karya penulis Roald Dahl dan besutan sutradara Steven Spielberg, melainkan pelajaran berharga yang bisa dipetik para penonton. Saya ceritakan tanpa menjadi spoiler ya, Mommies :D
Belajar berempati
Dalam film ini dikisahkan seorang gadis yatim piatu di kota London, bernama Sophie (Ruby Barnhill) bertemu dengan seorang raksasa yang mendapatkan julukan BFG (Big Friendly Giant). Dalam proses pertemuan yang tak diduga ini, Sophie mengalami ketakutan seperti layaknya anak-anak yang bertemu dengan raksasa! Namun, dalam sebuah perbincangan, Sophie seperti terenyuh dengan kisah hidup BFG – sampai akhirnya ia tak takut sama sekali dan malah menemukan sisi baik dari BFG. Dalam beberapa adegan, film BFG mengingatkan saya agar tidak memandang rendah siapapun, dan berempati dengan orang lain. Karena kita tidak pernah tahu, dari mana kita mendapatkan pelajaran berharga tentang kehidupan.
Hidup itu harus punya mimpi, dan wujudkan!
Jadi, Mommies, BFG ini punya kebiasaan unik yang berkaitan dengan mimpi. Dalam beberapa scene saya dibuat terpana melihat animasi dari Walt Disney. Serasa benar-benar ada di dunia mimpi dan teduh. Di satu adegan BFG berkata kepada Sophie, “Masih banyak mimpi yang harus kau tangkap teman kecilku!” Kalimat ini semacam alarm untuk saya, bahwa kita harus tetap memiliki mimpi dan jangan lupa untuk diwujudkan.
Berani atas nama kebenaran
Sophie si gadis kecil yang hobi membaca ini memiliki karakter tomboy dan sedikit nakal di panti tempat dia tinggal, ternyata punya jiwa mulia – membantu BFG keluar dari belenggu sesama teman-teman raksasa yang punya niat jahat terhadap dirinya. Dengan strategi ia miliki, Sophie meyakinkan BFG kalau rencananya akan berjalan mulus. Keberanian dan keteguhan niat Sophie ini layak ditiru siapa saja. Saya jadi teringat iklan sebuah campaign yang intinya berpesan kepada masyarakat jangan ragu membantu seseorang yang sedang terancam keselamatannya. Dalam video tersebut digambarkan, seorang perempuan di dalam bis sedang digoda pria. Secara kompak penumpang lainnya berdiri dan seakan menantang pria iseng tadi, supaya mengurungkan niat jahatnya. Sebetulnya aksi kecil bisa menyelamatkan kehidupan orang lain, kalau kita berani dan tahu bahwa kita berada di jalur yang benar. Seperti yang Sophie lakukan terhadap BFG.
Secara alur dan pesan yang disampaikan, film ini menurut saya cocok ditonton oleh si kecil yang minimal sudah masuk usia SD. Untuk orang dewasa, THE BFG juga layak ditonton sebagai pengingat kalau hidup itu harus tetap punya mimpi, tapi jangan lupa untuk mewujudkannya, ya Mommies :)
Share Article
COMMENTS