Mencegah anak terhindar dari DBD nggak cuma perlu dilakukan di lingkungan rumah saja. Lingkungan sekolah pun perlu diperhatikan. Bagaimana cara mencegah DBD saat anak sedang sekolah?
Minggu lalu, anak saya Bumi sempat mengalami demam yang naik turun hingga 3 hari. Karena khawatir, saya dan suami akhirnya memutuskan untuk membawa ke Rumah Sakit dan melakukan cek darah.
“Aku, kok, takut Bumi kena DBD, deh... apalagi tetangga kita juga baru ada yang kena DBD kan?” ujar suami.
Duuh... mendengar kata DBD, saya kok, jadi parno, ya? Lah wong, Bumi beberapa bulan lalu baru saja mengalami DBD setelah operasi usus buntu. Kondisi ini jugalah yang membuat Bumi harus dirawat di ICU selama 3 malam.
“Masa, sih, DBD lagi?” batin saya.
Syukurnya, kekhawatiran suami lantas pupus karena hasil cek darah menunjukan negatif, Bumi tidak DBD ataupun tifus. Walaupun begitu, bukan berarti saya sebagai orangtua bisa tenang-tenang saja, dong? Apalagi kalau ingat penyakit DBD ini memang tidak bisa dicegah, karena imun dalam tubuh tidak bisa diatur. Oleh karena itulah hal yang paling penting yang bisa saya lakukan adalah melakukan pencegahan sedini mungkin.
Pencegahan yang saya maksud tentunya nggak hanya terbatas selama di lingkungan rumah saja, tapi juga di sekolah. Mengingat saat ini Bumi sudah masuk SD, di mana waktu kesehariannya juga banyak dihabiskan di sekolah. Oleh karena itu saya ingin memastikan anak tetap sehat dan terbebas dari nyamuk.
Kebetulan, belum lama ini saya sempat datang ke acara My Baby Mom’s Gathering bersama dr.Margaretha Komalasari SpA di Kota Kasablanka. Waktu itu dokter yang berpraktik di RS Brawijaya ini menegaskan kalau orangtua perlu melakukan tindakan preventif guna mencegah penyakit DBD.
“Pergantian cuaca yang nggak menentu seperti ini, orangtua memang perlu lebih waspada karena anak mudah terserang penyakit, termasuk DBD. Upaya pencegahan DBD wajib dilakukan dengan 3M dan melindungi si kecil dari gigitan nyamuk. Termasuk memberikan perlindungan ketika anak berada di sekolah,” ujarnya.
Tindakan preventif yang dimaksud di sini, tentu saja dimulai dengan menerapkan pola hidup sehat lebih dulu, termasuk ketika anak di sekolah. Mengingat saya sebagai orangtua nggak bisa selalu berada di samping anak, upaya pencegahan penyakit DBD di sekolah ini bisa dengan menggunakan minyak telon.
Minyak telon yang seperti apa? Tentu saja yang kandungannya alami dan tentunya mampu melindungi anak dalam jangka waktu yang cukup lama. Rupanya, saat ini minyak telon My Baby mempunyai inovasi baru dengan menghadirkan proteksi yang lebih lama hingga 8 jam.
Keunggulan minyak telon yang satu ini karena memiliki kandungan Citronella Oil (Minyak Sereh) dan Lemongrass Oil (Minyak Sereh Wangi) yang bekerja dan memberikan efek anti nyamuk sampai dengan 8 jam. Cara kerjanya dan komponen-komponen yang terkandung dalam Citronella Oil dan Lemongrass Oil dapat menutupi indera nyamuk untuk mencium aroma manusia, sehingga nyamuk nggak bisa mendekati orang yang menggunakannya.
Selain itu, tentu saja banyak faktor pendukung lainnya sebagai upaya mencegah anak terkena DBD selama di sekolah. Misalnya, biasakan untuk memeriksa perlengkapan sekolah dan ajak anak untuk membereskannya secara rutin, biasakan anak mencuci tangan sehingga anak pun punya kesadaran menjaga kesehatan. Termasuk memberikan pemahaman pada anak akan bahaya penyakit DBD.
Kalau perlu, bawakan anak baju ganti atau jaket lengan panjang selama di sekolah. Oh, ya, satu lagi, nih.... nggak ada salahnya juga mengetahui kondisi lingkungan sekolah anak, baik di dalam kelas ataupun kamar mandi. Kalau anak bilang kondisinya kurang bersih, nggak ada salahnya kok, memberikan masukan pada pihak sekolah. Tapi, ,akan lebih baik lagi jika kita mengatahui dengan mengeceknya sendiri ketika sedang mengantar atau menjemput anak ke sekolah.
Atau, Mommies yang lain punya saran berberbeda? Share, dong!