banner-detik
PARENTING & KIDS

Mengenalkan Indahnya Berbagi kepada si Kecil

author

?author?27 Jun 2016

Mengenalkan Indahnya Berbagi kepada si Kecil

“Berbagi tidak hanya menguntungkan orang lain, tapi juga mendatangkan kebaikan untuk diri sendiri.” – Anna Surti Psikolog Anak dan Keluarga.

Mengenalkan Indahnya Berbagi kepada si Kecil

Maksud dari Anna Surti , Psikolog Anak dan Keluarga yang akrab disapa Mbak Nina ini adalah ketika berbagi seseorang secara emosional juga ikut merasakan kebahagiaan karena bisa membantu sesama. Hal inilah yang perlu ditanamkan kepada anak sedari dini, bahkan semenjak dua tahun Mommies sudah bisa mencicilnya.

Dalam sebuah kesempatan, tema besar indah berbagi ini digunakan oleh PT Mattel Trading Indonesia. Dalam kampanye “Mattel Senangnya Berbagi” diharapkan mampu mendatangkan keceriaan bagi anak-anak yang mendapatkan mainan, selain itu juga mengajarkan anak-anak sedari kecil untuk memiliki keinginan berbagi kepada yang membutuhkan.

Bagi Mommies yang ingin bergabung dalam program ini bisa membeli mainan dari grup Mattel di Hypermart (Fisher Price, Barbie, Hot Wheels, Thomas  & Friends & Mega Blok) seharga Rp 100 ribu dalam periode 10 Juni hingga 20 Juli 2016. Setiap pembelian senilai 100 ribu tersebut, Mattel akan mendonasikan senilai Rp 30 ribu untuk program ini, Moms. Nah, nanti Anda akan mendapatkan kartMattel Senangnya Berbagi yang bisa dituliskan pesan khusus kepada anak-anak lain yang akan menerima bantuan Anda. Biarkan si kecilm, yang menuliskan pesan tersebut – supaya empatinya terlatih, Moms.

Tapi gimana dong, kalau anaknya masih kecil seperti anak saya Jordy, yang baru mau dua tahun July nanti? Menurut Mbak Nina, dari seusia Jordy sudah bisa dilatih untuk berbagi, meski tak kasat mata. Contohnya, anak di usia Jordy terkadang akan memberikan makanan yang sedang ia makan kepada orangtuanya. Ketika hal ini terjadi berikan ia apresiasi berupa pujian, jangan keburu sebal, ya Mommies. “Dengan pujian tesebut, anak akan merasa hebat meskipun tindakannya belum tepat karena memang belum memiliki kemampuan khusus untuk berbagi. Tugas sebagai orangtua untuk terus memberika  dorongan agar anak mau berbagi,” jelas Mbak Nina. Perilaku kecil tadi menunjukkan si kecil mampu berbagi di kemudian hari.

Bagi usia anak di atas lima tahun, perlahan sudah bisa mengerti bahwa berbagi itu juga bisa mendatangkan manfaat untuk diri sendiri. Misalnya setelah ia berbagi sesuatu kepada orang lain, katakan pada kalau ia sudah hebat mau membantu orang lain, tapi jaga jangan sampai si kecil merasa sombong.

Sementara untuk anak yang sudah lebih besar – pemahamannya tentang konsep berbagi mereka sudah lebih bagus. Maka ia sudah paham, kalau berbagi itu bukan hanya penting untuk orang lain – tapi juga ada manfaatnya untuk diri sendiri. Tapi kemungkinan besar pada tataran SD menurut Mbak Nina, mereka menganggap kalau berbagi akan membuat teman-temannya senang. Dan akhirnya si kecil bisa memiliki banyak teman. Meski hal tersebut bukan konsep bebagi yang benar, tapi hal ini adalah konsep berbagi anak-anak yang saat itu mereka pahami. Hal tersebut nggak jadi masalah Moms, tetap berikan ia apresiasi karena sudah membantu temannya.

Bagaimana dengan Mommies? dengan cara apa Mommies mengenalkan konsep berbagi kepada si kecil?

Share Article

author

-

Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan