Sorry, we couldn't find any article matching ''
5 Tips Mengajarkan Matematika Kepada Anak
Saya bukan tipe ibu yang sabar dalam urusan mengajar anak belajar, jadi untuk menghindari saya marah dan anak jadi malas belajar, saya harus pintar-pintar mencari cara mengajarkan anak.
Saya pernah menulis mengenai bagaimana tips sebagai ibu bekerja agar tidak pusing ketika masa UTS atau UAS tiba. Namun sebelumnya, saya juga pernah terjebak pada kondisi ibu yang mengajarkan anak sambil marah-marah dan berakhir dengan si anak ngambek nggak mau belajar, hahaha. Salah satu yang dulu membuat sabar saya cepat hilang adalah mata pelajaran Matematika. Dan percayalah, pelajaran Matematika anak SD sekarang kadar susahnya itu ajaib. Bahkan, nggak jarang, topik pelajaran yang dipelajari oleh si kakak di kelas 3 SD juga sudah dipelajari oleh si adik yang duduk di kelas 1 SD!!!
Belajar dari pengalaman pribadi saya waktu kecil, saya nggak mau memaksa anak-anak untuk mendapat nilai tinggi tanpa peduli mereka suka atau tidak dengan mata pelajarannya. Jadi tugas pertama saya membuat mereka merasa bahwa Matematika itu bukan mimpi buruk, tapi hal biasa yang dapat ditemui dalam hidup sehari-hari dan terasa menyenangkan. Bagaimana cara?
1. Gunakan alat bantu yang ada dalam kehidupan mereka sehari-hari
Saat mengajarkan pengurangan dan penjumlahan, saya menggunakan sendok dan garpu, stok buah-buahan yang ada di dalam kulkas atau tumpukan buku-buku.
2. Belajar dari pengalaman langsung
Ketika topik mengenal besaran uang dipelajari oleh si kakak, saya mengajak si kakak ke warung tetangga dan memintanya belanja dengan menggunakan uang sungguhan. Si kakak pun belajar mengenai besaran uang, kembalian dan hitung-hitungan.
3. Belajar sambil bermain
Banyak alat permainan yang dapat digunakan untuk belajar matematika. Mulai dari ular tangga untuk penambahan, ludo untuk mengurutkan bilangan hingga monopoli untuk jual beli. Tapi, untuk topik mengenai pecahan, saya cukup bingung mencari alat bantunya. Bisa sih mengunakan potongan buah atau potongan cake, tapi berapa banyak uang yang perlu saya keluarkan setiap kali belajar harus membeli buah atau cake dan memotong-motongnya (tetep, ibu-ibu penuh perhitungan). Saya pun mencari cara yang bisa membantu menjawab kepusingan saya. Kemudian saya mendapat informasi mengenai Homework Hacks dari HP dan saya langsung memastikan apakah ini benar-benar dapat menjadi sarana belajar yang menyenangkan untuk anak-anak saya? Dan, jawabannya iya.
Jadi, di HP Homework Hacks kita bisa mendapatkan berbagai ide aktivitas dan informasi yang bisa dimanfaatkan untuk membantu anak belajar di rumah. Bahkan sudah tersedia berbagai printable yang bisa dengan mudah diunduh dan di-print di rumah. Seperti printable chatterbox yang kemudian saya manfaatkan untuk membantu anak saya belajar matematika. Kita cukup menyiapkan kertas A4, gunting dan printer HP seperti HP DeskJet Ink Advantage 3635 All-in-One yang dapat digunakan tanpa menggunakan kabel. Untungnya sejak anak-anak masuk SD dan tugas-tugasnya semakin banyak, saya sudah lama menggunakan printer HP, mengingat harganya yang terjangkau dan hasil print-nya tetap bagus.
Bagaimana cara memanfaatkan printable chatterbox ini? dan apa 2 cara lain yang saya gunakan untuk mengajarkan anak Matematika?
Langkah-langkah untuk menggunakannya sebagai berikut:
1. Cetak Fractions Chatterbox.
2. Gunting mengikuti pola garis putus-putus, hingga kertas berbentuk segi empat.
3. Balik kertas hingga bagian yang berwarna putih menghadap ke atas. Lalu, lipat keempat ujung kertas ke arah dalam, sehingga kertasnya sekarang berbentuk segi empat yang lebih kecil.
4. Balik lagi kertasnya, dan lipat lagi keempat ujungnya. Sekarang kertasnya berbentuk segi empat yang lebih kecil lagi.
5. Lipat kertas segi empat di bagian tengah dari kiri ke kanan.
6. Lalu, buka dan lipat lagi di bagian tengah dari atas ke bawah.
7. Sekarang kertas segi empatnya jadi memiliki lipatan yang mudah untuk ditekuk. Masukkan jari-jari ke balik lipatan (dua jempol di lipatan bawah dan dua telunjuk di lipatan atas).
8. Lakukan gerakan mencubit dengan jari sehingga chatterbox terbuka dan tertutup. Untuk lebih jelasnya, silakan tonton videonya di sini.
Sekarang beralih ke bagian yang menyenangkannya, belajar sambil bermain:
1. Biarkan anak memilih warna yang ada di bagian luar chatterbox.
2. Eja warna tersebut dan buka-tutup chatterbox sejumlah huruf yang dieja. Misalnya, jika memilih warna biru, eja B-I-R-U sambil membuka-tutup chatterbox.
3. Biarkan anak memilih angka yang ada di bagian dalam chatterbox.
4. Eja angka tersebut dan buka-tutup chatterbox sejumlah huruf yang dieja. Misalnya, jika memilih angka dua, eja D-U-A sambil membuka-tutup chatterbox.
5. Setelah anak memilih satu soal yang ada di bagian dalam chatterbox, minta ia untuk menyebutkan bilangan pecahannya.
6. Buka lipatan chatterbox untuk melihat jawabannya.
Ini menjadi salah satu cara belajar yang efektif, karena anak lebih mudah untuk mengingat dan memahami bilangan pecahan. Ajak juga temannya untuk ikut bermain, sehingga mereka bisa bergantian memainkan chatterbox dan menjawab soal. Seru, kan?
4. Menggunakan anggota bagian tubuh
Ini biasanya saya gunakan di saat awal-awal mengenalkan angka pada anak-anak. Dengan maksimal 10 angka sesuai dengan jumlah jari tangan atau jari kaki mereka.
5. Menyebutkan nama-nama orang yang mereka kenal
Ini kerap saya lakukan pada soal cerita. Biasanya saya akan menuliskan nama-nama anggota keluarga, saudara atau tetangga maupun teman yang mereka kenal. Anak-anak jadi tertawa saat membaca nama orang yang mereka kenal dan jadi semangat mencari jawaban dari soal cerita itu.
Semoga saja rasa senang mereka pada Matematika terus berlanjut ya Mom… bukan masalah hasil nilai yang tinggi, tapi saya percaya jika mereka menyukai sesuatu maka mereka akan lebih mudah belajar.
PAGES:
Share Article
COMMENTS