Sorry, we couldn't find any article matching ''
Film Super Didi, Karena Mengurus Anak Juga Tugas Seorang Ayah
Siap-siap saja tersenyum, tertawa sekaligus menangis saat menonton Film Super Didi. Yang pasti, selain merasa terhibur saya pun mendapat banyak pelajaran lewat film drama komedi ini.
"Jarang-jarang, nih, Dis, gue nonton film sampe nangis. Nggak terasa pas di scene akhir, tahu-tahu air mata gue udah ngembeng aja. Mungkin akting Vino 'dapet' banget. Ceritanya juga dekat dengan keseharian, jadi nggak mengada-ada," ujar Indra Gunawan, salah satu teman dekat saya yang bekerja di salah satu media.
Belum lama ini saya, dan Indra memang mendapat kesempatan untuk melihat press preview Film Super Didi. Begitu selesai nonton, saya penasaran ingin mendapat insight dari kaca mata seorang ayah, mengenai film besutan produksi Muti Didi Film ini. Ternyata apa yang dirasakan teman saya ini nggak berbeda jauh, ia merasa film yang disutradarai dua perempuan muda, Hadrah Daeng Ratu dan Adis Kayl Yurahma benar-benar 'ngena' di hati.
Begitu, melihat scene awal dalam film ini, saya pun lantas ingat anak dan suami. Bukannya apa-apa, soalnya di menit-menit pertama film ini dimulai,.saya sudah disuguhi dengan gambaran realita yang sering saya dan keluarga lakukan. Di mana, kami memang punya ritual yang sering kami lakukan bersama-sama, yaitu melakukan ‘perang bantal’.
Waktu melihat saya pun membatin, “Duuuh... kok filmnya ngena banget, ya!”
Saya pikir, kalau saya mengajak Bumi nonton, sepertinya anak saya ini bisa betah duduk berlama-lama lantaran banyak cerita yang memang ia rasakan. Menurut saya, sih, cerita film ini sangat natural karena mampu menggambarkan kejadian sehari-hari yang sering kita alami dalam keluarga.
Mungkin hal ini tidak terlepas dari ide cerita yang diambil dari pengalaman sang produser, Reymund Levy. Ternyata ia pernah mengalami peristiwa serupa dengan cerita dalam Super Didi ini. Selain itu, Raymund pun mengakui kalau sangat terkesan dengan perkembangan dunia parenting di Indonesia saat ini. Dulu, saat diminta menjadi penyiar radio dan membawakan salah satu Program bertajuk Profil Papa Paling Keren (P3K) dirinya mengaku mendapat banyak sekali referensi dan pengetahuan baru tentang perkembangan parenting.
Film drama komedi ini bercerita soal bagaimana sulitnya Arka (Vino G Bastian), seorang ayah yang berprofesi sebagai arsitek menjaga dua anak perempuannya seorang diri, tanpa dampingan sang istri. Karena sesuatu hal, Arka memang ditinggalkan istrinya (Karina Nadila) ke Hong Kong selama dua minggu. Meskipun sudah mendapat daftar yang cukup, hal apa saja yang harus dilakukan, tetap saja Arka merasa kesulitan.
Film ini bisa merefleksikan kebingungan dan 'perjuangan' seorang ayah yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya tanpa sang istri. Mulai dari perjuangan Arka yang harus mengatur waktu mengantar anak-anaknya ke sekolah sampai harus menemani les balet. Lucunya, Arka pun mau nggak mau ikut hadir di arisan ibu-ibu sosialita yang biasa istrinya ikuti.
Dari sini, Arka pun belajar banyak hal karena ia dituntut multitasking layaknya perempuan. Berusaha menyeimbangkan antara pekerjaannya, menjalankan tugas rumah dan menggantikan tugas istrinya. Biar bagaimanapun, kalau ngomongin soal parenting keterlibatan ayah dalam mengurus anak-anak tentu sangat besar.
Namanya juga parenting, ya, bukan mothering atau fathering. Di sini ayah dan ibu memang harus saling melengkapi. Lewat film ini pun banyak sekali pesan yang bisa ditangkap oleh orang tua macam saya. Salah satunya, adalah bagaimana pentingnya orang tua untuk membangun kepercayaan anak dengan menepati janji yang sudah diungkapkan.
Mungkin hal ini terlihat sepele, tapi tanpa disadari bisa berdampak besar pada kepribadian anak ketika ia sudah tumbuh dewasa. Ingat kalau anak cetakan orang tua? Nah, nggak mau, dong, anak tumbuh menjadi orang yang senang mengingkari janji? Yes, we lead them by example.
Selain Vino G. Bastian dan Karina Nadila, film ini juga dibintangi oleh sederet bintang seperti Ira Maya Sopha, Mathias Muchus, Joe P. Project, Mike Lucock, Verdi Solaiman, Djaitov 'Tigor' Yanda, Patty Sandya, Zilly Larasati dan sederet penyiar radio ternama Indonesia turut mendukung film ini. Film Super Didi juga menghadirkan dua pemain cilik pendatang baru, Anjanique Renney dan Aviela Reyna, yang tidak lain adalah kedua putri sang produser, Reymund Levy.
Penasaran dengan ceritanya? Langsung tonton aja, ya... jangan lupa ajak keluarga besar, soalnya film ini juga menggambarkan kisah orang tua lintas generasi.
Share Article
COMMENTS