banner-detik
#MOMMIESWORKINGIT

5 Alasan Mengapa Ibu Bisa Menjadi Pemimpin yang Baik di Kantor

author

fiaindriokusumo14 Apr 2016

5 Alasan Mengapa Ibu Bisa Menjadi Pemimpin yang Baik di Kantor

Untuk yang masih berpikir kalau perempuan dengan status ibu tidak bisa dijadikan pimpinan, coba berpikir ulang :D. Karena ada banyak alasan mengapa ibu bisa menjadi pemimpin yang baik di kantor.

Saya bersyukur bahwa sepanjang karier saya, saya selalu bekerja di kantor yang memberikan kesempatan sama besar terhadapa laki-laki maupun perempuan (baik itu perempuan single ataupun menikah) untuk menjadi pimpinan. Sebenarnya, banyak loh kemampuan seorang ibu yang bisa banget diaplikasikan dalam memimpin sebuah perusahaan. Mau tahu apa saja?

5 Alasan Mengapa Ibu Bisa Menjadi Pemimpin yang Baik di Kantor

1. Tidak pernah berhenti belajar

Based on pengalaman saya pribadi, menjadi ibu dari dua orang anak membuat saya tidak pernah bisa berhenti belajar. Selalu ada hal baru yang wajib saya pelajari, agar saya selalu update dengan perubahan zaman. Dan seseorang yang tidak pernah berhenti belajar serta beradaptasi sudah tentu cocok memegang posisi pemimpin. Karena dia akan selalu berinovasi untuk membuat perusahaan terus berjalan dan meraih sukses. Makanya, biarpun sudah bekerja, jangan lupa terus menyuntikkan ilmu, misal, dengan membaca buku untuk meningkatkan karier.

2. Time management yang andal

Tahu dong bagaimana seorang ibu mengatur jadwal seluruh keluarga agar semua berjalan dengan lancar dan bebas hambatan? Memastikan aktivitas anak-anak berjalan dengan baik, dia sendiri juga harus pandai mengatur waktu untuk urusan pekerjaan, pribadi dan keluarga. Jadi urusan time management dalam bekerja sudah pasti juga bisa dia lakukan.

3. Mampu berpikir cepat

Saat anak mendadak sakit atau mengalami kecelakaan di rumah, seperti terjatuh, terbentur atau dalam kasus saya waktu itu jari anak terkena cutter cukup dalam atau anak terjatuh di sekolah hingga tangannya patah, mau sepanik apapun seorang ibu dia pasti mampu berpikir cepat memikirkan tindakan apa yang harus segera dilakukan.

4. Terbiasa dengan intrik

Kayaknya jaraaaaaang sekali perusahaan yang hubungan antara karyawan terbebas dari intrik. Intrik itu nggak hanya ada dalam dunia politik, lho! Tapi intrik politik di dunia kerja dan dunia seorang ibu juga ada, hahaha. Saya sudah khatam dengan intrik-intrik yang dilakukan oleh anak-anak saya, terutama ketika mereka sedang sebal terhadap satu sama lain. Setidaknya ini membuat kita, saat berada dalam posisi pemimpin menjadi lebih sensitif menghadapi anak buah yang terbiasa melakukan intrik politik kantor.

5. Hemat pengeluaran

Memikirkan bujet yang bersahabat untuk seorang pimpinan itu penting, jangan sampai dong pengeluaran lebih besar dari pendapatan. Dan, seorang ibu sudah pasti memiliki ilmu budgeting yang baik. Percayalah, hanya karena beda harga Rp 2000,- lebih murah, ibu bisa memilih pergi ke hypermart yang lebih jauh daripada membeli di dekat rumah. Jadi saat mengatur bujet untuk perusahaan atau divisi, seorang ibu pasti juga memikirkan dengan saksama.

6. Lentur dalam bersikap

Seorang ibu perlu memiliki kelenturan dalam bersikap ketika menghadapi anak-anaknya. Tahu kapan harus bersikap tegas, kapan harus bersikap lunak, kapan harus menjadi sahabat, kapan harus menjadi ibu. Begitu juga saat kita menjadi pemimpin yang memimpin berbagai macam tipe orang. Kita harus lentur menghadapi sifat orang yang berbeda-beda.

Nah itu dia Moms, setuju nggak? “Kok, di kantor saya ada level manager, seorang ibu, nggak seperti itu???” Hmmm, yah namanya orang kan beda-beda ya setiap pribadi, atau mungkin Anda memang kurang beruntung aja, hahaha.

Share Article

author

fiaindriokusumo

Biasa dipanggil Fia, ibu dari dua anak ini sudah merasakan serunya berada di dunia media sejak tahun 2002. "Memiliki anak membuat saya menjadj pribadi yang jauh lebih baik, karena saya tahu bahwa sekarang ada dua mahluk mungil yang akan selalu menjiplak segala perilaku saya," demikian komentarnya mengenai serunya sebagai ibu.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan