Sorry, we couldn't find any article matching ''
Si Kecil Tidur Malam, Lebih Baik Lampu Mati atau Menyala?
Ditulis oleh: Nayu Novita
Kondisi pencahayaan di dalam kamar si kecil bisa memengaruhi kualitas tidurnya di malam hari, lho Mom!
Ada beberapa hal yang memang perlu diperhatikan saat memutuskan agar anak mulai tidur sendiri. Nah, dalam rangka membiasakan anak-anak tidur sendiri, saya membiarkan si kakak (10) dan si adik (5) tidur malam dengan penerangan cahaya lampu meja belajar yang lumayan terang. Karena anak-anak mengeluh takut ditinggal sendirian kalau kamarnya gelap. Ya sudah deh, yang penting mereka nyaman dulu dengan kamarnya. Perkara lampu bisa ditangani belakangan.
Tapi belakangan saya mulai mencoba menurunkan level penerangan kamar sedikit demi sedikit. Kenapa?
Lampu terang picu depresi
Banyak penelitian membuktikan ada hubungan antara kualitas tidur di malam hari dengan penerangan di dalam kamar. Salah satunya yang dilakukan di Ohio State University Medical Cente. Menurut penelitian, ternyata tidur dengan lampu menyala bisa menimbulkan perubahan struktur pada otak dan memicu depresi!
Joyce Walsleben, Ph.D, profesor dari New York University School of Medicine, AS, menjelaskan bahwa kualitas pencahayaan sehari-hari bisa memengaruhi produksi hormon melatonin—hormon yang memicu rasa kantuk, di dalam tubuh. Menurut Walsleben, bahkan saat sedang tidur, mata kita bisa mendeteksi adanya cahaya dari balik kelopak mata, yang kemudian bisa menghambat produksi melatonin. Pantas saja saya bisa berkali-kali terbangun dari tidur jika sampai ketiduran sebelum mematikan lampu kamar.
Sinar biru dari televisi, komputer, dan gadget
Bukan hanya penerangan di dalam kamar, cahaya yang datang dari televisi, komputer dan gadget juga ternyata berpengaruh terhadap produksi hormon melatonin menurut American Journal of Preventive Medicine. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layar televisi, komputer, dan gadget mampu memancarkan sinar biru yang menghambat produksi melatonin, sehingga berperan layaknya “alarm” untuk membangunkan tubuh.
Itu sebabnya, tidak disarankan meletakkan televisi, komputer, dan gadget di dalam kamar, lebih-lebih untuk memainkannya beberapa saat menjelang tidur. Bukannya tidur lelap, otak kita bisa menjadi lebih aktif karena terpapar pancaran sinar biru. Jadi apa solusinya?
Lampu tidur dengan sinar merah
Jadi, mana yang layak dipilih untuk penerangan di malam hari? Masih menurut penelitian, tidur malam itu idealnya dilakukan dalam suasana gelap alias tanpa lampu sama sekali. Tapi untuk anak-anak saya yang masih sulit tidur dalam kondisi kamar gelap gulita, jalan tengahnya, yaa... pilih lampu tidur yang memiliki kualitas penerangan paling temaram. Para peneliti merekomendasikan lampu dengan sinar berwarna merah atau kuning dibandingkan jenis sinar biru atau putih. Apa sebabnya?
Kata Randy Nelson, salah seorang peneliti yang juga profesor di bidang ilmu psikologi dan neuroscience dari Ohio State University Medical Center,AS, pancaran sinar merah tidak berdampak menghambat produksi melatonin sebesar yang bisa diakibatkan oleh sinar putih dan biru. Jadi si kecil juga bisa tidur dengan lebih nyenyak tanpa khawatir terbangun dalam kondisi kamar gelap gulita.
Sudah siap hunting lampu? Kabarin saya Mom kalau sudah menemukan lampu tidur yang pas untuk si kecil ya Mom :).
Share Article
COMMENTS