Pentingnya Kebiasaan Minum Susu Segar Bagi Keluarga

Health & Nutrition

ketupatkartini・22 Feb 2016

detail-thumb

Mommies, seberapa jauh kebiasaan minum susu sudah dilakukan dalam keluarga Anda?

Sejak kecil sebenarnya saya sudah dibiasakan untuk minum susu, baik susu segar maupun susu bubuk. Kini saya teruskan kebiasaan tersebut pada anak-anak, karena pada dasarnya anak-anak sangat mudah untuk menyukai cita rasa asli susu. Untuk anak-anak saya yang masih balita mereka biasanya minum susu UHT dan diselingi dengan susu bubuk. Sedangkan untuk anak yang sudah beranjak remaja justru tidak rutin saya berikan susu.

Belakangan saya menyadari bahwa hal ini tidak tepat. Beberapa waktu lalu saya menghadiri workshop :"Anatomi Susu Segar" bersama Greenfields dan seorang ahli gizi yang sudah 17 tahun berkiprah di bidang nutrisi, Emilia E. Achmadi. Mencerahkan! Banyak pengetahuan dan reminder yang saya dapatkan, dan pencerahan seputar susu.

Pouring milk in the glass on the background of nature.

Oya, sebelumnya, yang namanya susu ini secara pengertian medis dan nutrisi secara resmi, adalah cairan putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia. Jadi yang berasal dari tumbuhan, seperti kedelai dan lainnya, itu bukan susu melainkan ekstraksi. Walaupun ini hanya soal istilah, tetapi sebaiknya kita tahu.

Soal nutrisi, secara umum kita tahu bahwa susu itu salah satu sumber protein dan kalsium terbaik. Susu segar mengandung lactose fat, gula alami yang tidak akan membawa dampak buruk bagi tubuh seperti diabetes dll. Sedangkan lemak dalam susu adalah lemak yang baik untuk tubuh. Jadi tidak benar kalau minum susu segar membuat badan jadi gemuk. Justru minum susu teratur bisa menjaga berat badan ideal lho. Dalam susu terkandung protein lengkap, nah kelengkapan protein ini yang tidak bisa disamakan oleh sumber lain.

Yang lebih penting lagi, manfaat susu untuk meningkatkan daya tahan tubuh, atau dengan bahasa lain, membuat daya tahan tubuh baik. Kita pasti sudah hapal dengan ASI sebagai immune system provider terbaik, kan, nah begitu juga dengan susu segar. Relevan dengan kondisi cuaca yang tidak menentu dan sumber penyakit yang makin beragam, yang harus diingat adalah, jangan takut dengan virusnya, yang penting fokus ke daya tahan tubuh.

Susu adalah sumber kalsium terpenting. Nah, Ibu Emilia menjelaskan, Osteoporosis itu bukan penyakit orang tua lho. Ada pasiennya berusia 19 tahun yang sudah mengalaminya. ternyata ada kok Osteoporosis pada anak. Ini karena diet yang tidak tepat, mendambakan tubuh kurus yang kebablasan sehingga mengalami defisiensi kalsium. Perlu diketahui juga bahwa kalsium ini bukan hanya domainnya tulang, tetapi penting untuk jantung. Kalsium, bersama magnesium inilah yang berperan dalam kontraksi otot jantung. Kekurangan kalsium bisa menyebabkan otot kram, seperti yang biasanya dialami ibu hamil.

Kemudian, susu ini untuk siapa sih? Mungkin banyak yang menganggap -seperti saya juga- bahwa balita dan anak kecillah yang paling butuh asupan susu. Faktanya? Jika merujuk pada rekomendasi internasional (WHO), bayi perlu 400cc susu setiap hari, balita 500cc, anak-anak yang sudah besar hingga remaja butuh hingga 1000cc, orang dewasa butuh 1000 hingga 1200cc. Jadi, semakin meningkat, bukannya semakin turun kebutuhan tubuh kita akan susu. So, seperti anak saya yang saat ini berusia 12 tahun, walaupun badannya tampak bongsor, ia tetap butuh minum susu hingga 1000cc tiap harinya, untuk mengoptimalkan pertumbuhan badannya.

Lalu, susu seperti apa yang paling tepat? Banyak dari kita yang sudah mengerti, kan, kalau susu segar itu adalah yang paling baik kualitasnya. Sebenarnya ini berlaku secara umum, sumber-sumber yang paling alami adalah yang paling baik dan sehat. Susu segar yang tidak terkontaminasi pencemar adalah yang terbaik, tetapi jika kita susah mendapatkannya, gantinya adalah susu pasteurisasi. Susu pasteurisasi masih bisa disebut sebagai susu segar karena ia hanya dipanaskan dalam suhu tertentu untuk membunuh bakteri patogen. Jadi tidak mengubah apapun dan menjaga seluruh kebaikan dalam susu. Setelah pasteurisasi, baru pilihannya adalah susu UHT.

Susu pasteurisasi memang membutuhkan suhu yang stabil dan penyimpanan yang tidak terlalu lama. Tetapi memang idealnya susu segar adalah untuk segera dikonsumsi, bukan disimpan dalam waktu lama.

Jadi menurut Ibu Emilia, penting untuk memilih jenis susu seperti apa yang kita konsumsi. Susu coklat boleh saja, tetapi tentu kadar gula dan coklatnya tinggi. Susu bubuk sudah melalui tahap pemrosesan yang panjang sehingga kualitasnya tentu saja turun. Jadi sebenarnya lebih penting membiasakan keluarga dengan susu putih segar yang sangat bermanfaat bagi tubuh.

Pada kesempatan workshop ini juga dijelaskan mengenai proses susu segar pasteurisasi Greenfields yang memiliki peternakan sapi dengan standar kelas dunia. Susu segar hasil perahan langsung dikirim ke pabrik untuk diolah dan dikemas. Greenfields dapat memastikan kontrol kualitas yang menyeluruh dari produksi susu; dari memelihara sapi yang sehat untuk memberikan susu yang berkualitas baik. Serta waktu perjalanan yang singkat dari susu segar ke pabtrik, pengolahan juga pengemasan susu.

Setelah diingatkan kembali tentang fakta susu segar ini, rasanya saya akan mengganti konsumsi susu sehari-hari dengan susu segar pasteurisasi, dan mulai kembali membiasakan anak-anak dengan susu segar. Diselingi pengetahuan tentang manfaat susu segar kepada mereka, sehingga kebiasaan ini juga dapat mereka teruskan nantinya.