Sorry, we couldn't find any article matching ''
Pubertas Dini Pada Anak, Apa Penyebabnya?
Belakangan ini, pubertas dini makin banyak dialami anak-anak usia dini. Mengapa dan apa yang harus dilakukan, ya? Berikut penjelasan dr Aditya Suryansyah SpA dari RSAB Harapan Kita.
Kemarin, saya baru saja mengikuti media diskusi yang dilangsungkan Forum Ngobras, komunitas yang digagas teman-teman jurnalis kesehatan. Acara yang bekerja sama dengan Klinik Remaja RSAB Harapan Kita ini mengangkat topik mengenai pubertas pada anak dan permasalahannya. Sebagai ibu yang akan menghadapi anak yang akan masuk masa pubertas, jelas informasi ini sangat bermanfaat. Salah satu topik yang diulas kemarin tentu saja berkaitan dengan fenomena LGBT yang bikin para orangtua cemas, selain itu dr Aditya Suryansyah SpA juga mengulas menganai pubertas dini.
Menariknya, kemarin dr. Adit mengatakan kalau sekarang pubertas dini memang banyak ditemukan khususnya pada anak-anak yang tinggal di perkotaaan. Dokter anak yang hobi main bola ini menjelaskan kalau rata-rata pubertas secara normal terjadi pada umur 8-13 tahun pada anak perempuan, sementara untuk anak laki-laki terjadi ketika 9-14 tahun "Namun harus diingat bahwa waktu timbulnya pubertas sangatlah bervariasi.Banyak faktor yang memengaruhi terjadinya pubertas," ungkapnya.
Dr. Adit bercerita kalau dirinya pernah mendapat pasien anak perempuan yang mengalami pubertas dini, yaitu pada usia 5.5 tahun. Terus terang saja, saat mendengarnya saya cukup kaget. Kok bisa, ya, anak seusia 5,5 tahun sudah mengalami pubertas? "Awalnya, saat orangtua konsultasi dengan dokter, mereka bilang tumbuh kembang anaknya sangat baik. Tapi karena payudaranya sudah tumbuh dan mengalami menstruasi, baru bingung. Setelah dicek ternyata anaknya mengalami pubertas dini.
Ternyata ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya pubertas dini. Mulai dari kadar hormon yang tidak seimbang, ras, genetik, sosial ekonomi, gaya hidup, hingga penyakit. "Misalnya karena ada tumor di rahim anak. Kalau tumornya di ovarium, tentu kadar hormon anak jadi terpengaruh. Setelah diangkat tumornya, ya, bisa kembali normal lagi, Tapi, kalau memang pubertas dini dikarenakan faktor hormonal, kita hentikan hormonnya dengan suntik hormon."
Lima tahun lalu, dr Aditya Suryansyah SpA pernah melakukan penelitian, di mana hasilnya membuktikan kalau saat ini banyak anak-anak di Indonesia cepat mengalami pubertas dini dibandingkan 20-30 tahun yang lalu, khususnya anak-anak yang tinggal diperkotaan seperti Jakarta. Penyebabnya sendiri dikarenakan kondisi sosial dan pola gaya hidup. "Penyebab pubertas dini dipengaruhi oleh kondisi sosial, nonton sinetron remaja yang membuat mereka cepat tertarik dengan lawan jenis dan gizi anak-anak yang sekarang suka makanan junk food. Ini semua menjadi peluang pubertas lebih cepat," terangnya
Lebih lanjut dr. Adit memaparkan seharusnya pertumbuhan anak memang bertahap sesuai dengan umurnya. Biar bagaiamanapun anak yang mengalami pubertas dini bisa menyebabkan anak tumbuh lebih matang sebelum usianya, selain itu juga akan memengaruhi kondisi kesehatan karena berisiko menimbulkan penyakit.
"Anak pubertas dini jadi matang lebih cepat. Sel penyakit hampir cepat muncul, hamilnya cepat dan penyakit kelamin lain akan timbul. Pubertas dini juga bisa mengakibatkan penutupan tulang, sehingga tinggi badannya tidak akan bertambah,” ungkap dr Aditya.
Oleh karena itulah dr. Adit sempat berpesan, penting bagi kita, para orangtua membenahi pola asuh anak selama masih belum mendekati masa pubertas. Umh, setuju dong, ya!
Share Article
COMMENTS