Sorry, we couldn't find any article matching ''
Serba-Serbi Mioma
Ditulis oleh: Lariza Puteri
Ini yang perlu diketahui tentang mioma. Yuk, cari tahu bersama serba-serbi Mioma.
Saya sering bingung dengan segala penyakit yang muncul di alat reproduksi wanita. Mulai dari mioma, kista, kanker serviks dan lain sebagainya. Bagi saya semua jenis penyakit ini sangat menyeramkan. Meskipun ada yang bilang beberapa di antara penyakit reproduksi wanita tidaklah berbahaya. Kali ini saya fokus membahas mengenai Mioma atau miom karena ternyata banyak wanita yang tidak menyadari kalau ia menderita Miom.
Berbicara tentang mioma, saya ngobrol banyak dengan dokter spesialis kandungan, Ade Permana, SpOG dari Rumah Sakit BSD Medika. Ternyata, sekitar 75% wanita pernah memiliki mioma. Kenapa mereka sering kali tidak sadar akan keberadaan mioma? Hal ini karena biasanya mioma muncul tanpa ada gejala. Agar lebih jelas, berikut beberapa informasi mioma yang Anda juga harus tahu.
*Image diambil dari www.letsridof.com
1. Apa itu mioma?
Mioma adalah tumor jinak pada dinding rahim atau tumor otot rahim atau tumor fibroid, karena berasal dari sel jaringan fibro.
2. Apa bedanya dengan kista?
Kista berbeda dengan mioma, dari definisinya pun kista adalah rongga yang berisi cairan, kista biasanya ditemukan di indung telur (ovarium) sedangkan mioma di otot rahim. Selain itu, bila dilihat dari gejala kedua gangguan kewanitaan ini juga sangat berbeda. Bila Anda menderita kista, Anda akan merasakan nyeri di perut bagian bawah, nyeri saat haid, sering merasa ingin buang air besar atau kecil dan pada keadaan yang sudah lanjut dapat teraba benjolan pada daerah perut.
Sementara, penderita mioma, yang umumnya muncul tanpa gejala, akan merasakan nyeri di perut bagian bawah, atau di sekitar pinggul, nyeri saat berhubungan seksual, gangguan haid, seperti nyeri saat haid, perdarahan haid sangat banyak, dan haid tak beraturan (sering haid), perut terasa penuh dan pada sebagian wanita kadang mengeluhkan frekuensi buang air kecil yang tinggi.
3. Kapan mioma dianggap bahaya dan kapan dianggap tidak berbahaya?
Dikatakan berbahaya jika sudah memberikan keluhan subyektif seperti rasa nyeri akibat penekanan mioma ke organ lain, keluhan sulit buang air besar dan buang air kecil, atau bila mioma dapat menyebabkan perdarahan uterus yang abnormal, sehingga dapat menyebabkan anemia.
4. Apa sebenarnya penyebab mioma?
Beberapa teori menyebutkan pertumbuhan tumor ini disebabkan rangsangan hormon estrogen. Pada jaringan mioma jumlah reseptor estrogen lebih tinggi dibandingkan dengan jaringan otot kandungan (miometrium) sekitarnya sehingga mioma uteri ini sering kali tumbuh lebih cepat pada kehamilan (membesar pada usia reproduksi) dan biasanya berkurang ukurannya sesudah menopause (mengecil pada pascamenopause).
Ada dampaknya nggak terhadap kesuburan?
5. Apa saja dampak mioma terhadap kesuburan wanita?
Mioma dapat menyebabkan desakan ke ovum uteri khususnya mioma submukosum, sehingga akan menghambat penetrasi sperma,. Selain itu, mioma juga dapat menyebabkan perubahan anatomi fisiologi dari rahim sehingga dapat mengganggu kesuburan.
6. Bagaimana pengobatan miom?
• Bila tumor berukuran kecil dan tidak membesar, cukup dilakukan pemeriksaan rutin setiap 3-6 bulan sekali, pengecilan tumor sementara dengan obat-obatan GnRH analog.
• Jika terjadi komplikasi dan timbul perdarahan, perlu diberikan transfusi darah dan obat penghilang rasa nyeri.
• Tindakan operasi dilakukan jika tumor membesar dan bila timbul gejala penekanan dan nyeri dan perdarahan yang terus menerus.
Pada beberapa kasus, pengobatan mioma akan membutuhkan operasi pembedahan, seperti:
• Histerektomi atau pengangkatan kandungan jika tidak ada rencana hamil lagi.
• Miomektomi atau mengangkat miomnya saja pada usia reproduksi atau jika masih merencanakan untuk hamil lagi.
Namun jika massa tumor terlalu besar atau luas, kadang tidak memungkinkan hanya dilakukan pengangkatan massa tumor, sehingga tetap dilakukan histerektomi.
7. Apa saja gejala miom?
Berdasarkan lokasinya mioma uteri dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
• Pertumbuhan tetap di dalam dinding rahim.
• Pertumbuhan ke arah rongga rahim.
• Pertumbuhan ke arah permukaan dinding rahim.
Sementara itu, gejala yang ditimbulkan biasanya adalah efek dari pembesaran rahim, dan penekanan rahim terhadap organ lainnya, seperti:
1. Perdarahan yang banyak dan lama selama masa haid atau pun di luar masa haid.
2. Rasa nyeri karena tekanan tumor dan terputarnya tangkal tumor, serta adanya infeksi di dalam penekanan pada organ di sekitar tumor seperti kandung kemih, ureter, rektum atau organ rongga panggul lainnya, menimbulkan gangguan buang air besar dan buang air kecil, pelebaran pembuluh darah vena dalam panggul, gangguan ginjal karena pembengkakan tangkai tumor.
3. Gangguan sulit hamil karena terjadi penekanan pada saluran indung telur.
4. Pada bagian bawah perut dekat rahim terasa kenyal.
8. Bagaimana bila terlanjur mioma tapi kemudian hamil? Apa yang harus dilakukan?
Mioma uteri dapat mengganggu kehamilan dengan dampak berupa kelainan letak bayi dan plasenta, terhalangnya jalan lahir, kelemahan pada saat kontraksi rahim, pendarahan yang banyak setelah melahirkan dan gangguan pelepasan plasenta, bahkan bisa menyebabkan keguguran.
Sebaliknya, kehamilan juga bisa berdampak memperparah mioma uteri. Sebab, saat hamil, mioma uteri cenderung membesar, dan sering juga terjadi perubahan dari tumor yang menyebabkan perdarahan dalam tumor sehingga menimbulkan nyeri. Selain itu, selama kehamilan, tangkai tumor bisa terputar. Yang harus dilakukan bila sudah terlanjur hamil dengan mioma adalah kontrol teratur dan selalu waspada jika ada keluhan-keluhan selama kehamilan. Untuk mencegah komplikasi yang mungkin bisa terjadi harus ada diskusi dengan dokter kandungan selama Anda hamil.
Baiklah, satu ilmu lagi yang saya dapat.
PAGES:
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS