banner-detik
PARENTING & KIDS

Agar si Kecil Mencintai Pekerjaannya Kelak

author

?author?05 Jan 2016

Agar si Kecil Mencintai Pekerjaannya Kelak

Sebagai orangtua pasti kita ingin si kecil tumbuh menjadi pribadi sukses yang mencintai pekerjaannya kelak. Cara apa ya yang bisa kita tempuh agar si kecil mencintai pekerjannya kelak?

Agar si Kecil Mencintai Pekerjaannya Kelak

Gambar dari www. sg.theasianparent.com

Masih hangat di ingatan saya bagaimana Papa saya melakoni pekerjaannya sehari-hari sebagai Pegawai Negeri Sipil. Total ia mengabdi tak kurang dari 32 tahun lamanya, selama itu pula saya tidak pernah menemukan ia mengeluh berlebihan terhadap profesinya. Ya, satu atau dua kali berkomentar tentang keadaan lalu lintas saya pikir masih wajar, apalagi beliau pernah di tempatkan di daerah Kelapa Gading, sementara keluarga kami berdomisili di Tangerang Selatan.

Gambaran di atas persis seperti ungkapan Vera Itabiliana, Psikolog Anak dan Keluarga mengenai usaha orangtua agar suatu saat nanti si kecil bisa mencintai pekerjaan mereka. “Tunjukkan dari ekspresi wajah saat berangkat dan pulang kantor. Dan, jangan jadikan pekerjaan sebagai perenggang hubungan kita dengan anak karena nantinya anak akan memiliki sentimen negatif pada pekerjaan itu sendiri. Apalagi kalau pulang kantor, diisi dengan omelan-omelan” jelas Vera.

Ya, tanpa disadari atau tidak Papa saya telah melakukan usaha untuk memberikan sentimen positif terhadap suatu profesi, hingga saya merasakan dampaknya ketika dewasa. Dan sebetulnya menurut Vera hal ini bisa dilakukan saat anak masih kecil di tataran usia 2 dan 3 tahun. Di kisaran usia tersebut anak sudah bisa diberikan pemahaman karena sudah mulai diajak berkomunikasi dua arah dengan lancar. Contohnya dengan mengatakan “Iya mama  dan papa harus bekerja, nanti kamu kalau sudah besar juga akan seperti kami.”

Dengar dan Arahkan

Ketika anak  beranjak besar, hal penting lainnya yang mesti dilakukan menurut Vera adalah membebaskan anak memilih cita-citanya – meski masih ada di tataran yang sangat imajinatif misalnya saat anak mengatakan ingin menjadi Spiderman. Mommies bisa mengarahkannya kelak mereka harus menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain. Hal ini bisa didapat ketika mereka menggeluti profesi yang memiliki dampak sosial yang cukup luas, misalnya menjadi Dosen, Menteri, Polisi dan sebagainya.

Berikutnya, ada elemen mendasar yang sebetulnya menjadi kunci keberhasilan apakah kelak nanti anak bisa mencintai pekerjaannya. Elemen penting itu adalah menanamkan konsep “effort” kepada anak. Terlepas ketika besar nanti mereka mau menjadi pekerja kantoran maupun wirausaha. Menurut Vera Anda bisa memulai dari hal-hal sederhana yang kerap ditemui dalam kesehariannya Misalnya baru diambilkan sesuatu jika dia sudah menyebutkan nama benda yang ia mau atau paling tidak mengeluarkan suara. Contoh lain, baru boleh menonton atau main jika semua tugas sekolah sudah selesai. Dan harus menabung dulu untuk mendapatkan mainan idaman.

Sesekali Mommies boleh juga loh mengajak anak ke kantor, saran dari Vera ini bertujuan untuk memperkenalkan dunia pekerjaan. Bahkan jangam segan melibatkan si kecil dengan pekerjaan Anda, misalnya bagi Mommies yang berwirausaha, ajak dia untuk mengantar barang pesanan konsumen. Tunjukkan padanya bahwa harus ada usaha terlebih dahulu jika ingin mendapatkan hasil. Cara lain yang bisa Mommies tempuh menonton film bersama yang memiliki tema profesi tertentu.

Selanjutnya menjadi contoh pribadi yang bahagia dengan profesi Anda, apa saja ciri-cirinya?

Agar si Kecil Mencintai Pekerjaannya Kelak

Menjadi Role Model

“Children see children do”, familiar dong ya, Mommies dengan quote itu? Nah, bagaimana mau berharap anak akan bahagia dengan pekerjaannya, jika kita sendiri tidak menjadi contoh visual yang baik untuk mereka. Vera memberikan ciri-ciri orang yang bahagia dengan pekerjaannya, apakah Mommies memiliki salah satu di antaranya?

  • Selalu semangat berangkat kerja ditandai dengan muka berseri dan penuh senyum serta tidak ngomel2 di pagi hari.
  • Tidak menyalahkan pekerjaan atau mengeluhkan pekerjaan misalnya “Aduh, mama musti kerja sih, jadinya nggak bisa antar kamu ke sekolah”
  • Bagilah cerita menyenangkan tentang pekerjaan hari itu pada anak, misalnya dapat bos baru, tugas yang berat akhirnya selesai. Tunjukkan bahwa kita menikmati pekerjaan kita.
  • Tidak menjadikan pekerjaan kita sebagai ‘musuh’ anak, misalnya pergi kerja tanpa pamit atau membatalkan janji dengan anak karena pekerjaan.
  • Setelah bahagia dengan pekerjaan yang kita geluti, untuk memberikan gambaran nyata kepada anak-anak ceritakan pengalaman menarik seputar pekerjaan Mommies. Misalnya menceritakan bagaimana serunya perjalanan dinas Anda ke luar negeri. Kiat ini yang rajin dilakukan oleh Vera kepada anak-anaknya. Selain itu, Vera menyarankan tunjukkan manfaat dari pekerjaan tersebut sesuai dengan daya tangkap seusianya. Contohnya saat sedang liburan dan makan di sebuah restoran, Mommies bisa menyelipkan pesan “Nah, kita bisa bersenang-senang di sini karena Mama dan Papa bekerja sehingga bisa menabung untuk membiayai perjalanan ini.”

    Menurut saya beberapa langkah yang diungkapkan Vera tergolong mudah untuk diaplikasikan, dan mudah-mudahan si kecil dapat tumbuh menjadi pribadi yang mencintai pekerjaan mereka ya, Mommies.

    PAGES:

    Share Article

    author

    -

    Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan