Salah satu keinginan saya sebagai orangtua adalah melihat anak saya Jordy tumbuh menjadi anak yang percaya diri tapi tidak sombong. Yakin sama dirinya sendiri tanpa harus merendahkan orang lain.
Milestone atau pencapaian-pencapaian seorang anak sesuai dengan tahap perkembangan usianya merupakan kebanggaan tersendiri untuk orangtua. Hal tersebut adalah tanda bahwa tumbuh kembang mereka berjalan sebagaimana mestinya. Kalau saya pribadi, yang baru menjalani peran sebagai ibu selama kurang lebih 16 bulan ini, memiliki harapan; Jordy anak pertama saya menjadi anak yang percaya diri. Bisa paham bahwa kepercayaan diri adalah salah satu modal untuk menapaki jenjang kariernya. Bahkan persoalan percaya diri ini juga penting loh untuk para Mommies yang sedang menyusui.
Menyoal hal ini, pertanyaan yang bergelayut di kepala saya adalah apakah percaya diri pada anak tumbuh secara alami? Nah, jika sudah bakat alami maupun hasil dari stimulasi orangtua dan lingkungannya, ada pekerjaan rumah baru – yaitu bagaimana strategi membesarkan anak yang memiliki kepercayaan diri? “Agar tidak bergeser menjadi hal yang negatif, misalnya sombong, tidak bersedia mengalah dan selalu ingin tampil – sehingga nanti kurang berempati dengan kebutuhan orang lain.” Ungkap Maharani Ardi Putri Msi. Psi, Psikolog anak dan keluarga. Mari cari tahu lebih banyak lagi, bersama Putri Langka sapaan psikolog lulusan Universitas Pancasila ini.
Berikan pujian atas kepercayaan dirinya ketika tampil di depan umum, karena pada dasarnya anak sudah memiliki rasa percaya diri – namun hal ini perlu diperkuat agar menjadi karakteristik yang menetap. Tujuan memberikan pujian, agar anak memahami bahwa perilaku yang baru saja dia lakukan, mendapatkan dukungan dari lingkungannya.
Jangan mengkritik dengan berlebihan, misalnya menggunakan kalimat “Ahhh masa baru tampil gitu saja sudah bangga?” Kritik yang demikian cenderung membuat seseorang tidak termotivasi melakukan sesuatu, dan justru membuat anak menjadi berkurang percaya dirinya.
Ajarkan anak untuk tidak mentertawakan teman-temannya yang belum bisa atau belum berani untuk tampil. Ada baiknya, dorong anak Mommies untuk memberi semangat kepada teman-temannya.
Anak yang percaya diri biasanya tidak akan mengalami kesulitan dalam berinteraksi atau berbicara dengan siapapun, maka sebaiknya anak diajarkan tata cara bicara sesuai dengan norma yang berlaku – sehingga ia juga belajar menempatkan diri sesuai dengan lawan bicaranya.
Perhatikan atau cari tahu minat dan bakat anak sehingga Anda bisa mencari kegiatan yang sesuai, jangan hanya karena anak sudah percaya diri sehingga kemudian Mommies mengikutsertakan dengan beragam kegiatan. Anak tetap memiliki keterbatasan energi dan perlu belajar untuk tekun dan fokus dalam mempelajari sesuatu.
Anak yang percaya diri juga membutuhkan orang tua yang percaya diri, oleh karena ia butuh mencontoh model yang tepat baginya. Sayang kan kalau anak yang sudah percaya diri justru mencontoh perilaku orang tuanya yang tidak percaya diri? Atau kemudian, si kecil mencari model lain untuk dicontoh. Selain itu Mommies juga perlu mengimbangi kemampuan anak dalam mengungkapkan pendapat, jangan sampai pada akhirnya kita yang tidak mampu mempertahankan prinsip sehingga aturan tidak dijalankan oleh anak.
Jika Mommies punya cara lainnya, silakan dibagi ke kami ya :)