banner-detik
SELF

10 Cara Membuat Pagi Hari Tak Terlalu Rusuh

author

Mommies Daily10 Nov 2015

10 Cara Membuat Pagi Hari Tak Terlalu Rusuh

Ditulis oleh: Nayu Novita

Pagi hari bisa  menjadi waktu yang paliiiiing sibuk buat para mommies. Sebelum kepala ‘meledak,’ coba 10 cara ini. Siapa tahu pagi harinya menjadi lebih adem.

Morning hectic day

*Gambar dari sini

Rencana membuat tulisan ini sudah ada sejak satu bulan lalu, ketika di satu pagi saya ingin banget menangis saking semua hal berjalan nggak benar di waktu yang bersamaan. Urusan rumah nggak beres, sekolah anak-anak juga lagi ada tugas, suami buru-buru ke kantor, pekerjaan juga masuk deadline dan badan saya sendiri lagi nggak nyaman banget saat itu. Begitu semua orang rumah pergi, dan tinggal saya sendiri di rumah, saya ngglosor di lantai dan mau menangis.

At that moment, setelah menghela napas dan sedikit menangis, saya yang sudah capek didera stress, pelan-pelan mulai punya semangat lagi untuk mencari jalan keluarnya. Yes, saya tahu working mommies memang lebih stress dibanding working dad (hai suamiku, catat ya ini!) tapi kan saya nggak boleh pasrah sama keadaan. Mommies Daily pernah menulis mengenai tips bagi ibu yang memiliki anak di bawah usia 5 tahun dan salah satu tips-nya adalah no more morning roller coaster. Jadi saya pun mulai fokus di poin ini. Mencari cara agar pagi hari saya jauh lebih indah dan waras.

Ini beberapa langkah yang sedikit demi sedikit saya terapkan setiap hari. Nggak langsung berjalan lancar sih memang, tapi setidaknya cukup membantulah.

  • No gadget dan televisi
  • Biasanya, di pagi hari waktunya saya dan suami nyambi nonton berita di televisi, karena kalau sudah siang sampai malam, kami sudah nggak sempat lagi. Tapi sekarang saya cut kebiasaan ini. Soalnya, saat  kami mencuri menonton atau mendengar, yang ada anak-anak kami juga ikutan mengintip. Jadinya mau apa-apa menjadi lebih lambat.

  • Siapkan sebanyak mungkin di malam hari
  • Untuk meringankan tugas di pagi hari, saya coba menyiapkan sebanyak mungkin keperluan seisi rumah di malam sebelumnya. Minimal, menyiapkan seragam sekolah yang akan dipakai anak-anak, mencuci kotak bekal dan botol air minum, memeriksa pekerjaan rumah, dan merencanakan menu sarapan serta bekal makan siang di sekolah.

  • Lupakan menu sarapan yang ribet
  • Sarapan nasi uduk, spagheti, atau nasi goreng spesial memang menyenangkan. Tetapi kalau dilakukan setiap hari dan dikerjakan SENDIRI, saya pun melambaikan bendera putih tanda menyerah. Mungkin bagi mommies lain memasak nasi goreng atau spaghetti semudah mengedipkan mata.... nah kalau untuk saya, itu sudah termasuk dalam kategori ribet, hahaha.

    DSCF1672

  • Buat to do list untuk anak-anak
  • Saya meminta anak-anak untuk menyusun daftar berisi hal-hal yang harus mereka lakukan setiap pagi sejak bangun tidur. Setelah mereka membuat versi mereka, saya akan memerika lagi dan menambahkan kalau ada kurangnya. Setelah lengkap, saya tempel di depan pintu lemari anak-anak agar mereka bisa melihat dengan jelas.

  • Buat to do list untuk diri sendiri
  • Nggak hanya anak-anak yang perlu membuat jadwal, saya juga perlu (bahkan suami saya). Bedanya, jadwal harian saya setiap hari bisa bongkar pasang, tergantung kalau ada jadwal presentasi, deadline pekerjaan atau sesuai kebutuhan setiap hari.

    Me time di pagi hari bisa juga membuat pagi kita terasa nyaman tentram. Kok bisa?

  • Me time di pagi hari
  • Buat saya bangun lebih pagi dari anggota keluarga yang lain, selain bisa membuat saya melakukan rutinitas lebih awal, juga bisa melakukan me time versi singkat dan murah (PENTING!). Sekadar mendengarkan musik, berolahraga, atau sekadar bersantai sambil menghirup udara pagi yang segar. Jika mengawali ritual pagi dengan kegiatan yang menyenangkan, biasanya kesibukan akan bisa dijalani secara lebih mudah.

  • Tidur lebih cepat
  • Supaya bisa bangun lebih pagi tanpa mengorbankan “beauty sleep”, tentunya saya mesti tidur lebih cepat pada malam sebelumnya.

  • Kerjasama dengan sesama penghuni rumah
  • Bagi saya, kerjasama berarti nggak hanya antara saya dan suami, tapi juga melibatkan anak-anak. Anak-anak saya ajarkan untuk membereskan tempat tidur sendiri sebelum berangkat sekolah dan menyiapkan keperluan mereka sendiri, seperti sepatu.

    sepatu merah

  • Berikan hadiah
  • Untuk setiap pagi hari yang berhasil kami lalui tanpa “grasak-grusuk”, saya suka melakukan hal yang menyenangkan menjelang berangkat sekolah sebagai hadiah bagi diri sendiri dan anak-anak.

  • Ciptakan rutinitas
  • Ini masih terus saya usahakan, tapi setidaknya saya sudah berniat (yang penting niat). Pernah dengar ungkapan, “Choices become actions, actions become habits, and habits become our character”, kan? Jika suatu kegiatan dilakukan secara rutin dan konsisten setiap hari, lama-kelamaan kita (harusnya) akan terbiasa menjadikannya bagian dari keseharian.

     

     

    PAGES:

    Share Article

    author

    Mommies Daily

    -


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan