banner-detik
NEW PARENTS

8 Komentar yang Dibenci Ibu Hamil

author

?author?15 Oct 2021

8 Komentar yang Dibenci Ibu Hamil

Saat hamil, ada perubahan fisik dan mental yang terjadi. Namun, banyak orang yang tidak memakluminya dan justru memberikan komentar yang dibenci ibu hamil. 

“Iiiihh kok kumel banget sih, makanya dandan dong?!”

“Kayaknya anak kamu perempuan, dari bentuk perut yang mancung udah kelihatan.”

Mommies mungkin tidak asing lagi dengan dua kalimat di atas. Ya, banyak orang yang memberikan komentar seperti itu kepada ibu hamil. Bagi sebagian orang, komentar tentang fisik bisa menurunkan kepercayaan diri. Di sisi lain, ibu hamil juga tidak perlu mendengar mitos-mitos yang membuat ia mempertanyakan keadaan janinnya. Hamil saja sudah susah dan rasanya tidak perlu untuk mendengar cuitan orang lain.

Namun, komentar orang lain memang terkadang tidak dapat kita hindari. Jika sudah begitu, yang bisa dilakukan adalah menyiapkan telinga dan hati untuk mendengarkan komentar-komentar atau menghadapi perilaku orang lain yang tidak selalu menyenangkan. Berikut kami rangkum beberapa omongan orang lain yang membuat ibu hamil sebal.

cts hamil

Komentar yang dibenci ibu hamil

1. "Iiiih, kenapa sih nggak dandan?? Pucat banget, nggak enak dilihat."

Kalau mood sedang tidak bagus, Mommies pasti ingin sekali melakban mulut orang yang dengan entengnya berbicara seperti itu. Coba tempatkan diri kita di posisi ibu hamil. Saat hamil, tidak jarang kita diserang rasa mual yang hebat. Seorang ibu hamil bahkan sampai resign karena dia selalu muntah hebat setiap kali terkena sinar matahari.

Jadi, bumil sudah punya tantangan tersendiri dalam menjalani kehamilan sehingga rasanya tidak perlu ditambah dengan komentar nyinyir. Sebaiknya, ganti kalimat dengan yang lebih positif atau mungkin sekalian saja mentraktir ibu hamil ke salon.

2. "Ya ampuuuuun naik berapa kilo??? Kok genduuut banget?"

Namanya perempuan yang mengandung pasti akan mengalami penambahan berat badan. Namun, bukan berarti seseorang bisa seenaknya melontarkan pernyataan atau pertanyaan yang menggambarkan seakan-akan kita satu-satunya perempuan hamil yang badannya membesar, kan?

Sebaiknya, jangan pernah bertanya kepada ibu hamil tentang berat badan. Selain tidak penting, biarkan mereka menikmati masa-masa kehamilannya. Mengomentari ibu hamil tentang kekurangan gizi juga sebaiknya tidak dilakukan ya, Mommies. Bisa jadi mereka kurusan karena kesulitan menelan makanan akibat morning sickness.

Lagian, untuk berat badan ini, sudah ada dokter yang mengatur nutrisi ibu hamil. Jadi, kalau berat badannya kurang atau berlebih, mereka juga pasti sudah tahu, kok.

BACA JUGA: 4 Penyebab Perempuan Sulit Hamil

3. "Itu jari kaki atau deretan lengkuas? Kok gede banget?"

Jadi, ada sebagian perempuan yang dianugerahi tipe tubuh yang tidak membesar selama mereka hamil, atau sebaliknya. Bahkan hingga ke bagian hidung, pipi atau jari kaki yang turut mengalami perubahan. Hindari mengomentari hal ini ya, Mommies. Walau hanya sekadar candaan, tetapi belum tentu yang bersangkutan bisa menerima dengan baik.

Poinnya, jika sedang berinteraksi, bicarakan hal-hal yang menyenangkan saja. Misalnya, “Sudah ada nama belum untuk Si Kecil?” atau “Mau aku temeni nggak mencari perlengkapan Si Kecil?”

4. "Aaah lucu banget perutnya, aku elus ya."

Untuk hal ini, mungkin saja tidak semua ibu hamil merasa terganggu, tetapi ada orang yang sangat risih jika diusap perutnya. Baik itu orang yang sudah dia kenal atau tidak. Rasanya lancang langsung memegang perut tanpa izin terlebih dulu. Beda halnya jika si ibu hamil yang menarik tangan kita untuk turut merasakan gerakan si jabang bayi.

Selain itu ada 4 komentar lain yang sebaiknya tidak dilontarkan pada ibu hamil.

5. "Perutnya mancung, pasti bayinya laki-laki!"

Biasanya ada saja orang yang menebak jenis kelamin bayi dari bentuk perut. Yang cenderung mancung katanya bayi berjenis kelamin laki-laki. Sebaliknya, jika bentuk perut melebar ke samping, si jabang bayi berjenis perempuan. Hingga saat ini, belum ada penelitian yang membahas hal tersebut. Jadi, bukan hal mustahil jika yang bersangkutan akan kecewa ketika Anda menebak bayi yang akan lahir laki-laki, padahal yang diidam-idamkan adalah perempuan.

6. "Jangan sampai cesar lhooooo, lebih sakit. Lagipula normal itu lebih baik."

Daripada sibuk memaksa ibu hamil melahirkan normal, lebih baik membagi kiat jika waktu melahirkan sudah dekat. Intinya, fokus pada kesehatan si ibu hamil. Perkara si ibu mau melahirkan dengan metode apa, itu adalah hak mereka 100%. Apalagi kita tidak pernah tahu kondisi seperti apa yang akan dialami di detik-detik mendekati proses persalinan. Contohnya, ada ibu yang niat melahirkan pervaginam, tetapi tali pusat bayi terlilit di sekitar leher dan harus segera melakukan operasi cesar.

BACA JUGA: Diabetes Gestational, Musuh Para Ibu Hamil

7. "ASI Ekslusif jangan lupa, jangan sampai minum sufor, jangan sampai si kecil jadi anak sapi."

Tak usah sibuk menggurui ASI adalah asupan terbaik untuk bayi, semua ibu pada dasarnya mengetahui hal tersebut. Lemparkan saja tema yang netral seputar ASI ini, misalnya kiat manajemen ASI perahan ketika teman Mommies ingin kembali bekerja. Jika ada teman yang bertanya tentang ASI, jelaskan sesuai dengan pertanyaan yang diberikan dan hindari menjelaskan dengan berlebihan. Intinya jangan sampai si ibu hamil merasa terintimidasi.

8. "Ih kok perut kamu penuh stretch mark? Perut aku nggak dong, muluuuus."

Ini merupakan salah satu contoh komentar yang tidak menyenangkan kepada ibu hamil. Padahal, memang kondisi fisik setiap orang berbeda-beda. Ada yang tidak mendapatkan stretch mark, tetapi ada juga yang bagian tubuhnya menghitam. Belum lagi kadar hormon yang tidak sama antara satu dan yang lainnya. Try to be nice ya, Mommies!

Nah, kalau Mommies sendiri, komentar kurang menyenangkan apa yang pernah didapat? Silakan bagikan ke kami ya ceritanya!

PAGES:

Share Article

author

-

Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan