Sesuai pernyataan terbaru dari World Health Organization, daging olahan seperti bacon, daging burger, sosis dan ham merupakan salah satu pemicu kanker. Say whaaaaaaaat......
Kemarin, di tengah-tengah cuti, saat jari jemari sibuk menggeser layar handphone, saya sempat membaca di facebook mengenai tautan berita yang dikeluarkan oleh WHO tentang daging olahan yang memicu kanker. Eh, malamnya, dibahas juga di grup whatsapp kantor.
Ternyata memang ya, daging olahan seperti bacon, sosis, nugget, burger, dan sejenisnya itu pasti ada di dalam kulkas para ibu-ibu sebagai senjata pamungkas saat anak lagi bosan makan makanan rumah atau bahkan lagi melakukan aksi ‘mogok makan.’ Ya gimana abisnya, selain rasanya cukup lezat, proses masaknya kan juga simple banget. Cukup keluarin dari freezer, goreng dan leeep, masuk mulut.
*Gambar dari sini
Saya sendiri sadar sih, terlalu sering mengonsumsi daging olahan, terlebih yang tahan lamaaaaa, pasti nggak sehatlah. Untungnya, semenjak dapat ART yang pintar masak, urusan nugget dan bakso bisa bikin sendiri. Tapi tetap saja cukup syok ketika WHO merilis berita ini. Seolah-olah semakin memastikan mengenai bahaya makanan yang ada di sekitar kita (nangis sesenggukan dan buang semua persediaan daging olahan yang masih ada).
Menurut WHO, mengonsumsi 50 gram daging olahan setiap harinya atau kurang dari dua lembar bacon, dapat meningkatkan kans kita terkena kanker kolorektal hingga 18%. “Untuuuuung saya nggak makan setiap hari,” siapa yang dalam hati membatin seperti ini? Biar kita nggak setiap hari mengonsumsinya, tapi coba ingat-ingat kembali, saat kita melahap daging merah, dalam sekali makan berapa gram yang kita konsumsi? *Kemudian teringat steak import yang beratnya ratusan gram..... *
Hal ini karena daging merah dianggap mengandung zat karsinogen (zat pemicu kanker) – meskipun bukti-bukti penunjang belum terlalu banyak. Wait, apa itu berarti kita harus menghilangkan daging merah dalam list makanan kita? Ya jangan juga, karena bagaimana pun daging merah masih memiliki manfaat kok untuk kesehatan kita. Kalau menurut Cancer Research di UK, solusi paling mudah adalah mengurangi asupan daging merah kita sehari-hari.
Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan daging olahan? Intinya adalah daging yang sudah melewati proses pengasapan, pengawetan atau penambahan penyedap rasa (seperti garam)... dudududududu. Nah, kalau seperti ART saya yang saat membuat nugget maka daging ayamnya dicincang, apa iya juga termasuk daging olahan? Ternyata kalau prosesnya hanya sesederhana itu, hanya mencincang atau memblender, nggak termasuk sebagai daging olahan... yeaaaaaay! Adanya campuran bahan-bahan kimia yang diyakini meningkatkan risiko kanker bagi mereka yang mengonsumsinya. Termasuk proses masak yang high temperature, seperti barbeque. (Oke...byebye bakar-bakaran di malam tahun baru). Selain sosis, daging burger, ham, bacon, kornet dan salami juga termasuk dalam kategori daging olahan.
Menurut Profesor Tim Key dari Cancer Research UK dan Universitas Oxford, informasi ini jangan sampai membuat Anda kemudian berhenti total mengonsumsi daging merah. Kuncinya adalah jumlah yang kita konsumsi dan diimbangi dengan gaya hidup sehat tentunya.
Jadi, siap mengolah daging sendiri mom? Tunggu videonya di Mommies Daily mengenai cara membuat nugget, burger dan bakso sendiri ya.
Sumber: www.bbc.com