Setuju nggak, sih, kalau saya bilang musim kemarau seperti sekarang ini nyamuk makin merajalela? Pagi, siang ataupun malam, rasanya saya sering diserbu nyamuk. Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk melindungi keluarga dari serangan nyamuk?
Buat saya yang notabene sudah dewasa seperti ini, masih saja sering merasa kesal kalau digigit nyamuk. Bagaimana dengan si kecil? Pasti akan lebih menderita. Contohnya, nih, belakangan ini anak saya, Bumi, jadi susah tidur lantaran merasa nggak nyaman dengan kehadiran nyamuk. Suara dengungan ataupun gigitannya benar-benar ganggu.
Saya jadi ingat dengan salah satu artikel kesehatan yang menjelaskan kalau peningkatan jumlah nyamuk di beberapa daerah di Jakarta memang sedang tinggi-tingginya. Hal ini memang berkaitan dengan musim kemarau yang berkepanjangan. Musim kemarau seperti saat ini menciptakan genangan - genangan air yang tidak mengalir, ditambah lagi juga membuat temperatur jadi hangat sehingga pengembangbiakan nyamuk lebih mudah terjadi.
Sebuah penelitian juga membuktikan kalau suhu bumi yang makin panas karena perubahan iklim, membuat nyamuk yang akhirnya mengalami perubahan siklus hidup. Saat ini siklus nyamuk tumbuh menjadi dewasa hanya membutuhkan waktu yang lebih singkat, yaitu 9 hari. Sementara dulunya, jentik perlu waktu yang lebih lama, yaitu 12 - 14 hari untuk berubah menjadi nyamuk dewasa.
Mengingat tingginya angka pengembangbiakan nyamuk, mau nggak mau kita pun dituntut untuk lebih waspada. Biar bagaimana pun, keberadaan nyamuk ini berpotensi membahayakan keluarga. Sudah tahu, dong, ya kalau saat ini penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk sangat beragam. Mulai dari demam berdarah, demam chikungunya, malaria, sampai penyakit kaki gajah. Oleh karena itulah, gigitan nyamuk nggak bisa kita angap sepele.
Saya sendiri punya beragam cara untuk melindungi keluarga khususnya si kecil dari serangan nyamuk. Mulai dengan menjaga kebersihan rumah, memakai kelambu, memerhatikan pakaian, menanam pohon yang bisa mengusir nyamuk, sampai menggunakan alat pengaman seperti SHARP Air Purifier with Mosquito Catcher.
Ada yang pernah mendengar alat yang satu ini? SHARP Air Purifier with Mosquito Catcher (FP-FM40Y-B) sebenarnya adalah alat penjernih udara yang memiliki banyak keungulan. Salah satunya adalah bisa menangkap nyamuk. Jika Mommies bertanya – tanya mengapa alat penjernih udara ini mampu menangkap nyamuk, karena alat ini dilengkapi dengan sinar UV yang dapat menarik perhatian nyamuk, body-nya juga berwarna hitam sebagai pemikat nyamuk, didesain dengan celah yang yang sempit, serta memiliki daya hisap yang kuat dan dilengkapi dengan Sticky Glue Sheet (lembar perekat yang kuat daya rekatnya). Nyamuk akan tertangkap dan menempel di atas lembaran lem sehingga kebersihan lantai tetap terjaga.
Dari segi keamanan, saya pun sudah percaya, pasalnya teknologi ini sudah melalui uji coba laboratorium lebih dulu. Dimana dalam kurun waktu 24 jam sudah terbukti kalau banyak nyamuk dan lalat yang berhasil tertangkap alat ini. Di samping itu, Lembar Perekat (Sticky Glue Sheet) yang digunakan tidak memakai bahan kimia yang beracun, sehingga tidak membahayakan anggota keluarga. Memiliki daya jangkau sampai dengan 30 m² dapat mengakomodir semua ruangan mulai dari ruang tidur, ruang tengah, maupun ruang keluarga.
Dari pada kita terus menyalahkan musim kemarau yang menyebabkan nyamuk lebih banyak, nggak ada salahnya kita melakukan beragam cara efektif untuk mencengah perkembangbiakan dan penyebaran penyakit akibat gigitan nyamuk. Dengan begitu, risiko penyakit-penyakit yang membahayakan bagi keluarga pun bisa dicegah sedini mungkin.