Sorry, we couldn't find any article matching ''
Memilih Alat Kontrasepsi yang Tepat Sesuai Usia
Banyak hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih alat kontrasepsi, salah satunya adalah faktor usia. Ketahui mana yang paling tepat untuk Mommies.
Perkara memilih kontrasepsi memang susah-susah gampang. Meskipun pada dasarnya semua alat kontrasepsi punya fungsi yang sama, yaitu untuk mencegah atau menunda kehamilan, tetapi banyak hal yang perlu jadi pertimbangan. Dr. Sita Ayu Arumi, SpOG mengatakan bahwa memilih alat kontrasepsi, ibarat memilih barang di swalayan. Tiap pegunjung tentu punya kebutuhan yang berbeda-beda serta kondisinya.
Faktor lain yang cukup penting untuk diperhatikan tentu saja rentang usia. Berkaitan dengan pemilihan alat kontrasepsi sesuai umur, dr. Sita mengungkapkan kalau hal ini tidak terlepas dari tujuan kita menggunakan alat kontrasepsi. Apakah untuk menunda kehamilan (kesuburan), untuk mengatur kesuburan (menjarangkan), atau justru mengakhiri kesuburan (tidak mau hamil lagi).
Berikut alat kontrasepsi yang tepat sesuai usia:
Pengantin baru yang ingin menunda kehamilan (20 -30 tahun)
“Kalau Anda mau menunda kehamilan, berarti bisa menggunakan yang sederhana dan cepat mengembalikan fertilitasnya. Jadi, ketika berhenti menggunakan alat kontrasepsi, Anda tetap bisa cepat hamil. Ini penting karena Anda memang belum mempunyai anak.”
Untuk itu, dokter yang praktik di RSIA Bunda ini menjelaskan biasanya pilihan pertama yang tepat adalah pil KB kombinasi, yang dikonsumsi setiap hari. Kedua, pilih kondom atau menyesuaikan dengan kalender.
Jika Mommies mau menggunakan KB suntik, pilih yang suntik satu bulan. Sementara, rekomendasi terakhir bisa menggunakan IUD.
Bagaimana untuk usia di atas 30 tahun? Ketahui jawaban dr. Sita Ayu Arumi, SpOG di laman selanjutnya.
Pasangan yang ingin memberikan jarak anak pertama dan ke-2. (30- 35 tahun)
Nah, buat pasangan yang ingin memberi jarak antar dua kehamilan, berarti perlu KB yang lebih kuat dan punya efek jangka panjang. Jarak terbaik antara dua kelahiran memang sebaiknya 2 sampai 4 tahun. Sebelum 2 tahun dan di atas lima tahun, risiko komplikasi pada ibu cukup tinggi.
Memilih alat kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi sangat penting karena berkaitan dengan tujuan KB. Pertimbangan lainnya, tentu saja yang tidak menghambat produksi air susu ibu (ASI). Ini perlu diperhatikan karena ASI adalah makanan terbaik bagi bayi sampai umur 2 tahun.
“Jadi pilihan pertama adalah IUD yang 5 tahun, atau juga bisa menggunakan jenis implant yang 5 tahun,” kata dr. Sita.
Sesuai namanya, kontrasepsi implant ini dipakai dengan memasukkan selongsong berisi hormon di bawah kulit. Bisanya, kontrasepsi ini bisa bertahan tiga sampai lima tahun, semua disesuaikan dengan pilihan pengguna. Menurut dr. Sita, metode ini cukup nyaman karena penggunaannya tidak ribet seperti IUD, cukup memasang satu kali dan kembali kontrol tiga tahun kemudian.
Pasangan yang tidak ingin menambah anak (40 tahun ke atas)
Umumnya, pasangan yang sudah mempunyai 2 anak atau lebih dan ingin mengakhiri masa kesuburan, bisa memilih untuk steril.
“Kalau memang tidak sudah bertekad bulat tidak ingin menambah anak lagi, sudah selesai. Bisa melakukan steril, baik pada perempuan atau laki-lakinya. Sterilisasi hysteroscopic (dengan bantuan kamera khusus) bisa jadi pilihan Anda. Salah satu prosedur metode ini adalah menanamkan dua penyumbat kecil di dalam saluran tuba falopi dengan bantuan kamera yang dimasukkan melalui serviks. Dalam tiga bulan, lapisan baru akan tumbuh di sekeliling penyumbat tadi, sehingga saluran tuba falopi tersumbat sempurna. Prosedurnya hanya 10 menit, dan tidak ada prosedur pembiusan.”
Jadi gimana? Mau pilih alat kontrasepsi yang mana kah, Mommies? Kalau masih ragu, sebaiknya langsung konsultasi pada dokter obgyn, ya!
PAGES:
Share Article
COMMENTS