banner-detik
SEX & RELATIONSHIP

STILL (SEX)y and I Know It

author

Mommies Daily20 Oct 2015

STILL (SEX)y and I Know It

Ditulis oleh: Monik Wulandari

Seks setelah melahirkan, apa jadinya nanti? Memasuki usia kehamilan 15 minggu, satu ketakutan saya adalah apa kabar dengan kehidupan seks saya setelah melahirkan nanti? Apakah akan tetap bergairah atau ala kadarnya aja.

sex, sleep  together

Kondisi saya kini tengah hamil 15 minggu, dan meski dokter menyatakan kami sudah boleh melakukan hubungan intim lagi, tapi saya belum pede melakukannya. Karena proses kehamilan bayi tabung selama sebulan, plus menunggu si janin hingga berusia 12 minggu, selama empat bulan lebih saya dan suami tidak berhubungan. Rasanya, kok, seperti kembali perawan ya? Hehehe. Untung saja saya sudah tahu posisi aman untuk bercinta di saat hamil.

Karena teman-teman saya banyak mommies, saya jadi suka ketimpa curhatan mereka tentang urusan tempat tidur yang katanya sudah nggak seheboh dulu ketika belum punya anak. Nah, masalahnya saya adalah orang yang sangat menyenangi kegiatan bercinta bersama suami (siapa juga yang nggak suka, ya kan). Jadi cerita dari teman-teman saya sedikit membuat saya khawatir.

Kalau dari mengompilasi cerita teman dan mencari tahu, kayaknya ada beberapa rasa takut yang sering dirasakan oleh para bumil, ya. Saya sendiri sudah mulai menyiapkan diri kalau nanti ketakutan yang sama juga saya rasakan. Yah, rencana aja dulu. Masalah sukses atau enggak, lihat nanti aja, hahaha.

Merasa nggak siap untuk bercinta”

Saya sendiri nggak yakin bakal merasa nggak siap untuk bercinta :p. Tapi kalau sampai saya merasakan hal ini, hal pertama yang akan saya lakukan adalah berkomunikasi dengan suami. Meluapkan rasa khawatir saya. Untuk awal- awal, sedikit sentuhan atau ciuman mungkin sudah cukup tanpa harus ada intercourse.

Takut sakit saat penetrasi”

Berhubung saya berniat untuk melahirkan secara normal, jadi kata teman-teman, saya harus siap kalau setelah proses melahirkan saya mendapat beberapa jahitan. How to handle this? Seorang teman saya mengatasinya dengan mencari tahu batas toleransi tubuhnya dengan melakukan stimulasi sendiri, seperti bermasturbasi. Kata dokter sih, boleh-boleh aja asal dilakukan dengan perlahan.

Nggak pede karena stretch marks!”

Saya pernah bercerita mengenai hal-hal ‘memalukan’ saat hamil dan salah satunya adalah kehadiran strecth marks. Sampai detik ini, guratan ini memang belum muncul sih, tapi kan masa kehamilan saya juga masih panjang, nih. Dari sekarang, saya sudah sering bertanya ke suami, kalau misalnya perut atau payudara saya dipenuhi oleh stretch mark bagaimana? Dan, jawaban suami saya cukup membuat saya berkaca-kaca.Suami saya bilang kalau perempuan yang dia nikahi itu bukan selebriti Hollywoord. Jadi dia nggak peduli apakah nanti perut saya dipenuhi guratan atau tidak, yang penting saya dan si kecil sehat. Aahhhh...... so sweeeeet.

Selanjutnya: Risih kalau payudara disentuh & takut pasangan hilang gairah

Sexafterbirth

*Gambar dari sini

Risih kalau payudara disentuh”

Eeerrrr, saya juga nggak bisa ngebayangin sih kalau lagi menyusui terus payudara terkena sentuhan. Menurut beberapa teman, saat menyusui nggak jarang payudara terasa sakit. Jadi sama sekali nggak ada deh pikiran untuk pemanasan sebelum bercinta dengan melibatkan area payudara. Tapi untungnya, umumnya para suami sih akan mengerti ya... lah wong lagi jadi pabrik ASI untuk anak tercinta kok. Bisa loh pemanasan dipindahkan ke area lain. Belakang telinga, atau punggung bisa jadi pilihan karena katanya banyak perempuan yang titik rangsangannya terletak di kedua tempat tadi.

“Takut pasangan kehilangan gairah.”

Jreeeengjeeeeeng...... gimana kalau ternyata suami saya yang kehilangan gairah. Okelah, mungkin dia nggak ngaruh dengan bentuk tubuh saya nantinya. Tapi katanya, nggak jarang suami yang melihat langsung proses melahirkan ini akan kehilangan gairahnya. Berhubung suami saya takut melihat darah, dia sih nggak berminat melihat ‘live show’ saat saya melahirkan nanti. Tapi kembali lagi kalau cerita dari teman saya yang suaminya sempat kehilangan nafsu selama 6 bulan pertama pasca dia melahirkan, akhirnya teman saya mengajak suami ngobrol. Setelah masa nifas selesai, teman saya juga kembali mengenakan pakaian dalam yang seksi dan menggoda. Tapi, kalau problem ini berlangsung terus menerus, nggak salah kalau memang mau meminta bantuan terapis profesioanal. Karena bagaimanapun, urusan seks dalam sebuah hubungan itu sudah pasti penting untuk menjaga keharmonisan.

Nah, Moms, jangan terlalu mengkhawatirkan fase ini, karena konon semua akan terlewati begitu saja. Itu sebabnya ada anak kedua, ketiga dan seterusnya, bukan?

 

 

 

PAGES:

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan