Sorry, we couldn't find any article matching ''
Ketahui Mana Fakta & Mitos Persalinan
Daripada terus terjebak dengan mitos yang beredar di tengah di masyarakat, alangkah baiknya kita lebih dahulu mempertanyakannya pada sang ahli. Berikut beberapa mitos persalinan.
Setuju nggak kalau saya bilang Indonesia itu merupakan negara yang memiliki banyak mitos? Mitosnya pun benar-benar beragam, mulai mitos soal menyusui, mitos selama hamil, termasuk mitos soal persalinan. Terus terang, ketika hamil dulu saya sempat ‘terjebak’ pada salah satu mitos yang mengatakan perempuan hamil nggak boleh minum kopi. Akibatnya, saya ngidam dan sakau kopi, hahaha.
Kali ini saya mencoba mengulas mitos mengenai persalinan bersama dr. Yusfa Rasyid SpOG. Ya.... paling nggak, informasi ini pasti akan bermanfaat jika saya hamil (lagi).
Minum rendaman rumput fatimah, bisa memperlancar proses persalinan.
Sebenarnya agak cukup miris, sih, mengetahui masih ada masyarakat yang percaya dengan air rendaman rumput fatimah. Saya sendiri masih ingat, lima tahun lalu ketika menjelang melahirkan masih ada kerabat yang menganjurkan saya untuk meminum rendaman air rumput fatimah. Faktanya, minum air rendaman rumput fatimah ini sangat berbahaya sekali. Seperti yang dijelaskan oleh dr. Yusfa Rasyid bahwa dosis tepat menggunakan air rendaman rumput fatimah ini tidak diketahui sama sekali. Akibatnya, justru bisa menyebabkan kontraksi yang tidak terkendali sehingga terjadi persalinan yang cepat, perdarahan, janin kekurangan oksigen, dan robekan rahim yang membahayakan jiwa ibu dan janin.
Makanan seperti duren, tape atau nanas bisa membahayakan persalinan.
Sebenarnya perempuan hamil tidak memiliki pantangan dan harus dilarang mengonsumsi duren, tape, atau nanas. Hanya saja, dr. Yusfa Rasyid SpOG menjelaskan kalau makanan seperti duren, tape, dalam jumlah yang banyak memang bisa menyebabkan kontraksi rahim. Untuk itu, tidak ada salahnya menghindari selama hamil. Sementara nanas membuat cairan vagina makin banyak, sedangkan hamil sendiri sudah menyebabkan lendir vagina lebih banyak, dengan sering mengonsumsi nanas maka bisa membuat lendir semakin bertambah.
Berhubungan intim dengan pasangan saat hamil besar akan membantu memperlancar proses persalinan.
Dalam hal ini dr. Yusfa Rasyid SpOG mengungkapkan kalau sperma mengandung prostaglandin yang bisa memicu kontraksi rahim. Jadi setelah kehamilan 37 minggu, dapat lebih sering melakukan hubungan intim. Dan setelah ejakulasi, kita tidak perlu membersihkan vagina karena membiarkan sperma lama di vagina akan memicu terjadinya kontraksi.
Setelah melahirkan anak pertama dengan proses sesar maka persalinan berikutnya akan sesar juga.
Persalinan normal setelah caesar tentu saja bisa dilakukan, dengan catatan indikasi sesar pertama bukan karena panggul sempit atau kelainan panggul. Jarak antara anak pertama dan kedua juga harus diperhatikan, yaitu sudah lebih dari dua tahun. Dr. Yusfa juga menegaskan kalau persalinan normal merupakan sebuah proses, jadi setiap tahapannya dipantau layak apa tidaknya. Apabila ternyata semuanya lancar-lancar saja, maka terjadilah proses persalinan secara normal. Proses melahirkan normal setelah sesar juga bisa dilakukan apabila tidak ada kontra indikasi misalnya ada penyakit pada sang ibu.
Perempuan yang punya panggil besar akan lebih mudah melakukan proses persalinan normal.
Luas atau tidaknya jalan lahir sangat tergantung dengan tinggi ibu, bukan dari terlihatnya penampakan fisik dari luar seorang perempuan berpanggul besar, lalu jalan lahirnya luas. Biasanya, makin tinggi seorang perempuan, maka akan semakin luas panggulnya. Wanita pendek berpanggul besar, belum tentu jalan lahirnya kalau diperiksa dalam akan lebih luas.
Setelah hamil tua, banyak yang menyarankan untuk melakukan posisi mengepel lantai tradisional atau melakukan posisi sujud untuk memperlancar proses persalinan.
Memang, posisi sujud atau mengepel lantai sering dianjurkan para dokter apabila posisi kepala janjin belum di bawah. Dalam artian masih melintang atau sungsang. Posisi sujud dan mengepel lantai dapat membantu terjadinya rotasi kepala jadi di bawah. Mengepel lantai juga bisa melenturkan selangkangan ibu sehinga mudah dan akan terbiasa dengan posisi persalinan normal yang akan dilakukan nantinya.
Makan daun kemangi akan membuat ari-ari jadi lengket.
Buat perempuan yang doyan makan lalapan, pasti cukup akrab dengan daun kemangi. Nah, banyak masyarakat yang mengatakan kalau sebaiknya perempuan hamil dilarang makan daun kemangi lantaran bisa membuat ari-ari jadi lengket. Ternyata pandangan ini termasuk mitos. Seperti yang diungkapkan dokter kandungan yang berpraktik di RS. YPK dan RS. Medistra bahwa sampai saat ini tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa daung kemangi menyebabkan ari-ari jadi lengket.
Minum minyak kelapa memudahkan persalinan.
Salah satu teman dekat saya sempat minum minyak kelapa sebanyak dua sendok menjelang persalinan. Kenyataanya, setelah minum minyak kelapa proses melahirkannya nggak cepat. Malah bisa dibilang sangat lama, di mana jam 11 siang dia sudah pembukaan tiga, namun ia baru berhasil melahirkan esok harinya. Itu pun sore hari. Pengalaman teman saya ini seakan mematahkan pendapat yang mengatakan kalau minum minyak kelapa memudahkan persalinan. Dokter Yusfa pun mempertegas kalau dalam dunia kedokteran, minyak tak ada gunanya sama sekali dalam melancarkan keluarnya sang janin.
Buat Mommies yang tengah mengandung atau sedang merencanakan untuk hamil, mudah-mdahan informasi ini bermanfaat, ya. Umh, kalau ada yang mau menambahkan mitos dan fakta persalinan, silakan lho, ya....
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS