Sorry, we couldn't find any article matching ''
Nggak Pede Saat Hamil Karena 6 Hal Ini
Ditulis oleh: Monik Wulandari
Masalah kehamilan nggak jarang membuat bumil menjadi tidak percaya diri. Mulai dari kulit menghitam di beberapa area, sering meludah hingga kaki bengkak. Bagaimana cara menyiasatinya?
Baiklah, ternyata kehamilan itu nggak melulu dipenuhi dengan mual, berat badan yang bertambah atau hormon yang membuat saya menjadi perempuan paling cengeng di dunia. Ada satu lagi yang mulai saya rasakan, yaitu nggak pede, huhuhu.
Sebenarnya tidak semua dari 6 masalah kehamilan ini sedang terjadi pada saya, tapi berhubung saya itu parno-an, saya jadi sibuk berandai-andai, kalau ini terjadi pada saya. Well, dari apa yang saya alami dan apa yang saya dapat dari mencari informasi, ada 6 hal yang kemungkinan besar akan membuat pede saya nggak lagi sekokoh batu karang.
Warna kulit menghitam di beberapa bagian tertentu seperti leher, ketiak dan paha, kaki membengkak, stretch marks, jerawat, rambut rontok dan menjadi sering meludah. Nah, inilah enam hal yang mungkin selain membuat saya nggak pede saat harus bertemu orang ketika bekerja, apalagi pekerjaan saya sebagai Fashion Director menuntut saya harus tampil on setiap saat. Worry no more, saya sudah punya beberapa cara untuk menyiasatinya.
*Gambar dari sini
Edema atau kaki bengkak pada saat kehamilan bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya perubahan hormon, tertekannya pembuluh darah karena pembesaran rahim sehingga mengganggu aliran darah ke jantung atau berlebihnya produksi cairan dan darah. Cara yang paling sering dianjurkan untuk mencegah atau mengurangi pembengkakkan adalah dengan rutin berjalan pagi atau berenang, dan juga mengangkat kaki atau mengistirahatkannya sesering mungkin.
Saya sih menyiasatinya dengan mengenakan celana yang lebih longgar dan terutama tidak mengetat di bagian pergelangan kaki. Saya juga udah bersiap untuk mengistirahatkan sejenak koleksi high heels saya dan mengantinya dengan beragam flat shoes yang lucu atau sandal cantik. Minimal, kalaupun terlihat bengkak, tapi alas kaki yang saya kenakan terlihat keren, hahaha. Lagipula sedang hamil kemudian mengenakan high heels juga nggak dianjurkan, apalagi kalau pakai alas kaki yang sempit. Selain nggak nyaman juga nggak sehat untuk peredaran darah. Nggak mau dong kaki saya terlihat seperti Kim Kardashian sewaktu hamil North.
Saya ingat, saya pernah menegur salah satu teman saya yang dulu (sebelum saya hamil) sibuk mengomentari bumil yang lehernya menghitam. Padahal kan kondisi kulit menghitam ini terjadi karena pigmen yang menumpuk yang disebabkan perubahan hormon di area tertentu seperti leher, ketiak dan perut. Dan tanpa membutuhkan tindakan medis, hiperpigmentasi ini juga akan menghilang kok dengan sendirinya. Kalau Anda mengalaminya, ingat ya, jangan langsung mengoleskan sun block sebanyak-banyaknya di area kulit yang menghitam. Cara yang paling mudah adalah menyamarkannya dengan concealer atau foundation khusus untuk kulit bermasalah, dan memilih pakaian yang sedikitnya menutupi area menggelap tersebut.
*Gambar dari sini
Banyak mitos yang berkembang seputar stretch marks. Pertama yang perlu Anda sadari, stretch marks tidak dapat dihilangkan, tetapi dapat dicegah! Mengonsumsi air putih dan makanan berserat adalah salah satu cara alami yang bisa diterapkan, selain juga mengulaskan produk perawatan kulit yang dapat mencegah terjadinya guratan-guratan tersebut muncul. Jika terlanjur mengalaminya, cobalah untuk tetap rutin menggunakan krim untuk mengurangi tampilan stretch marks dan berolah raga untuk mengencangkan otot dan kulit. Tentunya, karena stretch marks umumnya berada di tempat tersembunyi, Anda hanya perlu meningkatkan kepercayaan diri di hadapan suami.
Lagi-lagi masalah menyebalkan yang satu ini penyebabnya adalah hormon. Saat ini di wajah saya sudah mulai muncul jerawat-jerawat kecil. Berhubung saya khawatir jika salah menggunakan obat malah akan membahayakan mini momo (demikian saya menyebut janin di dalam kandungan saya, hehehe), jadilah saya hanya mengompresnya dengan teh basi. Kalau pas ada meeting, mentok-mentok saya ulaskan tipis-tipis BB cream dan bedak tabur agar wajah nggak pucat-pucat amat.
*Gambar dari sini
Merasa rambut Anda menipis pada masa kehamilan? Hal ini bisa jadi disebabkan karena kurangnya asupan vitamin, zat besi dan mineral, dan (lagi-lagi) peningkatan hormon yang menyebabkan meningkatnya produksi minyak rambut, sehingga kulit kepala menjadi lembap terus menerus. Biasanya fase kerontokan ini berada di trisemester ketiga hingga tiga atau empat bulan setelah kelahiran. Nah sama seperti di kasus jerawat, saya juga nggak berminat mencoba treatment rambut yang mengandung bahan kimia. Pilihanya? Potong rambut saya menjadi lebih pendek.
Bersamaan dengan morning sick yang saya alami, produksi air liur juga semakin bertambah. Jadi dengan rasa mual yang ada, saya pun cenderung meludahkannya daripada menelan ludah. Tak hanya morning sick, heartburn yang menyebabkan ulu hati dan kerongkongan menjadi panas pun bisa jadi penyebab munculnya hobi baru yang menyebalkan ini. Jadi sekarang, kemana-mana saya selalu membawa tissue atau kantong plastik.
Well, at the end sih teman-teman saya selalu bilang, percaya diri itu kunci utama kita terlihat tetap menarik. Dan, saya mencoba berpikir, nggak usah ambil pusing dengan pendapat orang lain, selama saya tidak merugikan mereka. Yang paling penting saya sehat dan mini momo juga sehat.
Share Article
COMMENTS