Sorry, we couldn't find any article matching ''
Aman dan Nyaman Menggunakan IUD
Memilih alat kontrasepsi memang susah susah gampang. Namun dari sekian banyaknya pilihan, saya menilai kalau spiral atau intrauterine device (IUD) merupakan alat KB yang ideal karena minim risiko.
Beberapa waktu lalu, saya sempat ngobrol banyak mengenai alat kontrasepsi dengan dr. Yusfa Rasyid SpOG, salah satunya mengenai topik apakah benar ngASI bisa dijadikan alat konrasepsi alami. Di ruang praktiknya di RS. YPK, Menteng, dokter berkulit putih bersih ini banyak menjelaskan bagaimana memilih alat kontrasepsi yang baik.
*foto dari sini
Memang, sih, sebenarnya pemilihan alat kontrasepsi ini nggak terlepas dari rasa nyaman dan kecocokan masing-masing orang. Waktu itu dr. Yusfa Rasyid SpOG sempat bilang, pada dasarnya semua alat kontrasepsi bisa digunakan oleh semua orang, semua tergantung dengan kebutuhan dan kenyamanan. Toh, pada dasarnya tujuan menggunakan kontrasepsi ini sama, untuk mencegah atau menunda kehamilan. Jadi, sifatnya memang sangat personal. Oh, ya, dalam hal ini kenyamanan suami juga nggak kalah penting diperhatikan, lho. Biar bagaimana pun, kita wajib menghormati dan menghargai suami.
Dulu, setelah melahirkan saya juga sempat bingung. Menimbang alat kontrasepsi apa yang kiranya cocok untuk saya dan suami. Kebetulan, Mama dan kedua kakak saya menggunakan IUD atau spiral, mereka mengatakan bahwa merasa nyaman dan tidak pernah menemukan kendala selama menggunakan alat kontrasepsi yang satu ini. Selain mendapatkan referensi dari keluarga terdekat, saya pun mencari informasi dengan browsing sana sini. Keputusan akhirnya jatuh pada IUD. Syukurnya, selama empat tahun mengggunakan IUD saya nggak pernah merasa ada masalah atau merasa sakit. Nyamanlah.
Alasan utama kenapa memilih menggunakan IUD dikarenakan saya nggak perlu perawatan yang rumit. Dengan waktu pemakaian juga untuk jangka panjang, saya cukup kontrol setahun sekali. Dan menurut informasi yang saya dapatkan, risiko terjadinya infeksi setelah pemakaian IUD juga terbilang sangat kecil. Berhubung IUD bukan kontrasepsi hormonal, risiko terjadinya perubahan siklus menstruasi juga sangat kecil. Dan benar saja, sih, selama ini siklus saya berjalan normal. Begitu memutuskan untuk program hamil lagi, saya pun bisa langsung ‘subur’.
Saya pernah mendengar ada teman yang bercerita kalau dirinya takut menggunakan IUD lantaran takut IUD-nya bergeser atau bahkan hilang. Mengenai hal ini, dr. Yusfa mengatakan sebenarnya kondisi seperti ini bisa dicegah jika prosedur pemasangan sudah dilakukan secara benar. “Di sini kehati-hatian pemasangan IUD menjadi penting. Bila memungkinkan, periksalah selalu menggunakan USG setelah pemasangan IUD untuk memastikan IUD berada di tempat yang benar,” ungkap dr. Yusfa Rasyid. Menurutnya, apabila spiral yang bentuknya seperti huruf T sudah tepat diletakkan dalam rongga rahim, sebenarnya spiral tidak akan berubah posisi.
Melesetnya alat kontrasepsi IUD ini disebut juga dengan translokasi IUD (Intra Uterine Device) sebenarnya bisa diketahui. Pasalnya, ada beberapa gejala yang bisa kita rasakan. Misalnya adalah rasa nyeri perut yang bisa datang secara tiba-tiba. Nyeri perut ini juga bisa menjalar hingga ke pinggang. Di samping itu, IUD ini juga bisa meleset ke saluran cerna ataupun saluran kencing. Ciri-cirinya bisa kita ketahui apabila saat BAB akan disertai bercak darah. Seementara jika IUD ini ‘lari’ ke saluran kencing, konon kita akan merasa tidak nyaman karena nyeri saat buang air kecil. Namun, gejala ‘menghilangnya’ IUD ini juga bisa tidak bergejala. Jadi, sangat bervariasi.
Sebenarnya kejadian translokasi IUD ini sangat langka, tapi buat Mommies yang memang masih bingung memilih atau berencana memilh alat kontrasepsi IUD, nggak ada salahnya untuk mempelajari plus minusnya lebih dulu. Yang perlu diingat, walaupun masa penggunaan IUD lama, hingga 5 tahun bahkan ada yang lebih lama, jangan pernah menyepelekan untuk melakukan pemeriksaan rutin. Seandainya merasa nggak nyaman atau ada gejala yang dirasakan, segera ke dokter.
Oh, ya, Mommies juga bisa diskusi dan berbagi pengalaman mengenai spiral atau IUD di thread forum kami juga, lho.
Share Article
COMMENTS