Sorry, we couldn't find any article matching ''
Aku Ngidam Mie Ayam Gerobak Biru
Ditulis oleh: Lariza Puteri
Buat para ayah yang isterinya sering ngidam aneh-aneh, coba deh baca artikel ini. Ada penjelasan dari dokter kandungan dan psikolog loh! Mommies.... siap-siap setelah ini .... siap - siap ditolak permintaanya :p.
“Kamu ngidam apa sekarang?” tanya seorang teman saat saya memasuki minggu ke 16 di kehamilan kedua. Jawaban saya, “Nggak tau nih, kayaknya nggak ngidam apa-apa. Nggak tahu deh kalau nanti usia kehamilan makin tua.” “Beruntung banget suaminya nggak usah ribet memenuhi keinginan ngidam isterinya yang lagi hamil,” kalau ada yang berpikir demikian, tunggu dulu, hehehe. Karena saat saya hamil Dhia dulu, saya sangaaaaaaaaat kepingin makan mie ayam yang dijual dengan menggunakan gerobak warna biru dan abang penjualnya nggak boleh mangkal, harus jalan-jalan. Hahaha, yes dulu saya sangat merepotkan suami saya :p.
Alasannya? Nggak tahu, hahaha. Tapi waktu itu saya membayangkan mie ayam yang dijual dengan gerobak biru itu enak sekali.
*Gambar dari sini
Bicara tentang ngidam, ini masih jadi perdebatan di antara saya dan teman-teman saya beserta para suami kami (yang seringkali menjadi korban mencari atau melakukan apa yang kami inginkan). Sebenarnya, ngidam itu memang ada penjelasan secara medis atau nggak sih?
Sebetulnya ngidam justru lebih sering terjadi pada trimester pertama. Hal ini, menurut dokter spesialis kandungan, Ricky Susanto, dari Rumah Sakit Bethsaida, Tangerang Selatan, karena ngidam berkaitan dengan mual dan muntah yang biasanya terjadi pada awal kehamilan. “Ada peningkatan hormon yang cukup signifikan saat trimester pertama, yaitu hormon HCG (human Chorionic Gonadotropin). Hormon ini memicu mual muntah yang sekaligus menimbulkan rasa ingin makan,” jelas dokter Ricky.
Nah, keinginan makan ini juga dipengaruhi oleh banyak hal. Bisa jadi yang diinginkan adalah makanan favorit, atau sebaliknya, justru makanan yang dibenci saat sebelum hamil. Tak hanya ingatan makanan favorit saja, pengaruh iklan atau postingan teman yang sedang menyantap makanan lezat di media sosial juga bisa jadi biang keladi ngidam.
Munculnya embel-embel di belakang makanan atau sesuatu yang diinginkan saat hamil (seperti mie ayam dengan gerobak biru, atau mangga yang harus dipetik dari halaman rumah orang), ternyata hanya ‘khayalan’ semata. Sebab, selain hormon HCG, psikologis ibu hamil pun turut serta ‘bermain-main’ dalam menentukan ngidam. Bisa diartikan, sebetulnya gerobak biru dan pohon mangga di halaman rumah orang itu hanya sebagai alasan agar lebih diperhatikan oleh orang sekitar, terutama suami (uuupssss......... semoga suami saya tidak membaca tulisan ini, hehehe).
“Kalau ngidamnya sudah macam-macam, apalagi tidak berhubungan dengan makanan, berarti memang ibu hamil tersebut butuh perhatian. Sebab, keinginan selain makanan tidak ada hubungannya dengan peningkatan hormon HCG,” tegas dr. Ricky.
Dan, ternyata lagi, ada penjelasan secara psikologis loh mom tentang bumil yang kerap mengalami ngidam di masa kehamilannya. Lebih jelasnya, saya pun ngobrol dengan kawan psikolog saya, Anna Surti Ariani untuk mendapatkan penjelasan yang lebih logis, kenapa ngidam yang dirasakan ibu hamil bisa aneh-aneh, apalagi dengan embel-embel kriteria khusus di belakangnya.
Apa saja 4 alasan psikologis yang membuat bumil kerapa mengalami ngidam? Para suami wajib baca nih :)
1. Cari kenyamanan. Pada minggu-minggu pertama kehamilan, biasanya ibu hamil akan merasa tidak nyaman dengan tubuhnya. Mulai dari mual, muntah, badan lemas, pegal-pegal, hingga sering lemot. Bahkan pada kehamilan pertama, biasanya ketidaknyamanan menjadi berlipat ganda. Akibat banyaknya faktor yang membuat tubuh tidak nyaman, ibu pun mencari kenyamanan, salah satunya dengan ngidam makanan tertentu yang ia tahu bahwa makanan tersebut memang bisa membuat nyaman.
2. Sekadar ‘kompensasi’. Selain makanan-makanan enak (yang biasanya bergizi), ternyata ada pula ibu hamil yang justru ngidam makanan yang seharusnya dihindari saat hamil, seperti minum wine. Dengan ngidam yang ‘terlarang’ ini, sebetulnya ibu hamil ingin melepaskan hal-hal yang dirasa sangat menekan dirinya saat hamil. Atas dasar alasan sedang hamil, maka orang-orang di sekitar pun diharapkan memakluminya.
*Gambar dari sini
3. Mencari perhatian. Bisa jadi keinginan ngidam juga merupakan salah satu bentuk mencari perhatian orang-orang di sekitarnya dan terutama suami. Saran untuk para suami (termasuk suami saya) yang kesulitan memenuhi keinginan ngidam istrinya, mungkin bisa menggantinya dengan memberikan perhatian lebih. Misalnya dengan lebih sering memeluk, mendengarkan keluh kesahnya, dan perhatian-perhatian kecil lainnya, hehehe. Banyak loh hormon positif yang dihasilkan melalui bonding suami isteri.
4. Mencari sensasi. Meski tak banyak ibu hamil yang ngidam demi sebuah sensasi, namun hal ini bisa saja terjadi. Ibu hamil sebetulnya tak merasakan ngidam makanan atau perilaku tertentu, namun karena ingin mencari sensasi, maka rasa ngidam pun diadakan.
Ngidam juga dipengaruhi oleh pengetahuan ibu. Terbukti ibu-ibu di luar negeri ngidamnya berbeda dengan ibu-ibu di Indonesia sebab wawasan tentang kulinernya berbeda. Sebetulnya, selama ngidam yang dirasakan ibu hamil masih wajar, maksudnya hanya menginginkan makanan-makanan tertentu saja, hal ini masih aman. Namun, akan jadi bahaya bila ibu hamil ngidam makanan yang sama hampir setiap hari. Sehingga bisa-bisa ibu hamil malah kekurangan gizi. Bagaimanapun, ibu hamil harus mendapatkan asupan makanan yang bergizi. Caranya dengan mengonsumsi makanan yang bervariatif.
Jadiiii, kalau berdasarkan informasi dari kedua pakar di atas, menurut saya, ngidam adalah salah satu bentuk mencari kenyamanan sekaligus mencari perhatian. Solusi paling mudah ya tentu saja beri perhatian maksimal untuk isteri yang sedang hamil.
Setujuuuuuu para ayah?
PAGES:
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS