banner-detik
EDITOR'S NOTE

Editor’s Note: Menjadi Orangtua yang Menyenangkan Juga Penting

author

fiaindriokusumo01 Sep 2015

Editor’s Note: Menjadi Orangtua yang Menyenangkan Juga Penting

Seringkali, karena ingin menjadi orangtua yang benar, akhirnya kita lupa bagaimana caranya menjadi orangtua yang menyenangkan.

Saat membaca kalimat di atas, sayangnya, saya harus mengakui bahwa kalimat itu memang benar-benar pernah terjadi pada saya. Sekarang, untuk menjadi orangtua yang baik dan benar  itu banyak banget panduan, buku pegangan, seminar yang bisa diikuti (walaupun nggak menjamin juga setelahnya pasti ‘lulus’ dan he eh beneran jadi orangtua yang oke :p). Saya termasuk era orangtua yang mengalami gempuran hal-hal di atas. Menyenangkan. Memudahkan. Tapi di sisi lain cukup ‘mengintimidasi’ buat saya pribadi. Kok bisa?

Karena akhirnya saya berusaha keras untuk bisa menjadi orangtua yang ideal (catat ya, ideal, bukan sempurna. Karena seperti kata Dorce, kesempurnaan hanya milik Tuhan). Saya sibuk ‘mematuhi’ ilmu yang saya  dapat dari berbagai sumber itu. Sibuk membaca buku dan berbagai macam referensi cara mendidik  dan membesarkan anak. Memilih pola pengasuhan yang kira-kira sesuai dengan kepribadian saya dan anak-anak. Kalau kemudian nggak sesuai dengan yang tertulis atau yang dikatakan, saya stress sendiri. Merasa diri adalah ibu yang gagal dan nggak becus. Suka membatin “Masa sih, begini aja saya nggak bisa. Harusnya kan bisa.”

photo 3

Keinginan menjadi ibu yang ideal menurut standar keilmuan masa kini akhirnya membuat saya juga menerapkan standar yang cukup tinggi untuk anak-anak saya. Semua dengan pemikiran bahwa inilah yang terbaik untuk anak-anak. Jam makan molor dikit, saya tegur anak-anak saya. Target berapa bulan  les renang sudah harus bisa ngambang ternyata meleset, saya cecar guru lesnya sambil bertanya kenapa bisa begitu. Saya juga memaksakan diri ‘tampil on’ 24 jam sehari dalam artian capek pulang kerja, anak-anak minta main saya paksain main, walaupun akhirnya saya nggak happy. Saya jadi sulit mengelola emosi. Padahal penting bagi orangtua untuk mengelola emosinya. Yang terjadi adalah, suasana malah tegang nggak karuan. Dan saya merasa lelah terus menerus.

Sampai satu saat saya ngobrol sama mama dan ngeluarin seluruh unek-unek saya. Satu jawaban dari mama yang kemudian benar-benar membuka hati saya. Kata mama “Di saat kamu sibuk cari ilmu dan pengetahuan dari buku, internet, datang ke seminar parenting, satu yang kamu lupa untuk cari. Di mana naluri kamu sebagai seorang ibu. Menjadi orangtua itu nggak gampang dan itu adalah tanggung jawab seumur hidup. Kamu cuma butuh cinta. Cinta yang nggak membabi buta. Cinta yang bisa membuat kamu tahu, kapan waktu untuk keras, kapan waktu untuk longgar, kapan waktu untuk tegas, kapan waktu untuk bilang iya, kapan waktu untuk bilang tidak, kapan waktu untuk maju terus pantang mundur dan kapan waktu untuk mengalah. Satu lagi...turunin dikit ekspektasi kamu baik terhadap diri kamu sendiri maupun anak-anak kamu!

Mak jleb rasanya.....!  Tapi start dari situ saya jadi mencoba untuk lebih santai menjadi orangtua. Menurunkan standar sedikit demi sedikit. Rumah berantakan, ya tinggal diberesin. Nilai nggak 100, nggak kenapa-kenapa, yang penting nggak sampai dapat nilai merah. Anak-anak lupa bilang terimakasih, ya sebagai orangtua saya jangan lupa untuk terus mengingatkan. Intinya saya mencoba menikmati dan menertawakan setiap kesalahan yang saya ataupun anak-anak lakukan. Saya menjadi lebih relaks dan anak-anak juga terlihat lebih happy. Nah, kalau orangtua happy, anak otomatis happy dan juga lebih sehat.

photo 4

Jadi, bulan ini, Mommies Daily akan  hadir dengan tulisan-tulisan yang mengajak para mommies semua untuk jangan lupa menjadi orangtua yang menyenangkan. Siapa yang tidak senang melihat anak berprestasi secara akademis, paham tata krama, memiliki kecerdasan sosial dan emosi yang baik? Tapi jangan sampai untuk membuat anak-anak memiliki itu semua, mereka harus mengalami momen belajar yang tidak menyenangkan dan orangtua harus menjadi orangtua penggerutu yang keningnya selalu berlipat dan bibirnya selalu merengut. Kalau bisa melakukannya dengan cara yang menyenangkan, kenapa tidak? Ya kan mom.

photo 5

Nantikan juga aneka tools dari kami yang dapat Anda unduh dengan cuma-cuma, seperti di bulan Agustus kemarin kami ada tools untuk breastfeeding essentials yang bisa Anda download dan menjadi contekan saat mencari barang-barang keperluan menyusui. Kami pun juga melakukan kultwit untuk artikel-artikel yang menarik di @mommiesdaily. Ikut sumbang saran di forum atau facebook kami di Mommies Daily. Ingin melihat aktivitas tim editorial Mommies Daily saat pergi liputan atau melakukan wawancara dengan narasumber? jangan lupa pantengin instagram kami di @mommiesdailydotcom.

Selamat menikmati September ceria mommies :*.

Share Article

author

fiaindriokusumo

Biasa dipanggil Fia, ibu dari dua anak ini sudah merasakan serunya berada di dunia media sejak tahun 2002. "Memiliki anak membuat saya menjadj pribadi yang jauh lebih baik, karena saya tahu bahwa sekarang ada dua mahluk mungil yang akan selalu menjiplak segala perilaku saya," demikian komentarnya mengenai serunya sebagai ibu.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan