Ditulis oleh: Saskia Elizabeth
Biasanya kalau waktunya suami yang menjaga anak-anak, dia suka bingung dan akhirnya membiarkan anak-anak menonton TV atau main iPad (no judging, but it happened with mine!). Supaya hal ini tidak sering-sering terjadi bukan, berikut beberapa aktivitas sederhana namun fun yang bisa dilakukan ayah dan anak.
Weekend merupakan waktu yang selalu saya tunggu-tunggu, karena biasanya salah satu hari dari weekend saya pakai untuk me time, entah ke salon, jalan-jalan sendiri, atau bahkan nonton sendiri. Nah, biasanya saat saya sedang berleha-leha, anak-anak menghabiskan quality time bersama ayahnya.
Untungnya mempunyai suami yang kreatif (ini tentu karena si isteri yang super cerewet kalau melihat anak-anaknya sering anteng nonton TV atau main ipad), jadi kalau sedang bingung mau ngapain, dapat memanfaatkan hal sederhana yang tetap membuat anak-anak sibuk dan menikmati waktu bersama. Ini adalah kegiatan andalan mereka, beserta manfaat yang anak-anak bisa dapatkan:
*Gambar dari sini
Permainan favorit anak-anak, caranya gampang banget dan sistem kedua permainan ini sama. Si ayah bergantian dengan anak-anak,menyembunyikan sesuatu untuk menjadi benda hilang yang harus dicari sang detektif atau harta karun yang dicari para bajak laut. Jangan lupa membuat peta bergambar biar lebih seru! Manfaat bagi anak-anak: anak-anak jadi lebih cerdik karena mereka ditantang mengatur pola sederhana menggambar peta dan menyembunyikan benda yang harus dicari. Mengajarkan kesabaran dan ketelitian saat membaca gambar peta dan mencari bendanya.
Sebenarnya bisa-bisa saja minta tolong si mbak untuk membersihkannya dengan rutin, tapi kalau selalu si mbak, si anak jadi tidak merasa memiliki dan tumbuh rasa tanggung jawab terhadap barang yang dimiliki dong? Kalau sama bapaknya, anak-anak saya dibebaskan membersihkan sepeda sesuai gaya masing-masing. Dari sini biasanya saya dan suami jadi belajar mengenal sampai di mana si anak tekun dan teliti dalam membersihkan sesuatu. Lalu baru mengarahkan agar lebih baik. Manfaatnya untuk anak-anak, mereka belajar bertanggung jawab tidak hanya memakai tapi membersihkan juga, dan belajar membersihkan dengan baik dan benar.
Kegiatan yang sebetulnya nggak terlalu penting ya, tapi anak-anak saya kok happy banget kalau diajak melakukan ini. Sebenarnya bukan mencucinya namun prosesnya. Kebetulan kami pakai mesin cuci, jadi sebelum dimasukkan ke mesin, pakaian harus di-sorting dahulu sesuai dengan warna. Inilah bagian asyiknya si anak belajar men-sorting warna, bahan, dan bentuk pakaian. Anak-anak juga belajar menghitung, cukup lontarkan pertanyaan sederhana seperti, si warna putih ada berapa dan si warna gelap ada berapa? Lalu kalau si warna hitam sudah masuk 15 potong ke dalam mesin, sisa baju warna gelap ada berapa? Lumayan kan, menyelipkan belajar matematika dengan cara yang fun.
Terdengar konyol sih untuk dimainkan bersama ayah, apabila dress up mengenakan baju princess dan prince. Kecuali memang anak-anak Anda kebetulan laki-laki semua mungkin bisa berperan sebagai sesama superhero. Tapi berhubung beda gender, suami biasanya melakukan permainan tebak karakter melalui kostum. Jadi secara bergantian dia dan anak-anak memakai kostum bisa menggunakan dan mengakali pakaian yang ada di lemari, atau mereka bisa buat sendiri dengan berbagai hal yang ada di sekitar mereka.
Contoh, karena si kakak anak perempuan tentu tidak punya baju superhero, jadi dia buat dari 2 kertas ukuran A4 dijadikan satu, lalu bagian ujungnya dibolongi dan dimasukkan pita agar dapat diikat di lehernya untuk dijadikan jubah panjang ala Superman/Batman. Atau si adik yang masih umur 3 tahun kreativitas yang dibuatnya masih sederhana seperti menempelkan dua bola kecil di atas kepala dan pretend sebagai Mickey Mouse. Manfaat bagi anak-anak dapat mengembangkan daya imajinasi mereka untuk mewujudkan karakter yang mereka inginkan.
Saya yakin kalau semua mainan anak-anak Anda dikumpulkan mungkin seperempat atau setengah dari mainan tersebut sudah tidak seperti awalnya atau rusak, begitupun dengan nasib kami. Jadi setiap 1x dalam 1 bulan kami memilih dan mengelompokkan ke dalam beberapa kategori; pertama dibuang/diberikan pada pengumpul barang bekas untuk didaur ulang karena benar-benar sudah rusak total; kedua: mainan yang dapat diperbaiki, dan ketiga mainan yang masih sempurna.
Mainan-mainan yang rusak ini biasanya suami saya bagi-bagikan sesuai dengan tingkat kesusahan dan keamanan untuk diperbaiki, apabila sederhana perbaikannya atau hanya perlu dibersihkan maka diberikan pada si kecil, bila sedikit rumit maka menjadi tanggung jawab si kakak, dan bila butuh perbaikan yang lebih advance tentu suami yang ambil alih. Hal ini benar-benar memupuk rasa tanggung jawab anak-anak terhadap barang milik mereka. Selain itu mengajarkan anak untuk kreatif dalam memperbaiki mainan dan memecahkan masalah, semua masalah pasti ada jalan keluarnya, bahkan di buang atau diberikan itu merupakan salah satu solusi.
Nah, kalau kegiatan ini sih biasanya benar-benar surprise. Kadang kejutan menyenangkan, kadang membingungkan (sigh). Beberapa hal yang mereka lakukan untuk saya: membuat popsicle dengan ramuan ajaib, sungguh ajaib karena rasanya tidak bisa ditoleransi oleh saya, baca: gak enaaak (ini karena ada susunya dan saya tidak pernah suka yang namanya susu!). Tapi melihat wajah-wajah excited jadi saya berkorban menjilat satu dua kali dengan senyum kaku. Mereka juga pernah mengganti sprei bukan hanya pada tempat tidur mereka tapi juga pada tempat tidur saya. Untuk satu minggu lamanya saya dan suami harus rela tidur bersama para princess Disney yang dominasi warnanya sangat meriah atau terkadang tidur bersama Thomas and friends (pilihan warna sprei favorit untuk tempat tidur saya dan suami hanya warna-warna natural; putih, krem, abu-abu)! Biasanya suami bertanya ingin membuat kejutan yang seperti apa, anak-anak menentukan sendiri dengan batasan yang dibuat ayahnya. Manfaatnya anak-anak ditantang kreativitasnya untuk menyenangkan mamanya dalam bentuk apapun.
Karena anak-anak memang bisa bersenang-senang dengan cara apapun, seperti hal-hal sederhana di atas. Bagi mereka yang menyenangkan itu melakukan bersama orangtuanya, bukan apa yang dilakukannya. Anda bisa menemukan aktivitas sederhana lainnya yang ada di sekitar lingkungan. Selamat bermain!