banner-detik
BEHAVIOR & DEVELOPMENT

Kenalkan Si Kecil Konsep Uang dengan Cara Menyenangkan, Yuk!

author

adiesty29 Jun 2015

Kenalkan Si Kecil Konsep Uang dengan Cara Menyenangkan, Yuk!
Siapa bilang mengenalkan uang sejak dini membuat anak jadi konsumtif dan mata duitan? Mengenalkan konsep dasar keuangan dengan cara yang tepat dan meyenangkan justru mendorong anak memiliki perilaku finansial yang sehat.

S*foto dari sini 

Bumi : "Ibu, kapan Bumi dibelikan mainan baru?"

Saya : “Nanti, ya, Mas. Kalau mau beli mainan kan, uangnya harus dikumpulkan dulu. Nanti kita sama-sama menabung, ya.”

Bumi : “Lho, Ibu kan tinggal ambil uang di ATM saja. Jadi nggak perlu nabung dulu, dong?".

Kira-kira beginilah percakapan yang terjadi antara saya dan Bumi, anak lanang saya yang kini sudah berusia lima tahun beberapa waktu lalu. Anak balita seperti Bumi memang sudah kritis dan mulai bisa mengenal konsep dasar menggunakan uang. Beruntung Bumi ini bukan tipe anak yang lantas meronta-ronta jika keinginannnya tidak terpenuhi. Begitu saya berikan penjelasan, bahwa uang di ATM bukan untuk membeli mainan, ia pun langsung paham. "Kalau kita menginginkan sesuatu barang, ya, perlu menabung dulu," ujar saya.

Saya yakin, semua Mommies setuju bahwa manajeman keuangan harus dikenalkan pada anak-anak sedini mungin. Biar bagaimana pun, ada banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan jika anak sudah mengenal konsep dasar keuangan, mulai dari menghasilkan, menyimpan, mengeluarkan, dan mendonasikan. Seperti yang sudah sempat saya tulis di artikel ini (insert link SP ChaChing pertama: Belajar Sabar dan Mengendalikan Diri Melalui Pengelolaan Uang) , dengan mengenalkan budaya konsep dasar keuangan lewat menabung,  Bumi jadi bisa belajar untuk lebih sabar, mengendalikan keinginannya, dan memahami mana yang jadi prioritas. Kemampuan mengatur emosi seperti ini tentu merupakan kecerdasan yang harus dimiliki seorang anak.

Dengan mengajarkan  tentang konsep dasar keuangan, harapannya anak akan memiliki perilaku finansial yang sehat ketika mereka tumbuh dewasa. Masih bingung bagaimana mengedukasi keuangan pada anak? Sejauh ini selain membelikan Bumi celengan, ada beberapa hal yang kerap saya lakukan. Siapa tahu cara saya ini bisa bermanfaat untuk Mommies yang lain.

Lakukan “Tes Uang”

Pernah nggak melakukan tes uang pada anak di rumah? Saya pernah. Ide ini sebenarnya saya contoh dari salah satu video program Cha-Ching.  Sekedar informasi, program Cha-Ching ini ini memang sengaja dibuat untuk mengenalkan konsep dasar keuangan, yaitu EARN, SAVE, SPEND, dan DONATE. Program edukasi yang dibuat sangat mudah diterima oleh anak karena dikemas dalam animasi musikal dengan berbgai karakter yang bisa dicontoh oleh si kecil. Serunya lagi, program Cha-Ching ini juga punya fitur games yang bisa dimainkan anak-anak yaitu Cha-Ching Penabung dan Cha-Ching Wirausahawan.  Penasaran nggak, sih, dengan “tes uang” yang saya maksud? Langsung lihat video ini, deh.

Oh, yah, buat Mommies yang ingin diskusi bagaimana cara mengenalkan anak soal soal konsep dasar uang, bisa langsung mampir ke thread forum Mommies Daily, nih. Di sana kita bisa sharing  masalah apa saja yang sering dihadapi. Buat Mommies yang sudah mempraktikan “tes uang” sebagai salah satu #ChaChingChallenge juga jangan lupa sharing, ya!

Selain "tes uang" masih ada empat cari lainnya yang saya bisa diterapkan untuk mengenalkan si kecil akan konsep dasar keuangan. Baca di laman selanjutnya, ya, Mommies.

Lewat Permainan

4cbK65aMi

Masih ingat nggak, sih, betapa serunya saat bermain monopoli? Saya yang hidup dan besar di era 90-an, sangat akrab dengan permaian yang satu ini. Tanpa disadari permainan ini juga bisa jadi salah satu alternatif  untuk mengajarkan anak tentang uang, lho. Dengan bermain monopoli, tentu anak nggak cuma bisa mengenal uang, namun sekaligus mengajarkan anak kita untuk berhemat dan menentukan prioritas kepentingan yang harus didahulukan saat mengeluarkan uang.

Beri Contoh

Anak mesin foto copy-nya orangtua. Setuju, dong, dengan kalimat ini. Kalau mau anak punya skill mengatur keuangan yang baik, tentu kita harus lebih dahulu memberikan contoh yang baik. Bagaimana anak bisa paham konsep dasar keuangan kalau orangtuanya sendiri tidak menerapkannya? Untuk itu cara yang paling efektif mengajarkan sesuatu kepada anak adalah dengan memberikan contoh langsung. Cara juga nggak sulit, kok, kita bisa mengajak si kecil saat menyetorkan uang baik di bank atau di mesin ATM. Kalau perlu ajarkan anak untuk menabung dengan membuka rekening Bank. Di rumah pun kita menyediakan celengan sendiri, jika si kecil terbiasa melihat kita menabung ia pun lambat laun akan mengikutinya. Kalau perlu, jangan ragu untuk memperlihatkan tindakan penghematan yang kita lakukan.

Berikan Reward

Namanya juga anak-anak, ya, pasti senang ketika orangtuanya memberikan reward. Supaya si kecil lebih semangat menabung, nggak ada salahnya juga kalau kita menjanjikan si kecil untuk mendapatkan barang impiannya ketika ia sudah mau menyisihkan uangnya untuk ditabung. Reward di sini misalnya ketika si kecil sudah mulai konsisten menabung dan berhasil mencapai target yang ia inginkan, kita bisa memberikan bonus. Dengan begitu, si kecil tentu akan lebih semangat untuk menabung.

Mengajarkan Berbagi

Mengenalkan konsep uang kepada anak tentu juga nggak akan terlepas bagaimana kita mengajarkan mereka untuk bisa berbagi. Bagaimana agar mereka lebih peka dengan lingkungan sekitarnya dengan berbagi rezeki. Dengan membiasakan si kecil untuk berbagi pada orang yang membutuhkan, mereka juga bisa belajar memahami fungsi dari uang, tidak hanya sekedar untuk membeli keinginanya saja. Harapannya, si kecil pun  akan menghargai dan lebih bijak dalam menggunakan uang.

Sejauh ini, langkah di atas menjadi pilihan saya untuk mengajarkan konsep dasar uang pada Bumi. Bagaimana dengan Mommies yang lain? Jika punya kiat lain yang lebih fun, tolong di share, ya!

 

PAGES:

Share Article

author

adiesty

Biasa disapa Adis. Ibu dari anak lelaki bernama Bumi ini sudah bekerja di dunia media sejak tahun 2004. "Jadi orangtua nggak ada sekolahnya, jadi harus banyak belajar dan melewati trial and error. Saya tentu bukan ibu dan istri yang ideal, tapi setiap hari selalu berusaha memberikan cinta pada anak dan suami, karena merekalah 'rumah' saya. So, i promise to keep it," komentarnya mengenai dunia parenting,


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan