Sorry, we couldn't find any article matching ''
Alergi Susu? Minum Yogurt Saja, Yuk.
Siapa yang punya kebiasaan minum yogurt? Kalau iya, teruskan saja kebiasaan tersebut, ya. Saya sendiri bisa dibilang penggemar minum yogurt. Dan ternyata kebiasaan ini menular ke Bumi, anak saya. Jadi nggak mengherankan kalau yogurt selalu masuk dalam list belanja bulanan keluarga saya.
Kebetulan beberapa waktu lalu saya sempat mewakili Mommies Daily mengikuti acara media gathering yang diadakan Heavenly Blush di daerah Sukabumi. Waktu itu, pengetahuan saya mengenai manfaat yogurt jadi bertambah.
Dalam acara tersebut, Dr Marya Haryono, M.Gizi, SpGK, berbagi ilmu mengenai makanan yang terbuat dari olahan susu ini. Ternyata, selain memiliki manfaat yang sama dengan susu, namun yogurt aman dikonsumsi buat anak-anak yang alegi terhadap susu.
Dokter sekaligus juga pengajar di FKUI ini menjelaskan kalau yogurt bisa menjadi sumber susu yang ramah bagi perut penderita alergi susu. Ini karena yogurt memiliki kandungan gula sederhana dari laktosa akibat proses fermentasi.
Menurut dr Marya, penderita intoleransi laktosa, tubuhnya tidak mampu untuk mencerna dan menyerap laktosa (gula dalam susu) karena berkurang atau tidak adanya enzim laktase dalam usus halus mereka. Sementara untuk yogurt, karena sudah melalui proses fermentasi jadi lebih aman dikonsumsi mereka yang mengalami intoleransi laktosa. Hal ini dikarenakan setelah difermentasi laktosa pada susu berubah menjadi glukosa.
"Yogurt merupakan solusi untuk penderita intoleransi laktosa. Setiap cup yogurt rata-rata mengandung 415 mg kalsium. Jadi, dua porsi yogurt setiap hari bisa membantu melengkapi kebutuhan kalsium harian yang rata-rata 1000 mg," jelasnya.
Dr Marya juga menganjurkan agar penderita alergi susu untuk melakukan terapi pemberian susu secara bertahap atau mengonsumsi makanan sumber kalsium pengganti kalsium, seperti yogurt yag baik untuk pencernaan secara keseluruhan.
Pertanyaannya, kapan yogurt ini bisa dikonsumsi anak-anak?
Menurut dr. Marya, bayi boleh mengonsumsi yogurt ketika mereka sudah memulai MPASI. Namun bukan berarti yogurt jadi menu pertama ketika kita memberikan MPASI, lho, ya. Hal yang penting untuk diperhatikan adalah kondisi saluran pencernaan si kecil. Apabila sudah berusia di atas enam bulan, saluran pencernaan anak sudah bisa menerima yogurt.
“Yogurt bisa dikonsumsi anak-anak, karena kandungan probiotiknya bermanfaat untuk membantu sistem pencernaan. Tapi sebaiknya untuk usia bayi enam bulan ke atas diberi secara bertahap. Jangan terlalu rutin karena bagaimana pun mereka juga butuh lemak dari susu," katanya.
Saya sendiri sudah merasakan manfaat makanan bertekstur kental yang punya rasa asam manis ini. Saat satunya adalah membantu percernaan saya jadi lebih lancar. Hal ini dikarenan yogurt mengandung bakteri baik, yang hidup di saluran pencernaan. Sehingga berfungsi menghilangkan semua mikroorganisme berbahaya yang dapat menyebabkan kerusakan pada usus atau organ sistem pencernaan lain. Fungsi kerja sistem pencernaan semakin lancar.
Kabar baiknya lagi, ternyata yogurt berfungsi menurunkan kadar kolesterol jahat yang menjadi penyebab timbulnya penyakit kardiovaskular. Hal ini dibuktikan dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh Shiraz University of Medical Science dan Armenian Agricultural Academy terhadap ke 46 responden dengan tingkat kolesterol 200-304 mg/dl. Setengah dari responden diberikan 300 gram yoghurt yang mengandung probiotik setiap hari selama empat minggu. Sedangkan setengahnya, diberikan 300 gram yoghurt biasa tanpa probiotik setiap hari dalam waktu enam minggu.
Dalam hal ini, dr. Marya menjelaskan kalau penurunan kadar kolesterol ini bisa terjadi karena asam laktat dan bakteri probiotik (laktobasilus dan bifidobakteria) dapat menghambat reabsorpsi empedu, mengikat kolesterol dalam usus dan menghambat absorpsi kolesterol dalam tubuh Anda.
Sayangnya, tidak semua orang suka dengan rasa asam dari yogurt, terutama bagi anak-anak-anak. Namun seperti yang diutarakan Adi Prabowo, Brand Manager Heavenly Blush, untuk Heavenly Blush sendiri menggunakan bakteri pengurai generasi baru yang tidak terlalu asam, menghasilkan rasa yang lebih mild, dan manisnya sesuai. “Rasa manis juga bukan berasal dari gula, tapi teknologi dan bakteri fermentasinya,” ungkapnya. Oleh karena itulah produk yogurt ini ramah dikonsumsi oleh semua orang, baik orang dewasa ataupun anak-anak.
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS