Ternyata, sejak lahir bayi itu sebaiknya diajak bermain. Kenapa? Karena selain membuat bayi happy, ia juga akan tumbuh lebih maksimal.
*Gambar dari sini
Sejak memutuskan untuk mengakhiri hubungan Menik dengan gadget, terutama iPad dan akses ke komputer untuk YouTube, saya jadi banyak melakukan riset kecil tentang bermain bersama anak. Dan, saya menemukan buku pegangan yang sekarang menjadi favorit, milik Jackie Silberg, seorang ahli tumbuh kembang anak. Dari buku inilah saya jadi paham, kalaupun bayi tampaknnya belum bisa menanggapi sesuai mau kita, tapi dia mengerti dan yang paling penting dia happy diajak bermain.
Saat saya sedang googling mengenai pentingnya bermain bersama bayi, saya dapat informasi dari sebuah penelitian. Penelitian itu membuktikan, bahwa kalau sejak lahir hingga usia 11 tahun anak rajin diajak bermain dengan permainan yang menstimulasi otak, maka anak bisa tumbuh maksimal. Otak anak berkembang dengan baik dan dia pun lebih siap menghadapi tantangan saat dia tumbuh dewasa nanti.
Di halaman berikut saya mau berbagi pengalaman jenis permainan apa saja yang bisa Mommies lakukan bersama bayi tersayang sesuai usia mereka:
*Gambar dari sini
Usia 0-3 Bulan
Snap & clap! Modalnya cukup tangan dan jari kita. Ciptakan bunyi-bunyian lembut dari tangan dan jari kita. Dengarkan di telingan kanan lalu pindah ke telinga kiri. Biasanya dia akan sibuk mencari sumber bunyi.
Mommy's silly face. Ini bisa menjadi momen kita untuk mencoba berbagai ekspresi wajah yang nggak akan pernah kita lakukan di depan orang banyak saking memalukannya. Buat posisi face-to-face. Panggil nama anak sampai ia fokus ke wajah dan mulailah membuat beragam ekspresi konyol, senyum, ketawa, duck face, lidah melelet dsb. Harus all out, nggak boleh jaim! Kalau ekspresi sudah sangat aneh, reaksi normal bayi adalah tertawa terbahak-bahak. Dan bonusnya, you are become your baby fave clown, now!
Yuk, berdansa! Menurut para ahli otak anak di Amerika Serikat, slow dance is a good way to stimulate your baby, especially when you hold your baby against your chest! Jadi mulailah dengan meletakkan bayi di atas pangkuan dan gerakkan ke kiri-kanan mengikuti irama lagu yang bisa kita nyanyikan sendiri atau lewat pemutar musik di rumah.
Usia 3-6 Bulan
Main sepeda. Letakkan bayi dalam posisi tidur terlentang dan gerakkan kakinya dengan perlahan seakan bayi sedang mengayuh sepeda. Nah, kalau kita kreatif, sambil begini, kita bisa sambil bercerita. Jadi bayi pun akan terstimulasi pendengarannya. Gerakan ini juga baik untuk sistem cerna.
Bounce, baby! Gerakkan paha kita keatas dan kebawah sambil memangku si kecil. Tumpuannya tetap ada di tangan Mommies, ya. Gerakan ini akan untuk mempertajam penglihatan karena anak akan belajar fokus mencari wajah mommies. Lumayan kencang bagian paha kita setelah selesai, hehehe.
Cari musiknya! Putarlah musik dengan volume sedang. Biasanya bayi akan mencari sumber suara. Dan, ini menjadi cara yang asik untuk menstimulasi sistem pendengarannya.
Kalau untuk usia di atas 6 bulan, kegiatan bermain apa ya yang bisa kita coba?
*Gambar dari sini
Usia 6-9 Bulan
Mirror, mirror, on the wall! Anda pasti punya cermin kan di rumah? Nah, alatnya cukup cermin. Duduk saja berdua anak di depan cermin sambil kita sentuh bagian tubuhya dan sebut nama anggota tubuh dengan jelas. Kalau kita menyentuh hidung, ya sebut HI-DUNG dengan jelas. Ulangi beberapa kali sebelum pindah ke anggota tubuh lainnya. Permainan ini akan menstimulasi saraf sensor yang bekerja karena sentuhan, mata dan pendengaran. Paket Combo!
Drop it! Carilah benda berukuran sedang yang akan berbunyi jika terjatuh, bola misalnya. Perlihatkan mainan ini pada bayi, jika perhatiannya sudah terpusat pada mainan di tangan kita, jatuhkan dengan sengaja dan ajak si kecil untuk meniru cara menjatuhkan mainan. Otak dan jari bayi akan terstimulasi dengan baik, loh.
Usia 9-12 Bulan
I am The Shape! Akrab dengan penggalan lagu Mr.Maker, kan, ya? Nah, memasuki usia 9-10 bulan, bayi mulai bisa dikenalkan dengan berbagai macam bentuk. Kalau sedang jalan-jalan dan melihat bentuk yang sedang ia pelajari, tunjuk dan sebut nama bentuknya. Kalau anak mulai terlihat akrab dengan berbagai bentuk ini, ubah sedikit cara permainan, kita yang bertanya nanti bayi yang akan menunjuk. Misalnya "mana segitiga?." Kuncinya adalah konsisten. Jika rutin dilakukan, maka bayi akan menyerap banyak perbendaharaan kata dan mengerti berbagai mcam bentuk.
Halo, buku! Buku bayi merupakan salah satu alat stimulasi otak yang efektif. Bacakan cerita dengan intonasi yang menarik. Biarkan si kecil melihat gambar dan warna, belajar membalikkan setiap halaman, dan memegang sendiri bukunya. Terkadang buku bisa saja terjatuh saat dipegang atau dibalik-balik si kecil. Namun, bayi akan akrab dengan buku, dan secara tidak langsung menstimulasi kemampuan baca, tulis, dan bicara.
Seru kan ternyata? Dari anggota tubuh atau benda-benda yang ada di rumah kita bisa membuat banyak banget kegiatan bersama bayi. Bagaimana, Mommies? Mulai terbayang akan melakukan permainan apa bersama bayi mungil Anda?
Yuk, main bersama bayi!