Sorry, we couldn't find any article matching ''
Hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Mencicil Emas
Siapa di antara Mommies yang masih bingung menentukan jenis investasi? Logam mulia atau lazim disebut emas bisa jadi pilihan yang menarik loh. Risikonya tergolong rendah, dengan return yang cukup menjanjikan untuk jenis investasi jangka panjang.
Gambar dari sini
Kali ini nara sumber saya adalah Santi Siera, Managing Editor Female Daily. Sosoknya saya kenal sudah sejak lama ketika masih sama-sama bekerja di sebuah media cetak beberapa tahun lalu. Kini kami bertemu kembali, dan setelah lama tak berjumpa Mbak Santi memiliki cerita seputar investasi emas yang saya pikir layak untuk disimak.
Alasan Berinvestasi Emas atau Logam Mulia
Ia memutuskan untuk memulai investasi pada 2011 akhir. Salah satu pencetusnya adalah karena pernah kehilangan seluruh perhiasan emasnya akibat ulah asisten rumah tangganya yang tidak bertanggung jawab.
Pada di titik tersebut tekad ibu dari dua putri ini untuk berinvetasi emas belum bulat, hingga akhirnya ia berbincang dengan saudara sepupunya perihal ibunya yang bekerja sebagai pegawai negeri tapi bisa bertahan mengkuliahkan dirinya dari hasil menjual investasi emasnya selama bertahun-tahun, padahal ditinggal pergi begitu saja oleh sang Ayah. Dan notabene, anak ini kuliah di Perguruan Tinggi Swasta, artinya membutuhkan dana yang tergolong mahal.
“Nah dari situ aku berpikir, kita sebagai perempuan harus punya simpanan, karena kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi ke depan. Sampai suatu ketika tekad aku itu semakin kuat karena membaca artikel tentang kiat investasi emas untuk pemula di sebuah majalah saat menunggu anak aku les piano. Aku pikir selama ini kalau beli emas kepingan harus tunai, ternyata di Pegadaian itu ada sistem mencicil – sistem ini sangat memudahkan.” Jelas Santi.
Sesuatu yang Besar Berawal dari Langkah Kecil
Setelah mengetahui ada sistem mencicil di Pegadaian, Mbak Santi mulai membali emas sebesar 5 gram, down payment (DP) ketika itu 10% dari total harga emas. Menurutnya kali pertama memulai memang harus berani dan tidak ambil pusing dengan harga emas yang sedang berlaku “Aku tidak memantau harga emas saat ini atau yang paling baru, pokoknya kalau ada uang langsung beli saja. Karena investasi emas ini semacam mendisiplinkan aku untuk menabung. Sekarang belum mulai lagi, dan kepingin segera investasi emas lagi . Angsurannya macam-macam, ada yang 3, 6 dan 12 bulan.” Tutur Mbak Santi dengan semangat.
Sementara itu dari segi risiko menurutnya hampir tidak ada, malah nilainya akan meningkat dari tahun ke tahun. Perlu Mommies ketahui juga bahwa invetasi emas ini adalah untuk jangka panjang, minimal 3-5 tahun baru akan terasa manfaatnya. Walaupun sebelum jangka waktu itu mau dijual atau digadai juga bisa, namun nilainya belum tentu sama atau lebih tinggi ketika Mommies membeli.
Setelah beberapa tahun tekun dengan kebiasaan yang ia sebut dengan “berhutang di jalan yang benar” ini, akhirnya Mbak Santi berhasil meningkatkan koleksi logam mulianya. Memulai dari “benih” 5 gram, akhirnya Mbak Santi memberanikan diri untuk “naik level” membeli logam mulia sebesar 50 gram. Wow! Terdengar sangat berat ya Mommies? Tapi Mbak Santi punya kiatnya loh supaya Anda pun bisa mendekap jenis logam yang dulunya pernah dijadikan alat barter ini.
Setelah sudah berhasil dengan 25 gram LM di tangan, Mbak Santi menggadai LM-nya, 80% dari hasil gadainya ia ambil untuk DP LM sebesar 50 gram. Walau ternyata cukup berat, karena ia harus membayar dua pos mencicil – yang pertama cicilan gadai LM 25 gram, dan yang kedua untuk LM 50 gram yang baru ia beli. Tapi pada akhirnya ada kepuasaan tersendiri saat semuanya sudah lunas. “Sekarang aku kalau beli lagi minimal yang 25 gram. Karena kalau 10 gram saya merasa terlalu kecil nominalnya untuk nabung. Kebiasaan aku ini seperti salah satu alternatif untuk mendisiplinkan diri untuk menabung, menekan hasrat untuk belanja, supaya nggak lapar mata! Hahahahaa...” kata Mbak Santi sambil tertawa lepas.
Di laman selanjutnya: Mengalokasikan budget jalan-jalan ke mal, nonton, dan makan di luar untuk DP emas
Gambar dari sini
Bocor Halus yang Ternyata Bernilai Tinggi
Mbak Santi memberikan gambaran, betapa dari sejumlah uang yang awalnya hanya bisa dipergunakan untuk jalan-jalan ke mal, makan, nonton dan sebagainya bisa menjadi logam mulia. Asumsikan saja untuk satu kali Anda jalan-jalan ke mal dengan beberapa kegiatan penunjang lainnya tadi menghabiskan uang minimal Rp. 300.000, kalau dalam sebulan katakanlah Anda melakukannya dua kali, artinya Rp. 600.000 menguap begitu saja. Lebih baik menurut Mbak Santi, kegiatan semacam itu bisa dikendalikan dan budget-nya bisa dialokasikan untuk membayar DP cicilan emas.
Atau di kasus yang berbeda, Mbak Santi pernah sempat menaksir tas yang harganya berkisar Rp. 1.500.000, dalam benaknya ingin sekali ia memboyong si tas cantik ini. Namun, di sisi lain dari otaknya berkata untuk menahan hasrat belanja. “Misalnya lihat tas bagus, aku langsung melakukan perbandingan, tas tersebut harganya kurang lebih Rp. 1.500.000, jumlah tersebut sudah bisa untuk DP emas, ada apa-apa emas bisa aku jual atau gadai. Jadi berpikir logis (mau beli tas atau sepatu) berpikir dulu butuh atau nggak?” Ujar Mbak Santi.
Kiat Memulai Investasi Emas
Setelah mengetahui bahwa membeli emas tidak seberat yang dipikirkan, Mbak Santi memberikan kiat-kiat untuk memulai investasi emas:
Setelah mendapatkan gambaran dari Mbak Santi, siapa di antara Mommies yang ingin memulai investasi emas? Bagi-bagi ke kami ya ceritanya! :)
PAGES:
Share Article
COMMENTS