banner-detik
PARENTING & KIDS

Jadi Modern Mama, Bagaimana Caranya?

author

adiesty08 Apr 2015

Jadi Modern Mama, Bagaimana Caranya?

Jadi ibu zaman modern saat ini nggak mudah karena tantangannya jauh lebih kompleks kalau dibanding zaman dahulu. Meskipun begitu, saya sendiri bersyukur bisa menjadi ibu di era masa kini, karena saya punya banyak pilihan dalam menjalani hidup.

Kebayang nggak kalau kita, kaum perempuan sekaligus Ibu harus memilih salah satu antara karier, kehidupan, atau keluarga? Rasanya pasti sulit, ya.  Ketika memasuki ranah motherhood, saya juga sempat merasa dilema. Masih merasa  jet lag dengan perubahan fase kehidupan. Dari perempuan single, kemudian setelah menikah jadi seorang istri dan saat punya anak jadi 'naik kelas' jadi ibu. Itu baru dalam ruang lingkup keluarga, belum termasuk kehidupan sosial dan karier. Setiap kali mau melakukan atau memutuskan sesuatu jadi banyak pertimbangnnya. Hidup rasanya sudah nggak sesederhana dulu, soalnya secara otomatis memang banyak perubahan yang saya alami.

multitasking

Ujung-ujungnya, pilihan pun akan jatuh pada hal yang paling penting. Kuncinya adalah prioritas. ‎Meskipun saya yakin hampir semuanya menjadikan keluarga jadi prioritas utama, tapi tentu kita nggak bisa menutup mata dengan segala perkembangan saat ini. Dunia kian modern, mau nggak mau kita sebagai perempuan pun harus ikut modern. Termasuk jadi ibu modern.

Saya sendiri sangat sadar, kalau jadi ibu zaman modern saat ini nggak mudah karena tantangannya jauh lebih kompleks kalau dibanding zaman dahulu. Meskipun begitu, saya sendiri bersyukur bisa menjadi ibu di era masa kini, karena saya punya banyak pilihan dalam menjalani hidup. Contohnya, masalah pilihan saya untuk tetap bekerja, dalam kehidupan rumah tangga saat ini perempuan juga sudah punya hak yang sama untuk 'bersuara'. Mungkin, yang perlu digaris bawahi adalah bagaimana kita bisa seimbang dan bahagia dengan peran yang dijalankan. Baik ketika saat menjadi ibu, istri, ataupun teman yang menyenangkan di lingkungan sosial.

Ngomongin masalah menjadi ibu modern, beberapa waktu lalu saya sempat hadir di peluncuran bukunya Imelda Fransisca, 'Modern Mama'. Dalam  bukunya, Miss Indonesia 2005 ini menuliskan bahwa ada 3 faktor penting yang harus diingat ketika kita ingin menjadi Ibu modern. Yaitu, wake up, fight, dan repeat. Kenapa? Ketahui penjelasannya di laman berikut, ya.

modern mama

Wake Up

Imelda mengatakan, alasannya sederhana. Kita sebagai ibu nggak cuma harus bangun lebih pagi setiap harinya, tapi harus membangun kepercayaan diri untuk berdiri di atas prinsip yang benar dan tidak tergoyahkan, baik oleh situasi serta tekanan sosial.

Fight

Menjadi seorang ibu, kita juga dituntut untuk bisa fight for the day, yaitu menjadi ibu yang mampu melakukan yang terbaik setiap hari. Kuncinya, tentu harus lebih dulu merancang prioritas, mengelola waktu, mengatur keuangan, menjaga kesehatan, dan tentunya meng-update diri sendiri.

Repeat

Menurut  perempuan kelahiran Bogor, 24 September 1982, repeat merupakan faktor terpenting, yaitu bagaimana kita mampu secara konsisten menjalankan tugas sebagai ibu. Karena, tanpa kemauan untuk terus belajar, konsisten dan pantang mundur menghadapi tantangan apa pun, we are not going to be a kick - ass Mom!

Dalam bukunya ini, Imelda menulis perjalanan motherhood-nya secara gamblang, 'ringan' dan relevan dengan kehidupan saya sebagai ibu. Bahkan, setiap kali membaca lembar buku ini, saya hampir selalu membatin, "Eh, benar juga, ya.... saya pun mengalami hal yang sama".

Singkat kata, buku ini banyak memberikan saya inspirasi dan ilmu baru. Termasuk soal manajemen waktu. Dalam hal ini Imelda mengaku bahwa dirinya banyak belajar dari kakaknya. Walaupun sang kakak masih bekerja kantoran dan mengepalai dua divisi di perusahaannya, namun tetap mampu merencanakan pesta ulang tahun anaknya dan memasak setiap hari untuk keluarga. Bahkan, dirinya mampu mengatur waktu untuk dirinya sendiri dengan menjalankan berbagai macam hobinya seperti melukis dan berolahraga.

Kok, bisa? Menurut Imelda, mengatur waktu itu sebenarnya tidaklah sulit. Namun memang ada hal yang harus diperhatikan. Apa saja?

Lingkungan yang mendukung

Ya, mengatur waktu ternyata dipengaruhi oleh lingkungan terdekat kita. Baik, suami, sahabat, rekan kerja dan sebagainya. Tanpa mereka, rasanya mustahil jika kita bisa mendapatkan hasil yang terbaik. Menurut peribahasa, two heads are better thans one. It is true.

Batasi Waktu

Dalam hal ini, Imelda menuliskan, salah satu kiat yang didapatkan dari kakaknya, bahwa ada baiknya kita membatasi waktu, terutama saat nonton TV. Tapi, bukan berati nonton TV nggak boleh, selama kita tahu batasannya dan jenis acara yang ditonton tentu tidak masalah. Oh, ya, hal ini pun termasuk dalam batasan ‘bermain’ di media sosial. Memang, sih, media sosial sangat menghibur, tapi ada baiknya jangan sampai terlalu larut. Batasi saja hingga 15 menit. Toh, dengan pengurangan waktu, kita akan tetap baik-baik saja, kan?

To Do List and Dont’t Cheat on It

Menurut kakaknya Imelda, membuat to do list ini bisa menenangkan diri dan membantu kita berpikir lebih sistematis dan jujur pada diri sendiri. Dengan begitu, kita juga jadi tahu hal mana yang perlu dilakukan dan tidak. Ketika tugas didaftar itu sudah dilakukan, jangan lupa mencoretnya. Hal ini pun akan mampu menimbulkan perasaan puas.

Sebenarnya, masih banyak sekali kiat praktis yang dituliskan Imelda dalam bukunya ini. Paling tidak, lewat buku ini saya banyak mendapat insight, bahwa sebenarnya untuk menjadi sukses setelah memiliki keluarga, bukan hanya terletak pada pencapaian yang bisa diraih seseorang. Tetapi bagaimana menciptakan sebuah keluarga yang kuat untuk menghasilkan generasi mendatang yang baik dan memiliki filosifi hidup yang benar.

 "A great Nation comes from strong families"___ Unknown

PAGES:

Share Article

author

adiesty

Biasa disapa Adis. Ibu dari anak lelaki bernama Bumi ini sudah bekerja di dunia media sejak tahun 2004. "Jadi orangtua nggak ada sekolahnya, jadi harus banyak belajar dan melewati trial and error. Saya tentu bukan ibu dan istri yang ideal, tapi setiap hari selalu berusaha memberikan cinta pada anak dan suami, karena merekalah 'rumah' saya. So, i promise to keep it," komentarnya mengenai dunia parenting,


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan