Nama Ciputra Artpreneur sudah beberapa kali kita dengar, terutama sejak dibukanya pusat perbelanjaan Ciputra World atau Lotte Avenue di Jalan Dr. Satrio, Kuningan. Beberapa kali saya juga mengetahui tentang events yang diadakan di sini, tetapi saya masih belum bisa membayangkan, karena lokasinya yang 'tidak kelihatan' dari luar (berada di lantai 11-14 di gedung yang sama dengan Ciputra World). Bayangan saya selama ini tentang sebuah wahana seni adalah seperti Taman Ismail Marzuki, atau beberapa galeri seni lainnya.
Jadi ide sebuah kompleks seni yang 'menyatu' dengan kawasan komersial, adalah sesuatu yang masih baru bagi kita di Jakarta. Dengan gambaran yang ada di benak saya (dan mungkin anda juga), bahwa mal adalah sesuatu yang megah, serba mewah dan komersial, sangat berbeda dengan kompleks seni yang biasanya sangat membumi, dihuni oleh komunitas-komunitas tertentu dan jauh dari kesan komersil. Tetapi karena kesan 'jauh' itulah, biasanya kawasan seni tidak atau belum menjadi destinasi favorit bagi keluarga. Sebenarnya inilah yang didobrak oleh Ciputra Artpreneur, dengan menghadirkan kawasan seni yang menyatu dengan mal, perkantoran, sehingga mendekatkan aktivitas ngemol dan ngantor dengan aktivitas berkesenian.
Menurut Rina Ciputra, Direktur Utama Ciputra Artpreneur, "Kami sengaja membangun Ciputra Artpreneur di pusat kota, sehingga memudahkan bagi masyarakat untuk dapat melihat dan mengapresiasi karya seni, terutama karya seniman Indonesia, sehingga terjadi kedekatan antara seniman dan masyarakat".
Jadi, ada apa, sih, sebenarnya di Ciputra Artpreneur ini? Pokoknya bayangan saya sebelumnya tentang galeri seni yang redup dan kurang menarik, termentahkan semua. Yang jelas, saya terkagum-kagum dan tidak berhenti terkesima sepanjang tour ke kompleks ini.
Sebagai sebuah fasilitas ruang di Jakarta, Ciputra Artpreneur terdiri dari Galeri, Museum, dan Teater. Ciputra Gallery adalah ruang pameran seni yang bisa digunakan untuk event pameran seni apapun, dan mempunyai fasilitas layar proyeksi masif berukuran raksasa: 60x12 meter! Proyeksi raksasa ini keren banget, kita bisa duduk menikmati karya seni yang sudah didigitalisasi atau dengan rekayasa modern lainnya. Bila layarnya disingkap, kita bisa menikmati pemandangan lepas kota Jakarta.
Kemudian Ciputra Museum, adalah museum lukisan dan rupa yang memajang koleksi pribadi Dr. Ir Ciputra. Semuanya pelukis Indonesia, yang salah satunya adalah Hendra Gunawan, seorang maestro Indonesia. Mungkin saya bukan (belum, tepatnya) penikmat lukisan, tetapi banyak karya dalam museum tersebut yang luar biasa, kreatif, dan modern. Seperti karya Entang Wiharso yang berjudul 'Shifting Eyes' ini. Lukisan sebesar 290 x 600 cm ini tidak hanya lukisan cat biasa, tetapi ditutup dengan ribuan biji mata plastik kecil. Wow...
Oh ya, Ciputra museum ini buka setiap hari dari pukul 12.00 hingga 18.00, kecuali hari Senin. Ajak anak-anak untuk mengenal seni di sini, dijamin menyenangkan, kok, baik suasananya dan semua karya seni yang ditampilkan benar-benar dikurasi dengan baik. Tiket masuk museum ini 30 ribu untuk dewasa dan 15 ribu untuk anak-anak dan pelajar.
Nah, yang terakhir adalah Ciputra Theater. Sudah pernah melihat pertunjukan di teater, 'kan? Misalnya di Teater Jakarta di Taman Ismail Marzuki. Nah, Ciputra Teater ini, panggungnya jauh lebih besar, dan langit-langitnya juga lebih tinggi serta modern. Meskipun bukan teater berkapasitas terbesar saat ini di Indonesia, tetapi Ciputra teater ini adalah teater berstandar internasional pertama di Indonesia, lho, juga teater pertunjukan tertinggi (berada di lantai 13) di Asia. Berkapasitas 1200 kursi, teater ini juga dilengkapi sound systems dengan standar terbaik.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama, Ciputra theater ini bahkan akan mengadakan pertunjukan Broadway original pertama di Indonesia. Wow... Broadway! Nah, tunggu informasi selanjutnya di sini, ya ;)