Terbayangkah oleh Mommies makan sambil ditemani kucing-kucing lucu nan menggemaskan? Bagi pecinta kucing, “Cutie Cats Café” yang berlokasi di The House of Pika Pika, lantai 2, Jl. Kemang 1 No.12 F Jakarta Selatan ini adalah a dream come true! Akhirnya, kita jadi punya pilihan untuk melepas penat sekalian memperkenalkan binatang peliharaan berbulu ini kepada si kecil.
Fox, salah satu persian kitten favourite pengunjung. (dia juga salah satu yang ramah untuk difoto)
Adalah Lia Kurtz, penggagas ide kreatif berdirinya “Cutie Cats Café.” Ia dikenal sebagai sosok yang bergerak di bidang industri makeup di Indonesia – tepatnya sebagai Digital & PR Manager. Namun kecintaan dan passion terhadap kucing membuatnya rela banting setir mendirikan café. Lia, sapaan akrabnya tak sembarangan dengan lahan bisnis barunya ini, ia rela pergi menyambangi Jepang, negara di mana café dengan konsep serupa menjamur. Totalitas Lia yang lain terlihat dari membekali dirinya dengan ilmu tentang diklat-diklat khusus mengenai café kucing dan tentu saja penanganan kucing. Proses tadi ia lalui selama lima tahun hingga akhirnya bisa mendirikan Cutie Cats Café.
Cutie Cats Café merupakan café kucing pertama di Indonesia yang terintegrasi. Artinya, café ini tidak hanya menyediakan sarana bagi pecinta kucing untuk bermain dan berelaksasi bersama kucing, tapi sekaligus mempelajari tingkah pola kucing yang menggemaskan dan berasal dari beragam ras.
Mengingat café ini dipenuhi kucing, maka Lia menggandeng sejumlah partner yang kredibel di bidangnya, antara lain ICA (Indonesian Cat Association), Groovy Vetcare - sebuah pet shop yang sudah berpengalaman selama 20 tahun lebih dan bertugas untuk merawat kesehatan, kebersihan, dan kecantikan kucing-kucing penghuni Cutie Cats Café, serta Purina Fancy Feast - produsen produk makanan kucing terpercaya di Indonesia. Beberapa partner yang Lia gandeng ini diharapkan bisa membantunya mengoperasikan café-nya dengan baik dan benar, tujuannya tak lain agar pengunjung yang datang merasa nyaman dan aman. Hasil awal bisa terlihat dari dari followers IG mereka yang menembus angka 3.000 dalam jangka waktu dua minggu saja.
>>Selanjutnya: Cari tahu SOP yang diberlakukan demi kenyamanan Anda dan si kecil :)
About Histories, SOP, and the Fun Parts.
Kucing-kucing yang ada di café tersebut adalah milik pribadi keluarga Lia. Sebelumnya, ia melakukan penyeleksian terlebih dahulu untuk menentukan kucing mana yang layak untuk diajak main di Cutie Cats Café. Lalu terpilihlah 15 kucing “beruntung” yang terdiri dari beragam ras seperti Persia, Mainecoon, Exotic, Himalayan, Scottishfold sampai Bengal, ras yang masih sangat jarang di Indonesia. Anda bisa cek akun IG mereka untuk melihat foto kucing terbaru yang dihadirkan di sana. Kucing favorit kami adalah Usagi dari jenis Scottishfold, Karamello dari jenis Mainecoon, dan the one and only, Argo dari ras Bengals
Sebelum Anda ke sana membawa si kecil, mari cek terlebih dahulu SOP (Standar Of Operation) yang diberlakukan. Di antaranya adalah pengunjung tidak boleh menarik ekor kucing, membangunkan kucing yang sedang tidur, memfoto dengan menggunakan flash light, dan tidak mengangkat kucing dengan paksa.
Selain itu, café ini juga menyediakan makanan dan minuman yang dijual di Mama Cat’s Kitchen yang sengaja hanya menjual berbagai makanan manis seperti homemade cakes dan cupcakes serta beverages seperti soft drink, kopi, dan teh. Menu-menu tersebut dipilih agar kucing-kucing tidak tertarik untuk mencobanya. Semua cakes dan minuman dibuat dan disajikan secara khusus tepat di luar area Cutie Cats Café agar selalu higienis.
Café ini juga memiliki kegiatan khusus untuk anak-anak yaitu “CATroduction for Kids” di mana mereka akan memberikan edukasi mengenai kucing. Selain itu, Lia percaya, berdasarkan pengalamannya sendiri membesarkan kedua putrinya sambil memelihara 30 kucing, bahwa berinteraksi dengan binatang peliharaan dapat membantu melatih sensitivitas anak dan mendorong anak untuk pandai bersosialisasi.
Is it safe and hygienic for the kids?
Nah, ini pasti pertanyaan yang langsung terbesit oleh Mommies, ya? Menyoal safety, Cutie Cats Café memperbolehkan anak usia di bawah 12 tahun untuk bermain asalkan ada pengawasan orang dewasa. Dan memberikan batas hanya 5 anak dalam sebuah keluarga. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pengawasan dan menghindari keramaian yang bisa membuat kucing mengalami stres.
Sementara itu, higienitas dan kenyamanan tempat diciptakan dengan menjaga temperatur ruangan agar tetap sejuk, manfaat lainnya adalah menghindari datangnya bau amis. Litter box (wadah untuk kucing membuang kotorannya) dan ruangan sekitar dicek setiap 15-30 menit sekali dan segera dibersihkan. Lia pun tak segan terjun langsung menggunting kuku “penghuni” Cutie Cats Café, tujuannya meminimalisir terjadinya cakaran kucing terhadap pengunjung. Namun, apabila sampai terjadi kemungkinan terpahit, Lia dan tim selalu menyediakan kotak P3K. Jika ada kasus yang tergolong parah, korban akan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. Mommies tak perlu khawatir, karena menurut pantauan kami, kucing-kucing di sana sangat jinak bahkan manja, ditunjukkan dengan perilaku mereka yang seakan “menyuruh” kita untuk selalu membelainya.
Yuk, Mommies, ajak si kecil dan keluarga bermain bersama kucing-kucing menggemaskan di Cutie Cats Café! :)
Cutie Cats Café
Biaya: