Family Friday: Chef Haryo – Mencontohkan Pola Hidup Sehat & Tepo Seliro Terhadap Anak

Parenting & Kids

?author?・20 Feb 2015

detail-thumb

Perawakannya tinggi tegap, gayanya santai dan sangat casual, dengan ciri khas dompet yang dilengkapi dengan rantai menjuntai a la anak motor – salah satu identitasnya sebagai pecinta motor tua. Pertama kali mengetahui sosoknya lewat televisi, terus terang saya langsung ngefans dengan beliau – penampilannya beda dari chef kebanyakan. Saat bekerja di majalah beberapa tahun silam saya berkesempatan mewawancarai beliau. Dan belum lama ini momen itu terulang lagi, and guess what? He still remembers me! Chef Haryo tetap pribadi yang ramah dan easy going. Tapi yang terpenting adalah berbincang dengannya bisa mendapatkan ilmu-ilmu baru.

IMG_8221

Mekipun identik dengan dunia masak memasak, pria yang bernama lengkap Haryo Pramoe ini tak segan mencoba dan mempelajari bentuk karya seni lainnya. Melukis kini menjadi pilihannya mengekspresikan bakat yang sebetulnya terpendam sejak lama. Selain itu, Chef Haryo juga menaruh perhatian serius terhadap kepekaan sosial si kecil Muhammad Yoda Mahendra Manaj (8) dan pola sehat keluarga kecilnya. Seperti apa Chef Haryo menerapkan hidup sehat dan memberikan contoh hidup bertepo seliro terhadap putranya? Yuk Mommies, simak obrolan saya dengan Chef Haryo berikut ini.

Sedang sibuk berkarya apa selain berkecimpung di dunia kuliner?

Saya sedang melukis! Sebetulnya saya itu dari dulu ingin berkecimpung di seni rupa, tapi saya pendam. Singkat cerita saya berkecimpung di dunia memasak, tapi di tengah jalan perasaan ingin melukis itu semakin kuat. Akhirnya saya benar-benar melukis. Aliran saya ekspresionisme, abstrak dan dadaisme. Dadaisme itu kalau orang ke kanan, saya ke kiri – something contrast pokoknya.

Awalnya terpanggil untuk melukis?

Sebetulnya saya tidak mengerti kategori aliran dan latar belakang seni, tapi saya percaya seni itu punya Tuhan, seni itu adalah keindahan. Contohnya bagaimana saya bisa menikmati mata seorang perempuan yang bagus, memakai cincin handmade ini – cincin ini sebetulnya karya Allah, tapi jatuh ke tangan-tangan yang mempunyai keindahan, misalnya Henk Ngantung – dia adalah seorang pematung sekaligus gubernur DKI Jakarta yang ditunjuk langsung oleh Soekarno kala itu. Nah itu, karena Soekarno percaya seniman itu adalah perpanjangan tangan dari Tuhan. Dia bisa murni membuat keindahan, membuat tata kota dan estetika itu secara murni.  Ternyata saya punya itu, dan saya tidak tahan, akhirnya saya melukis. Jadi seperti panggilan jiwa.

Tanggapan istri dan anak?

Tanggapan istri, dia tidak suka dengan rumah kotor, hahaha. Jadi lukisannya saya taruh di kamar mandi yang kering, dan kamar mandi saya jadikan sebagai gudang. Sejauh ini lukisan saya ada 25. Saya mulai melukis tahun 2010. Anak selalu saya libatkan. Jadi begini, sebetulnya anak itu seperti bermain, terlihat tidak serius padahal sedang merekam. Melakukan beberapa goresan lalu dia tinggal pergi. Tapi suatu hari saya melihat lukisan Yoda di iPad-nya, saya sendiri kaget. Ternyata dia merekam dan menyerap apa yang saya lukis, dan dia berkreasi dengan gaya dan warna yang lebih ajaib. IQ anak saya 138, Hitler 140 (tersenyum lebar). Jadi kalau Yoda sedang melihat sesuatu seperti sedang bermain saja, tidak serius. Tapi ternyata dia sedang menangkap sesuatu.

Cari tahu bagaimana cara Chef Haryo menanamkan kepekaan sosial terhadap anaknya Yoda di halaman berikutnya.

_MY WAY OF COOKING_

 Salah satu karya lukisan Chef Haryo "My Way Of Cooking"

Adakah persamaan melukis dengan memasak?

Ini komposisi Mbak (memperlihatkan jus), ini adalah jus yang saya komposisikan dengan imajinasi. Lalu di dapur dicoba dengan tester, tapi intinya 'kan imajinasi. Terdapat kompisisi warna, dan rasa. Di mana saya mengenal betul karakter alpukat, jeruk, wortel, dan kelapa – dan kalau itu semua dicampur apa, ya, rasanya. Itulah warna, itulah rasa, jadi sama sebenarnya. Kemudian di cat ada yang namanya pigmen. Pigmen itu sama juga seperti jiwa, warna itu punya jiwa (soul), semakin harga cat itu mahal, maka semakin mahal juga pigmennya. Jadi, ya itulah persamaannya memasak, meracik. Melukis itu juga meracik, meracik cat, warna, komposisi. Komposisi itu hal yang sulit, ada orang yang enggak bisa gambar, sebetulnya dia bukannya tidak bisa menggambar, melainkan tidak percaya diri untuk menggambar, belum eksplor dirinya saja. Dia takut dengan pakem bahwa gambar itu harus realis, gambar itu harus sempurna. Padahal buat saya kesempurnaan itu adalah ketidaksempurnaan.

Minat tidak Chef mengarahkan Yoda untuk serius melukis?

Kalau sekarang Yoda lagi fase bermain dan mengenal. Dia explore saja apa yang dia suka. Sekarang dia lagi suka bola dan lagi ikutan kompetisi, dan itu adalah jawaban dari saya yang tidak bisa bola. Saya trauma soalnya, karena pernah masuk RS kecelakaan saat bermain sepak bola. Sampai sudah besar gini saya masih takut. Nah, anak saya kok senang, dan mengerti – bakat Yoda bermain sepak bola seperti hadiah untuk saya.

Bagaimana menjaga quality time dengan Yoda?

Menjaga quality time dengan Yoda, caranya menemani bapaknya shooting, jadi dia bisa mengenal pekerjaan saya, lalu saya ajak bermain outdoor, olahraga, camping, dan saya ajak hidup prihatin. Contohnya mengunjungi keluarga yang secara perekonomiannya kurang beruntung, kita menginap di sana. Intinya saya ajak dia untuk tepo seliro. Kalau dulu bapak saya mengajarkan, kalau kamu bergaul itu dari kalangan bawah sampai ke kalangan atas, supaya tidak “gumun” artinya terheran-heran melihat sesuatu. Bapak saya berpesan, melihat orang yang kaya harus dipandang – mereka juga manusia biasa, begitu pun mereka yang “di bawah” juga harus diperlakukan secara manusiawi.

Tanggapan Yoda bagaimana?

Awalnya kaget, kok bau, ya, kamarnya. Itu 'kan berarti dia mengolah rasa. “Oh iya kok tidak sama dengan rumahku.” Jadi saya “mengacak-acak” pergaulan sosialnya dia. Dan efek lainnya, dia jadi peka sekali dengan mainan dia, buat dia kalau sudah bosan dengan mainan tertentu, dia akan kasih ke saudaranya atau dia kasih ke tetangganya, atau bahkan dia hadiahkan ke anak-anak yang tidak mampu. Lalu kepekaan sosial yang lain adalah saya mengajarkan orang miskin mana yang layak diberi. Contohnya ketika melihat bapak-bapak tukang parkir yang seusia ayah saya, tapi dia masih menjadi tukang parkir – nah, orang-orang seperti itu yang saya sarankan kepada Yoda untuk diberi bantuan. Di situ nalar dia bekerja dan kepekaan sosial lainnya. Saya juga menyarankan kepada Yoda untuk tidak memberikan bantuan kepada pengemis yang sehat, tapi bisa memberikan sesuatu ke pembersih jalan. Intinya mereka yang masih punya keinginan untuk berusaha walau dengan segala keterbatasan mereka. Saya lebih menghargai yang seperti itu, daripada pengemis yang kekar dan segar, saya tau mereka bisa bekerja, tapi mereka sudah terlanjur ada di comfort zone mereka.

Ada kegiatan sosial yang pernah dilakukan bersama?

Ada, bagi-bagi makanan. Kami beli nasi bungkus, 20-30 bungkus dan kita bagi-bagi. Kami membagikannya sambil berkeliling naik motor. Nah, ritual atau momen yang dia tunggu-tunggu, pada bulan puasa. Dan tidak tertutup kemungkinan dilakukan di luar bulan puasa. Atau bahkan sering juga saya masak untuk teman-teman sekelasnya. Tergantung mood juga.

IMG_7204

 Beraktivitas di luar ruangan bersama putranya Yoda

Selanjutnya Chef Haryo berbagi seputar pola hidup sehatnya.

IMG_2721

 Chef Haryo saat berada di salah satu ajang untuk mempromosikan kuliner Indonesia

Sekarang kita beralih ke pola hidup sehat, ya, Chef, bagaimana Chef menerapkan hidup sehat ke keluarga? (mengingat Chef pernah sukses menurunkan berat badan)

Jadi saya menerapkannya ke diri sendiri terlebih dahulu, melawan malas itu luar biasa. Karena,  fitrahnya manusia ada yang dilahirkan gemuk, dan ada yang dilahirkan kurus atau bahkan sulit gemuk. Nah, itu fitrah namanya, kalau saya makan sedikit bisa gemuk. Jadi ada high metabolism, ada low metabolism. Kita kenali dan syukuri dulu hal tadi, sekarang yang penting adalah intake harus seimbang dengan outtake. Jadi, kalau makan banyak, kita juga harus olahraga banyak. Kalau kita makannya sedikit, ya olahraganya sedang. Nah itu harus dimulai dari diri sendiri dulu, dilawan. Setelah kita melawan, timbulah hormon endorfin, lalu kita sebarkan kebaikan-kebaikan tersebut (seperti yang sedang saya lakukan sekarang).

Usia saya sekarang 40, harusnya saya memulai olahraga sejak usia 19 atau 20-an, tapi baru saya mulai di usia 39. Tapi percayalah tidak ada kata terlambat. Dan saya mencapai kebugaran dalam waktu 5 hari saja. Dengan cara olahraga, kardio untuk jantung dulu – baik itu di gym atau di alam. Jalan kaki, jalan cepat atau lari. Tapi badan itu wajib bergerak, harus bergerak. Jangan alasan Jakarta macet. Sebetulnya itu kembali ke niat. Karena badan itu ibarat mesin, harus ada pemanasan, kalau tidak ada pemanasan sama sama seperti mesin yang tidak pernah dipanaskan. Tiba-tiba disuruh jalan, akibatnya bisa mogok. Hal yang sama bisa terjadi dengan tubuh kita, jadi kalau mau cantik dan ganteng, ya mesti olahraga. Saya bisa membedakan, loh, wajah-wajah yang sering berolahraga dengan yang tidak rajin. Dan terpulang lagi kepada pikiran, bisa enjoy, bisa menikmati hidup, dan minum air air putih yang cukup. Mengonsumsi yang alami.

Lalu bagaimana dengan langkah konkret menularkan pola hidup sehat terhadap istri dan anak?

Saya bisa memotivasi 30 orang di luar, tapi ternyata yang di dalam itu yang paling sulit. Terutama istri, pada akhirnya dia baru mulai olahraga beberapa waktu belakangan ini. Setelah saya memberikan bayangan, bahwa usianya sudah 40 tahun depan. Berarti isteri saya hanya punya waktu efektif 10 tahun lagi untuk menjadi progresif, nah, setelah itu isteri saya akan mengalami penurunan. Kalau istri saya tidak menyehatkan badan, maka dia bisa sakit di masa depan, karena tensi istri saya termasuk tinggi, tidak bisa ditawar lagi, dia harus menjaga kesehatannya.

Bisa cerita Chef awal mulanya Chef memutuskan untuk hidup lebih sehat?

Saya pernah sakit. Ketika saya sakit pilihannya saya hanya sembuh atau meninggal karena sakit tadi. Sampai saya seperti berkomunikasi dengan Allah, “Sembuhkahlah saya, ya Allah, atau matikan saya”, karena saya sudah tidak kuat lagi. Ketika itu lemak darah saya tinggi, gemuk, obesitas, pusing setiap hari. Sampai saya di titik, “Kok hidup saya begini banget, ya?” Duit ada tapi nggak sehat, jadinya percuma saja. Itu harus dilawan dari dalam. Akhirnya saya bertekad, jika Allah menyembuhkan saya, maka saya akan hidup sehat. Artinya saya harus bisa melawan diri sendiri, melawan rasa malas, melawan rasa tidak suka terhadap makanan tertentu yang padahal sehat (daun-daunan, misalnya) karena kebahagiaan yang luar biasa itu bukan uang, bukan motor, bukan camping, tapi sehat! Dengan sehat kita bercengkrama dengan teman, positif thinking, bisa produktif, pokoknya sehat dulu, karena dengan sehat segala sesuatu pasti bisa positif.

Diterapkan juga ke Yoda?

Kalau Yoda saya tekankan dengan verbal, dengan mengatakan “Jangan gembrot!" Memang terdengar tidak nyaman di telinga, dan berkonotasi tidak baik pula. Tapi tidak apa-apa itu saya lakukan untuk hypnotheraphy ke Yoda. Jangan gemuk atau obesitas, dan saya beri contoh orang yang kegemukan. Maka mereka akan sulit melakukan aktivitas berat, lari misalnya.

Praktiknya bagaimana supaya Yoda paham cara menjaga berat badan idealnya?

Saya mencontohkannya begini: apa yang membuat kamu gemuk? Kebanyakan makan goreng-gorengan, terlalu banyak mengonsumsi makanan cepat saji, tidak mau makan sayur, jarang makan buah – itu saya ajarkan. Kuncinya jangan pernah lelah untuk mengingatkan hal-hal baik terhadap anak. Malah sekarang dia yang mengingatkan, kalau makanan cepat saji itu sebaiknya dihindari, dan memperbanyak makan buah.

Ada aturan baku di rumah yang diterapkan untuk hidup yang lebih sehat?

Jangan biasakan lidah kita dengan sesuatu yang artifisial. Karena artifisial adalah kenikmatan 5cm, hanya dari ujung lidah sampai ke dalam mulut. Begitu sampai ke pencernaan adalah nutrisi yang diperlukan, bukan lagi menyoal artifisial ataupun volume. Lalu menanak nasi tidak menggunakan rice cooker, jadi saya aron dulu lalu pindah ke alat kukus. Hasilnya juga beda, lebih wangi, lebih fluffy. Dan jangan membiasakan makan nasi terlalu banyak. Obesitas di Indonesia dan dunia disebabkan karena karbohidrat dan gula bukan karena lemak. Salah satu pemicunya adalah banyak toko makanan cepat saji yang sebagian menunya adalah hasil modifikasi karbohidrat dan gula. Malah sekarang saya mengganti nasi itu dengan sayuran. Tapi kalau lagi enggak tahan, saya masih toleransi dengan makan nasi hanya dua sendok. Yang membuat saya bisa bertahan melakukan pola hidup sehat adalah berpikir positif terus menerus tentang “manfaat, manfaat, manfaat, bugar, bugar, bugar.” Saya sudah sampai di tahap kalau cheating makan nasi terlalu banyak, keesokan paginya bawah mata saya akan bengkak. Kunci lain supaya bugar adalah menjaga aliran darah tetap lancar. Jika ada gejala migrain, sakit leher, sakit pinggang, gerakkan tubuhmu! Jangan terlalu cepat menuduh punggung kita itu cedera otot atau kejepit syaraf. Padahal itu hanya karena tidak pernah menggerakkan badan, akhirnya otot jadi kaku. Awalnya memang sakit, tapi setelah bergerak sakitnya hilang. Daripada menghabiskan uang puluhan juta untuk mengobati sesuatu yang  bisa dicegah, lebih baik preventif dengan membiasakan menggerakkan badan.

Sesi ngobrol saya kali ini dengan Chef Haryo sungguh menyadarkan saya tentang arti hidup sehat dan pentingnya menularkan kebiasaan baik apapun itu terhadap anak. Semoga Mommies juga bisa memetik manfaatnya, ya. Terima kasih. Chef Haryo. Semoga sehat selalu dan banyak karya-karyanya lewat masakan dan lukisan :).