banner-detik
MD POWERFUL PEOPLE

Dian Karaaen: “Ibu Bilang Berbuat Baik Tidak Harus Menunggu Kaya”

author

?author?09 Feb 2015

Dian Karaaen: “Ibu Bilang Berbuat Baik Tidak Harus Menunggu Kaya”

IMG_8301

Kecil-kecil si cabe rawit, saya pikir istilah ini pantas disandang oleh Dian Karaaen. Di usianya yang baru menginjak 21 tahun ia sudah menorehkan prestasi yang luar biasa, bersama teman-temannya ia mendirikan Rumah Kreatif NARA untuk anak-anak jalanan yang semakin hari jumlahnya terus meningkat. Dan mengantarkannya keluar sebagai pemenang favorit di ajang L’Oreal Women of Worth 2014 yang didukung L’Oreal Paris.

Saya pribadi baru kali pertama mengenal sosok Dian, membaca profil singkatnya saya sudah bedecak kagum dalam hati. Ternyata kekagumanan saya sangat beralasan, berasal dari pengamatannya sehari-hari, yaitu jumlah anak jalanan dan sampah yang jumlahnya kian bertambah, Dian memberanikan diri merintis Rumah Kreatif NARA. “Sebetulnya mereka bisa loh untuk menempuh pendidikan yang jauh lebih baik lagi. Tapi kenapa mereka harus cari uang di jalanan? Dan membantu keluarga untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.” papar Dian. Sungguh langkah awal yang menurut saya brilian untuk anak seusia Dian.

Bagaikan efek domino, kepedulian Dian dan kawan-kawannya tak berhenti sampai urusan pendidikan anak-anak jalanan. Mereka turut memperhatikan aspek ekonomi dari keluarga anak jalanan yang mereka bina bersama para volunters, lewat kreativitas mengolah berbagai sampah menjadi sesuatu yang berdaya guna, dan bernilai. Misalnya keuntungan dari kertas daur ulang yang berhasil terjual, akan digunakan untuk kebutuhan mereka sehari-hari. Sesuai dengan visi Rumah Kreatif NARA “Mengubah yang tidak bernilai, menjadi bernilai guna”.

Dian tak main-main dengan cita-citanya, totalitas kepeduliannya ia maksimalkan dengan keikutsertaannya dalam program mahasiswa wirausaha, dari situ ada pihak kampus yang mendukung, “Kami diberikan sejumlah dana untuk disewakan satu kontrakan dengan beberapa fasilitas, dan sebagai modal membuat mesin pendaur ulang kertas. Kebetulan salah seorang teman saya dari jurusan teknik mesin, nah dia yang membuat sendiri mesin pengolah limbah kertas tersebut” jelas Dian kepada Mommies Daily.

Mau tau seperti apa sosok ibu yang membesarkan Dian? Cari tau di halaman selanjutnya.

IMG_8180-2

Apa yang Dian lakukan bukan tanpa halangan, Dian sempat dicurigai berbuat hal yang tidak baik karena instensitasnya yang cukup tinggi mendatangi anak jalanan tadi. Bahkan Dian merasa tertantang untuk menepis sangkaan tadi. “Awal-awal mendekati anak jalanan sempat dimintain uang sama ketua kelompok mereka, dan disangkanya saya ingin mengajak mereka ke hal-hal yg tidak baik. Malah sempat jadi mau berantem. Tapi saya enggak takut dan percaya, kalau kita punya niat baik untuk orang kenapa mesti nunggu nanti? Kenapa mesti takut sama orang lain? Kalau kita merasa apa yang kita lakukan adalah baik, yaaa just do it!” kata Dian dengan semangat.

Melihat pribadi Dian yang cukup matang, saya jadi penasaran siapa sosok orangtua di balik perempuan yang masih aktif kuliah di London of Public Relations ini. Dengan mata berkaca-kaca dan penuh percaya diri, Dian tanpa ragu mengatakan bahwa ibunyalah yang menjadi inspirasinya berbuat kebaikan untuk sesama, “Ibu saya adalah single parent karena ayah saya sudah lama meninggal. Beliau tidak pernah menasihati saya, tapi beliau memberi contoh bagaimana sih berbuat baik itu? Ibu bilang berbuat baik itu tidak harus menunggu kaya atau punya uang berlimpah. Dengan waktu dan tenaga, kita juga bisa berbuat baik untuk orang lain.”

“Aku ingin menjadi ibu yang bukan hanya berperan sebagai ibu, tapi aku juga pingin anak aku menjadi teman aku. Dimana setiap langkah anakku nanti selalu cerita sama aku dan selalu kerja sama untuk membangun sesuatu yang lebih baik.” adalah kriteria sosok ibu ideal yang kelak akan dia terapkan.

Ke depannya Dian bercita-cita melebarkan sayap Rumah Kreatif NARA, sehingga tidak hanya terpusat di Kramat Jati saja, tapi bisa menjangkau daerah Jakarta dan sekitarnya. Tujuannya tak lain agar bisa membantu menuntaskan permasalahan anak jalanan lewat pengolahan limbah kertas tadi. Karenanya Dian lewat Mommies Daily mengajak masyarakat pada umumnya dan teman-teman seusia Dian khususnya untuk menaruh kepedulian terhadap anak jalanan. “Kita bisa loh berguna untuk orang lain, tidak usah menunggu kita punya uang dulu atau sudah bekerja dan punya penghasilan. Dengan status mahasiswa atau mahasiswi, kita juga bisa bantu mereka yang kurang beruntung dengan tenaga, pikiran dan waktu kita. Jalannya dengan berbagi ilmu dengan orang lain, dan itu adalah sesuatu yang luar biasa, ada kebahagiaan tersendiri yang saya rasakan.” kata Dian menutup obrolan dengan Mommies Daily.

Keep up the good work Dian! Semoga lahir sosok Dian yang lain di kemudian hari :)

PAGES:

Share Article

author

-

Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan