Beberapa minggu yang lalu, kami sekeluarga memutuskan untuk menghabiskan akhir pekan di luar rumah. Sejak hamil anak kedua, saya agak malas untuk mendatangi mal atau pusat perbelanjaan. Padahal, biasanya saya diprotes oleh anak dan suami karena sangat hobi bertandang ke mal saat akhir pekan tiba. Memang sih, hanya sekedar cuci mata atau makan di mal adalah kegiatan yang sering kami lakukan. Namun, beberapa bulan terakhir ini saya merasa jenuh dengan mal.
Dengan modal nekad, saya menawarkan proposal kepada suami untuk berjalan-jalan di taman yang berada di Jakarta. Suami langsung setuju. Menurutnya, jalan-jalan di taman bagus untuk refreshing dan juga lebih hemat dalam pengeluaran karena saya akan menyiapkan bekal dan air minum dari rumah. Toh, yang saya butuhkan hanyalah snack tambahan untuk dinikmati selama di taman.
Tujuan pertama kami adalah Taman Menteng. Berhubung belum pernah sekalipun kami ke sini, maka kami mengandalkan peta digital. Sayangnya, tidak semua rencana bisa dilaksanakan dengan baik. Sejak berangkat dari rumah, kami sudah ditemani dengan gerimis hujan. Saya sendiri harap-harap cemas acara bermain di taman bisa batal. Melihat si anak tetap ceria, suami tetap menyemangati saya “Bisa saja di Jakarta nanti cerah, kan”. Demi kepraktisan pula, kami memilih makan siang di tempat makan dan sekedar membawa snack juga air minum untuk dikonsumsi selama menunggu kakang bermain di taman nanti.
Sesampainya di Taman Menteng, anak kami langsung berlari ke sana-ke mari. Untunglah, tidak semua lahannya berupa rumput, jadi terhindar dari becek juga. Enaknya lagi, karena mendung membuat kami tidak kepanasan. Sembari melihat-lihat, saya menemukan lokasi toilet yang cukup bersih dan dijaga oleh petugasnya. Bagi ibu hamil seperti saya yang mulai memasuki trimester kedua, toilet bersih adalah hal yang penting karena saya mulai sering buang air kecil.
Taman Menteng ini cukup bersih. Ada beberapa pedagang makanan yang menjajakan makanan di gerobaknya. Berhubung kami sudah makan, jadi saya tidak tertarik untuk mencicipi. Selain itu, ada juga seorang ibu yang menjual permainan gelembung balon. Nah, kalau yang ini jelas anak kami tertarik. Bermain gelembung balon di taman adalah kegiatan yang sempurna, menurut saya. Selain itu, anak kami juga mencoba berbagai fasilitas permainan yang ada di sini. Mulai dari ayunan hingga bermain panjat-panjatan. Tetap saja, kakang memilih untuk berlari ke sana ke mari ketimbang bermain di fasilitas permainan. Dan lantai yang berada di tempat bermain anak-anak tidak terlalu keras, kesannya lembut seperti dilapisi busa tebal.
Berhubung Taman Menteng ini tidak terlalu luas, sangat memudahkan kami untuk mengawasi kakang yang asik sendiri. O ya, jumlah kursi di taman Menteng ini cukup banyak. Saya yang sedang hamil dan butuh tempat istirahat, amat terbantu dengan fasilitas kursi taman yang gampang ditemui.
Setelah puas mengitari Taman Menteng, saya usulkan pada suami untuk mengunjungi Taman Surapati yang letakya berdekatan dengan Taman Menteng. Meski gerimis, tapi mumpung lagi ada di Jakarta, sayang dong nggak mengunjungi beberapa tempat sekaligus :D
Ada apa saja di Taman Surapati? Lihat di halaman selanjutnya!
Di Taman Surapati, saya tidak melihat fasilitas permainan untuk anak-anak. Untungnya, masih ada sisa gelembung balon yang kami beli di Taman Menteng tadi. Lumayanlah, masih bisa membuat kakang aktif bermain. Selain itu, karena banyak burung Merpati yang dilepas bebas di taman ini membuat kakang bebas berlari mengejar kawanan burung tersebut.
Saat kami berkunjung ke Taman Surapati ini, terdapat komunitas pecinta ular besar yang sedang berkumpul. Melihat dua ular besar (sejenis ular Boa, saya juga kurang paham sih), saya memilih menghindar. Berbeda dengan kakang yang penasaran dan mendekati salah satu ular yang sedang dipegang oleh pemiliknya. Berhubung prinsip saya tidak boleh menakut-nakuti anak, maka saya biarkan kakang mengelus-elus ular besar kecoklatan tersebut. Tentu saja kakang tertawa karena (menurut dia) ular itu mahluk yang lucu. Puas mengelus-elus ular besar tersebut, kamipun memutuskan untuk pulang.
Sekilas, terlihat biasa saja ya mengajak anak untuk bermain di taman. Namun, melihat anak kami bebas berlarian, menikmati rindangnya pepohonan dan berulang kali saya menangkap keceriaan di wajah anak dan suami, maka saya harus menyimpulkan bahwa menghabiskan waktu akhir pekan di taman adalah salah satu cara mengeratkan ikatan keluarga, terutama antara anak dan orangtua ya.
Supaya nyaman saat bermain, maka inilah beberapa hal yang saya siapkan dari rumah. Antara lain:
Gimana, nggak ribet kan menyiapkan anak-anak bermain di taman. Dijamin, memberikan pengalaman yang baru bagi anak-anak dan orangtua. Maka, nggak ada salahnya mulai dari sekarang Mommies menyiapkan rencana akan berakhir pekan di taman. Selamat mencoba, ya!