Sorry, we couldn't find any article matching ''
Ide Aktivitas Yang Itu-itu Saja Tapi Selalu Seru
Setiap menjelang liburan sekolah, pas kenaikan kelas, atau seperti libur tahun baru yang akan segera hadir ini, saya selalu pusing memikirkan, nanti anak-anak ngapain ya. Pertama, karena saya tahu anak saya lebih suka sekolah daripada libur, tentunya karena di sekolah selalu seru bareng teman dan kegiatan yang asik-asik. Kedua, karena saya bekerja, bisa ambil cuti tapi tidak bisa full, ada hari-hari yang mana saya harus ninggalin anak-anak di rumah.
Setelah selalu kurang persiapan dan baru menyesal setelah anak saya uring-uringan kebosanan, saya mencoba untuk bikin list apa aja aktivitas yang bisa dilakukan bersama saya maupun pas saya nggak bisa nemenin karena lagi di kantor:
*Gambar dari sini
Anak saya bukan tipe yang suka sama mainan. Mungkin karena jarang saya ajak ke toko mainan. Dan sepemantauan saya, kalau beli mainan, dia suka pas belinya, tapi maininnya paling cuma sebentar dan lalu lupa punya mainan itu. "Mainan" yang nggak pernah bosen adalah menggambar dan mewarnai. Jadi saya memastikan di rumah ada kertas yang cukup dan alat menggambar/mewarnai yang lumayan lengkap. Selain itu, biasanya di malam sebelumnya kami siapkan juga printable material yang bisa di-print, hasil download dari internet. Banyak banget jenisnya, tinggal googling aja. Kami print sekitar 10 lembar buat stok keesokan harinya untuk seharian.
Hahaha, seinget saya, anak saya belum pernah nolak kalau ada agenda ini. Murah meriah senang. Walau tentunya nggak bisa seharian berenang di kolam karet ini, paling lama 1 jam. Tapi cukup buat stok happy 1 hari, sisanya sambung nonton tv dan atau mewarnai dan menggambar lagi.
Menyiapkan list judul, bisa maksimal 2 film dalam 1 hari, tidak terlalu banyak karena nanti tetap ada nonton tv juga. Selain itu siapin cemilan yang boleh dia pilih sendiri, selama nggak berlebihan msg-nya.
Baru 3 ya? Fiuh, klik di sini untuk lihat 4 kegiatan lainnya ya!
Wah ini, sih, paling enak. Hahaha. Anak-anak kalau ketemu anak-anak lain langsung bahagia dan anteng sibuk sendiri sama temennya. Biasanya udah bikin jadwal main bareng dengan beberapa geng. Sama temen sekolah, temen les, atau saudara sepupu.
Pergi nonton ke bioskop atau main di playground. Nah, sebenarnya intinya tentang titip ke teman, sih. Lalu nanti bisa gantian temennya anak dititip di kita. Acara titip menitip ini menurut saya seru buat anak, dia berkesempatan untuk pergi tanpa kita jadi bisa mandiri, sekaligus dapat bocoran dari teman kita, gimana anak kalau pas nggak ada kita. Baik-baik aja kah? Atau jadi nyuruh-nyuruh? Atau malah keluar mandirinya?
Seperti playground yang besar atau berenang di waterpark, dan bisa menghabiskan waktu setengah harian di sink. Saya memang pengennya membatasi untuk nggak terlalu sering bawa anak ke tempat seperti ini, maksudnya supaya jadi spesial pas perginya dan supaya anak tahu ada budget terbatas yang bisa dialokasikan untuk ini, jadi harus pilih salah satu saja.
Kamar anak atau tempat penyimpanan mainan. Kegiatan ini bisa seru juga, sambil putar musik dan mensortir mana yang masih bisa dipakai mana yang tidak. Biasanya pas beberes mainan suka ketemu "harta karun", mainan yang lupa kalau punya dan akhirnya dimainkan lagi pas liburan ini. Setelah selesai beberes bisa leleyeh bareng sambil makan es krim. :p
Oiya, untuk melancarkan, kami biasanya bahas dari malam sebelumnya apa yang akan dilakukan keesokan harinya dan membuat kesepakatan do's & dont's. Ya walau pastinya ada aja kerusuhan yang akan terjadi, tapi selalu lebih mudah dilalui karena adanya kesepakatan. Dan kalau hal ini terjadi, untuk persiapan bisa disimak beberapa poster tentang cara mengatasi anak yang marah karena melanggar kesepakatan di sini.
Kalau Mommies, biasanya ngapain aja pas liburan anak?
Yulia Indriati adalah content manager di 24hourparenting.com. 24hourparenting.com adalah adalah situs parenting yang memuat how-to-parenting, singkat dan to the point, juga membahas tentang menjadi orangtua, dan ide kegiatan ortu-anak. Dilengkapi visual yang semoga asik. Diasuh oleh psikolog dan orangtua.
PAGES:
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS