banner-detik
NEWS

Melahirkan Ditonton Banyak Orang?

author

sazqueen12 Dec 2014

Melahirkan Ditonton Banyak Orang?

Sudah dengar kalau nanti tanggal 14 Desember, ada seorang artis yang memberikan ijin kepada satu rumah produksi untuk meliput dan menyiarkan secara langsung proses kelahiran anak pertamanya? Anda mau nonton?

IMG-20141212-WA0006

Terus terang, kalau saya, sih, sewaktu baru melihat iklannya, ya, jadi penasaran. Kabarnya, acara ini akan jadi acara melahirkan pertama kali yang disiarkan secara langsung di Indonesia, dan mungkin di dunia. Nah, pas mendengar fakta tadi, saya jadi berpikir, "Iya juga ya, melahirkan kan hal yang pribadi. Kenapa mereka malah mau menyiarkannya langsung secara nasional? Ini anak pertama mereka, tidakkah mereka ingin menikmati momen sakral ini berdua?"

Teringat tiga tahun lalu, saat saya di ruang observasi, saat kontraksi menunggu bukaan demi bukaan, saat bidan melakukan cek pembukaan, saat dokter akhirnya datang dan memecahkan ketuban, saat mengejan, saat si bayi lahir, dan akhirnya saat melakukan IMD. Lalu saya teringat juga jawaban ke dokter kandungan soal siapa saja yang akan mendampingi melahirkan. Dengan tegas dan tanpa berpikir saya langsung bilang "Hanya suami saya yang boleh menenami. Keluarga yang lain di luar saja atau tunggu kami di kamar." Saat itu yang ada dalam pikiran saya adalah melahirkan merupakan momen privat antara calon ibu dan ayah serta si bayi.

Lagipula kalau diingat-ingat, kontraksi dan melahirkan itu merupakan momen yang menyakitkan secara fisik. Kalau lagi menahan sakit, raut muka bagaimana tuh? Walau misalnya masih sempat memasang bulu mata ekstension seminggu sebelum HPL dan merapihkan alis sebelum masuk ruang observasi, tapi ringisan pasti tetap tidak terkontrol dengan baik. Nah, bisa tetap cantik nggak? :))

Di negara barat, beberapa reality show yang melibatkan keluarga artis terkemuka memang pernah menayangkan episode anggota keluarga melahirkan. Sebut saja The Kardashian's. But they are the Kardashian's, if you know what I mean. Dan sewaktu Courtney melahirkan, dirinya tidak sibuk pasang alis, dan blow rambut dulu, all went natural. Jadi pas muka jelek saat mengejan pun terekam dengan baik. Reality show nya terasa realistis, kan? Bahkan berkat tayangan Courtney melahirkan, saya jadi tahu kalau mengejan itu butuh diselesaikan dalam 10 hitungan dan tidak perlu teriak-teriak heboh ala melahirkan di sinetron Indonesia.

Atau mari beralih ke reality show kesehatan yang banyak jenisnya di Discovery Home & Health. Di acara Deliver Me misalnya, yang merupakan cerita dari tiga dokter kandungan perempuan dengan kasus kehamilan pasien yang berbeda-beda, lengkap dengan drama si pasien dan perasaan empati si dokter. Tapi acara ini tidak ada pasien yang artis, sih. Common people yang setuju proses melahirkannya dijadikan konsumsi publik. Kadang juga untuk pengetahuan soal kasus-kasus kesehatan saat melahirkan.

Selanjutnya: Di Indonesia bagaimana?

Nah, kalau di Indonesia, memang belum pernah ada acara melahirkan-melahirkan gitu. Sekarang tiba-tiba ada artis yang melahirkan disiarkan live di salah satu tv nasional, apa ya, artinya? Pergeseran nilai? Karena nilai saat melahirkan yang selama ini kita ketahui berubah, ya. Sepanjang pengetahuan saya, jaman dulu di Indonesia biasanya melahirkan hanya sendiri (berdua dengan bidan atau dukun beranak) dan beberapa perempuan yang menjadi support system. Lalu bergeser ke suami boleh menemani. Kalau ini lebih ke "coba berempati, deh, perempuan bisa hamil karena laki-laki." Jadi opsi suami boleh masuk menemani atau merekam proses melahirkan muncul, walau kadang masih ada beberapa kasus dan dokter yang meminta agar pendamping di luar saja, karena ini adalah area mereka.

Doctor crossing her arms in the foreground of a room with a family with a baby in a hospital room*Gambar dari sini

Setelah itu datang eranya sosial media. Jadi adegan tak sedikit yang menyebarkan adegan melahirkan ke sosial media. Eh, sekarang proses melahirkan disiarkan secara langsung di televisi! Wow!

Melahirkan bayi ke bumi yang merupakan momen pribadi, kini jadi hal yang bisa dijual. Kalau lihat di salah satu situs berita hiburan, beberapa bulan lalu pasangan ini memang sedang mencari sponsor untuk acaranya. Setelah deal, syuting dimulai dari tiga bulan sebelum melahirkan. Lalu lanjut dengan tayangan eksklusif secara live. Kabarnya rangkaian lengkap reality show ini akan naik di bulan Januari 2016.

Sekarang saya jadi penasaran sama KPI, sih. Harusnya sebelum acara tayang, kan, harus ada ijin KPI. Waktu tayangan menikah sepasang artis yang disiarkan live saja, KPI baru bicara setelah acara berlangsung. Menegur stasiun televisi kalau tayangan tersebut tidak ada manfaatnya. Kenapa tegurannya baru muncul setelah acara berlangsung? Dan apakah ini akan terulang lagi tanggal 14 nanti?

Walaupun saya belajar dari keluarga Kardashian tentang proses mengejan, tapi kenapa saya jadi bertanya-tanya, kira-kira ada manfaatnya nggak ya siaran langsung melahirkan ini? Toh, ketika acara ini disiarkan, pasti si artis sudah touch up sebelum kamera On dan proses melahirkan sesar ditayangkan deh! Lalu, siapa yang nggak mau menyaksikan? Kalau sudah terpampang di TV, mau nggak mau pasti nonton. Penasaran gitu? (Itu saya sendiri kali, ya? Haha). Padahal salah satu bentuk penyalahgunaan frekuensi televisi yang tertulis adalah Tayangan TV yang isinya untuk kepentingan pribadi. Nah, loh?

What do you think, Mommies? Apakah momen melahirkan selayaknya ditayangkan khusus secara langsung di tv nasional? Apakah pergeseran nilai soal melahirkan ini kita biarkan saja bergeser?

 

PAGES:

Share Article

author

sazqueen

a mother of one who study Anthropology by choice! Hello motherhood.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan