Sorry, we couldn't find any article matching ''
Tentang Dian Sastro, Dari Lipstik Sampai Asuransi ART
Mommies, siapa yang susah move on dari Alumni AADC? TVC berdurasi 10 menit ini lumayan bikin heboh, ya. Serentak semuanya jadi ingat masa mudanya dulu :)
Anyway, beberapa waktu lalu, di tengah kesibukannya sebagai ibu dua orang anak, mahasiswi S2, pengusaha dan juga brand ambassador beberapa brand besar seperti L’Oreal Paris, Dian mau meluangkan waktu untuk ngobrol-ngobrol dengan Mommies Daily. Topiknya seru, dari mulai makeup sampai.....apalagi kalau bukan tentang ART yang selalu menjadi never ending topic itu. Dan walaupun selalu penuh dengan aktivitas, Dian tetap terlihat bersemangat. Padahal kalau dengar dari ceritanya, Dian sehari-harinya selalu kurang tidur karena harus belajar ketika anak-anaknya sudah tidur. Sering juga mengerjakan tugas sambil menggendong dan menyusui anak bahkan...memompa di dalam kelas! Harus ditiru banget lah semangatnya.
Tentang lipstick favorit
L’Oreal Paris Color Riche. Aku suka soalnya moisturizing tapi finishing look-nya matte, jadi tahan lama. Pakainya gampang karena glide on smoothly dan nggak kering di bibir. Warna favorit aku Viva Red sama Shocking Pink. Aku sih suka banget sama trend makeup nude eyes vs bold lips. Membantu banget terutama waktu aku masih kuliah kemaren. Jadi dari kucel seharian di kampus , tinggal pake lipstick-nya dan langsung yang stamina banget gitu deh.
Tentang ritual makeup
Sebagai Mommies, kita nggak punya waktu untuk dandan kan, boro-boro dandan heboh, mandi aja udah bagus. Mandi juga harus cepat. Jamannya belum punya anak masih bisa lah ngeblow 1 jam, ngaca-ngaca, matchingin baju. Sekarang pake baju ambil yang paling atas. Tapi sekarang dengan modal si lipstick jeguerrr itu aku rasa lumayan agak keliatan lebih kece lah gak keliatan bluwek banget. Terlihat lebih niat. Aku kadang-kadang kalau siang nih mau jemput anak “ Anjrit gue kucel banget “. Sementara ibu-ibu lain yang habis dari salon, aku yang dari kampus dan pakai baju standar banget. Akhirnya cuma modal hak tinggi.
Tentang style sehari-hari
Sehari-harinya sih kemaren selama kuliah aku pakai sepatu teplek aja dong, haha. Jeans biasa dengan atasan simpel. Trus kalau setelah itu ada acara, paling cuma ganti sepatu ke hak tinggi, tambahin kalung dan aksesori. Trus tinggal pake lipstick deh yang merah atau pink terang. Lumayan lah beda before dan afternya :D. Terkadang tambahin jaket , ya gitu itu akal-akalan aku sih sebenarnya. Yang penting modal hak tinggi, lipstick merah dan bulu mata.
Baru-baru ini, film baru Dian, 7/24 diluncurkan. Sudah nonton? Sepertinya, film ini sangat relevan untuk kita karena bercerita tentang kehidupan suami istri super sibuk. Nah, bagaimana kehidupan Dian dengan suaminya, Indraguna Sutowo? Simak di halaman selanjutnya, ya.
Sama suami yang benar-benar berdua hanya kalau kita ngedate berduaa sebulan sekali. Memang susah cari waktunya, tapi emang harus dijadwalin. Kadang-kadang kita ada movie date juga di rumah, tunggu anak-anak tidur , jadi di atas jam 9 malam. Dan kita cuma punya waktu paling banyak sampai jam 12 malam untuk nonton dvd berdua. Filmnya kadang-kadang yang romantis kadang –kadang film apa aja yang udah kelewatan di bioskop. Yang penting bisa berduaan, ngobrol, kalau nonton 1 serial gitu tuh yang bisa sambil teriak-teriak seru-seruan bareng.
Tentang support system
Kalau aku memang sangat merangkul pegawai aku, mereka udah jadi kaya anggota keluarga aku banget. Setiap makan di restoran, pasti ada budget buat beliin mereka juga, jadi mereka makan makanan yang sama dengan kita. Mereka aku beliin 1 porsi kaya anak aku juga aku beliin 1 porsi. Jadi bener-bener emang aku kalau makan di luar tuh dengan budget yang siap untuk mereka, karena aku mikir mereka tuh cape banget megang anak aku, kalau mereka kelaparan dan gak dihargain, gak diurusin, mereka juga sedih. Kalau merekanya udah bete, siapa yang tau mereka bisa jahatin anak-anak. Jangan sampai, ya. I Love my staff, karena alhamdulilah aku dapat yang baik-baik. Mereka hanya bisa happy kalau mereka tau bahwa aku tuh sayang sama mereka.
Tentang manajemen ART
Mereka aku bukain asuransi loh yang murah meriah. Kan lumayan, jadi kalau mereka sakit dan terjadi apa-apa mereka ada tabungannya. Aku juga ngurus mereka kalau sakit, aku bawa ke dokter, aku bayarin, obatnya aku beliin kalau memang nggak ketutup asuransinya, aku suruh istirahat. Dan mereka tuh kalau misalnya bener-bener gak ada waktu buat keluar jajan atau waktu istirahat ya aku kasih uang lembur gitu. Jadi kasih cuti boleh, pinjam uang boleh tapi potong gaji. Jadi bener-bener kepegawaian diliat dari depan kaya kantor aja gitu. Jatah cuti 1 orang setahun 14 hari, kalau misalnya udah abis cutinya trus mau cuti lagi ya harus tonggi alias potong gaji jadi harus adil jadi pro rata supaya gak ada sirik-sirikan. Kalau liburan juga mereka suka aku ajak gantian (outing kalau di kantoran) dan merekanya juga happy bisa lihat tempat baru dan jadi sibuk foto-foto buat di Facebooknya...hahaha. Aku sih terserah aja mereka mau bergaya gimana yang penting kerjanya oke.
Dian menganggap ART sebagai keluarga. Selain mengajak mereka liburan, memberikan asuransi, apa lagi yang Dian berikan? Lihat di halaman selanjutnya.
Sebagus-bagusnya ART, nggak mungkin kan gajinya naik jauh terus-terusan dengan jumlah yang tinggi, pasti akan ada batasnya. Jadi aku bilang jujur sama mereka kalo aku percaya sama mereka dan berharap mereka bisa lama di aku dan akan menganggap mereka seperti keluarga, tapi aku cuma sanggup bayar segini. Aku janjiin ke mereka untuk berangkatin umrah kalau udah kerja 10 tahun. Jadi walaupun gaji nggak terus-terusan naik, paling tidak mereka bisa melihar ke depan dan tau apa ekspektasinya. Aku juga bilang kalo mereka pinter, bisa aja nantinya jadi bertambah tanggung jawabnya, misalnya jadi kepala rumah tangga atau asisten pribadi. Kalau mereka nantinya mau kursus juga boleh, lumayan kan nanti misalnya bisa bantu-bantu ajarin anak matematika, misalnya. Jadi gitu lah, intinya bagaimana mengajak mereka untuk melihat ke depan.
Masalah anak, ibu dari Shailendra Naryama Sastraguna Sutowo dan Ishana Ariandra Nariratana Sutowo juga punya pandangan yang tak kalah penting.
Tentang parenting syle
Aku punya cita-cita yang besar sih buat anak-anak aku, tapi aku juga kadang-kadang baru tau yah yang namanya anak kan kondisinya berbeda. Ada yang hiperaktif, ada yang lebih kalem, ada yang ambisius, ada yang senang musik. Aku juga baru mulai mempelajari hal itu sih, jadi sambil belajar kira-kira ngarahinnya ke mana dan gimana. Aku lagi fokus di seputar akhlak sih, soalnya anak aku kan gak sekolah di sekolah Islam kan, jadi lagi mulai dengan hal-hal kecil aja seperti ngajarin baca doa. Yang paling aku takutin itu gak deket sama anak, jadi aku lagi coba melatih diri aku untuk setiap hari punya waktu ngobrol berdua sama anak, supaya dia terbiasa cerita kalau udah gede.
Seru, kan ngobrol-ngobrolnya? Nggak nyangka saya akan dapat kiat tentang manajemen asisten rumah tangga dari Dian. Ternyata, sistem yang ada di kantor dapat diterapkan juga ya, di rumah!
Thank you so much for the chat ya Dian, looking forward to talk more about motherhood with you! :)
PAGES:
Share Article
COMMENTS