banner-detik
KINDERGARTEN

Mengintip Sekolah Cikal Serpong

author

ketupatkartini04 Dec 2014

Mengintip Sekolah Cikal Serpong

1-IMG20141115003 3-IMG20141115019

Menyongsong tahun ajaran baru, buat Mommies yang anaknya akan masuk sekolah dasar, pasti dari jauh-jauh hari -bulan malah- akan sibuk 'belanja' sekolah baru. Belanja sekolah ini sebenarnya dilakukan di setiap tahap pendidikan anak sih, tapi... untuk sekolah dasar pasti paling spesial deh, betul kan?

Kita percaya bahwa Sekolah Dasar adalah tempatnya menanamkan 'fondasi' kognitif dan karakter anak, selain yang utama tentu saja, di dalam keluarga. Di SD anak akan menghabiskan masa sekolah terpanjang, 6 tahun. Dan banyak juga dari kita yang percaya, bahwa masa sekolah dasar harus diisi dengan sebanyak-banyaknya pengembangan karakter anak, dibanding aspek kognitifnya.

Oke, kembali ke belanja sekolah (ingat kan dulu waktu kita masih 'belanja tempat bersalin', hehehe..). Saya pernah membaca di sebuah artikel yang sangat bagus, bahwa orangtua pasti akan memperhatikan, menanyakan kurikulum seperti apa yang diterapkan di sekolah tersebut. Metode belajar di kelas, dan seputar aspek akademik. Padahal yang tidak kalah penting, apalagi untuk tahap SD, adalah intangible curriculum-nya. Kurikulum yang 'tidak tertulis' ini adalah bagaimana budaya belajar di sekolah tersebut, atmosfer sekolah yang akan tercermin dalam sikap dan perilaku semua orang yang terlibat di dalam sekolah, dan nilai-nilai lain yang bisa kita amati dari lingkungan sekolah.

Pertengahan bulan lalu saya datang di open house Sekolah Cikal yang baru, di Serpong. Lokasinya di Jl. Ciater Rawa Mekarjaya, Serpong yang kebetulan lumayan dekat dari rumah saya. Salah satu yang membuat Cikal istimewa, adalah visi membentuk 'lifelong learners', bukan saja untuk anak didik, tetapi seluruh komponen di sekolah Cikal, pengurus sekolah, staf, guru, murid bahkan orangtua siswa didorong untuk menjadi lifelong learners.

Apa sih lifelong learners ini? Simak di halaman selanjutnya, ya.

Persis seperti arti katanya, pembelajar sepanjang hayat. Seorang lifelong learners akan berusaha untuk mendapatkan ilmu, pengetahuan, nilai-nilai, dan pemahaman yang mereka butuhkan sepanjang hidupnya dan mengaplikasikannya dalam segala bidang. Menuntut dan mencari ilmu sepanjang hidup kita, sehingga bisa diartikan proses belajar yang fleksibel, sangat luas dan dilakukan di mana saja, kapan saja.

2-IMG20141115004

Di Cikal, misi ini diterjemahkan dalam kurikulum yang disebut Cikal 5 Stars Competencies Curriculum, yang dijabarkan secara menarik di sini. Salah satunya adalah 'self regulated learner', mengutip dari Sekolah Cikal "A self-regulated learner is someone who initiatively takes action in knowing what you do not know and what you know, and how to move from there. A self-regulated learner rises up to the challenge and sees every opportunity as learning experiences."

Sebuah konsep yang sangat menarik, dan ada perbedaan dengan sekolah lain yang saya ketahui. Mereka mempunyai misi bukan saja mendidik para murid untuk berwawasan luas dan lebih pintar, tetapi jauuh lebih luas daripada itu. Menjadi seorang yang kaya secara emosional, spiritual, sehat jiwa dan raga, skillful dan berpikir efektif, self regulated learner dan menjadi anggota dari komunitas global, komunitas dunia yang bertanggung jawab. Lebih jauh bagaimana Cikal berbeda dari sekolah lainnya, Hanzky pernah mengulasnya di sini.

Saya percaya sebuah institusi, apapun itu, akan kuat dan menghasilkan output yang hebat bila dilandasi oleh sebuah pemikiran yang kuat pula. Landasan, visi dan misi tersebut akan berhasil diteruskan dan terinternalisasi kepada semua anggota, dengan leadership yang baik dari pemimpinnya. Bagaimana mengetahuinya? Mudah. Kita bisa melihatnya dari kebiasaan, apa yang terjadi sehari-hari di lingkungan tersebut.

Bagaimana suasana di Cikal Serpong? Hasil pengamatan saya ada di halaman selanjutnya.

Saat mengunjungi Sekolah Cikal Serpong, suasana antusiasme itu terasa sekali. Ada beberapa orang murid yang aktif menjadi pemandu bagi pengunjung, demikian juga staf dan guru yang sangat proaktif dan ramah. Melalui dinding-dinding sekolah, ruang kelas, lorong, dan semua fasilitas, 'komunikasi' itu telah terjadi. Dinding sekolah di sana riuh dengan visual yang semuanya mengundang rasa ingin tahu.

Fasilitas fisiknya juga oke, untuk sebuah sekolah yang baru berdiri. Ada sebuah lapangan basket di bagian depan sekolah, dan area bermain terbuka yang luas di halaman dalam. Visual dan performing art room (saya mengagumi -dan iri dengan- kegiatan seni di sini yang sangat ekstensif), serta science and technology workshop.

Ruang kelas didesain sangat fleksibel, dan 'hidup'. Kegiatan belajar didesain secara bilingual, English-Indonesia, sehingga guru-gurunya pun terpilih yang memang menguasai kedua bahasa tersebut. O ya, Sekolah Cikal Serpong ini mengacu kepada kurikulum nasional, bukan IB seperti Sekolah Cikal Simatupang. Karena itu... school fee-nya pun lebih 'ramah' daripada Cikal Simatupang :D

Penasaran? Saya bocorkan sedikit saja ya, enrollment fee untuk year 1-6 (SD) sebesar 35 juta rupiah (early bird hingga 28 Februari 2015: 31.5 juta). Tuition fee perbulan sebesar 2.4 juta. Lengkapnya, bisa langsung hubungi Sekolah Cikal Serpong di (021) 7587 5675 atau email info.serpong@cikal.co.id.

cikal1collagecikal3

Hmm.. lumayan (mahal) juga yaa :D. Paling tidak saya masih punya waktu untuk pikir-pikir hingga... setahun ke depan ;) Karena Arung (4thn) baru akan masuk ke jenjang SD pada 2016 nanti. Semoga info tadi berguna ya Mommies ;)

 

PAGES:

Share Article

author

ketupatkartini

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan