banner-detik
TRAVEL

Memaknai Inovasi di Philips Museum

author

affi28 Nov 2014

Memaknai Inovasi di Philips Museum

Mommies, pernah nggak sih kita berpikir tentang peralatan rumah tangga yang ada di sekitar kita; siapa yang menciptakan, bagaimana bisa muncul ide membuat produk tersebut, bagaimana keadaan dulu sebelum alat itu ada? I'm talking about simple household stuff that we often take for granted such as blender, mixer, oven toaster, hair dryer or even lamps!

Baru-baru ini saya mengikuti sebuah perjalanan yang benar-benar membuka mata saya tentang teknologi dan inovasi. Saya mengunjungi sebuah kota di Belanda bernama Eindhoven, kota "kelahiran" brand yang sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, Philips! Salah satu tempat yang saya datangi adalah Philips Museum. Dari kunjungan saya tersebut, saya jadi tau bahwa produk yang sepertinya sangat simpel, seperti lampu misalnya, ternyata punya banyak cerita di belakangnya dan bermuara dari sebuah gagasan dan semangat inovasi yang manfaatnya luar biasa buat jutaan orang.

Emang seperti apa sih ceritanya? Simak ya, mommies!

The Holy Ground

philipsmuseum7

"You are standing on Philips's holy ground", kata pemandu tur kami saat menyambut tim jurnalis yang berkunjung ke Philips Museum. Nggak berlebihan sih; karena memang gedung ini adalah tempat bersejarah bagi perusahaan Philips, karena dulu merupakan pabrik pertama mereka yang dibangun tahun 1891 oleh Frederik Philips dan anaknya, Gerard Philips. Sampai dengan tahun 1951, bangunan ini dipakai sebagai pabrik dan gudang lampu. Sempat juga menjadi lokasi demonstrasi instalasi lampu untuk Philips sampai akhirnya diubah fungsi menjadi museum di bulan April 2013 lalu.

It all started with a single light

philipsmuseum3

Lampu bohlam adalah produk pertama yang diproduksi Philips, menjawab permintaan atas bohlam yang tinggi sejak mulai digunakannya listrik di tahun 1880an. 7 tahun kemudian Philips mendapatkan pesanan 50,000 bohlam dari Rusia, jumlah pemesanan paling tinggi pertama yang mereka dapatkan.

Selanjutnya: Si Adik yang banyak akal

philipsmuseum13

Setelah beberapa tahun menjalankan bisnis bersama ayahnya, di tahun 1895 Gerard mengajak adiknya, Anton, untuk bergabung. Ini menjadi keputusan tepat untuk perusahaan Philips karena setelah Anton menangani bagian sales, penjualan bohlam lampu Philips meningkat tajam dan sampai mencapai 1 juta bohlam. Di akhir 1890an, Philips telah menjadi perusahaan penghasil bohlam terbesar di Belanda dengan lebih dari 1,000 karyawan.

A letter to the Queen

philipsmuseum8

Mau sukses menjalanlan bisnis? Harus punya banyak ide untuk memasarkan produk! Salah satu ide jenius Anton adalah mengirimkan surat permohonan kepada asisten pribadi ratu Wilhelmina di tahun 1933 untuk memasang lampu sodium yang mereka produksi sebagai penerangan jalanan, setelah sang ratu mengalami kecelakaan mobil di malam hari. Hasilnya? Permohonan dikabulkan dan Philips pun kebanjiran order pembuatan lampunya!

They light up the whole city

philipsmuseum4

Membicarakan sejarah kota Eindhoven tidak akan bisa dilepas dari sejarah Philips. Sebelum perusahaan ini didirikan, Eindhoven merupakan sebuah kota kecil dengan jumlah penduduk tidak lebih dari 3,000 orang dan sebagian besar pertumbuhan yang terjadi di kota ini di abad ke-20 adalah berkat Philips. Tidak hanya memberikan lapangan kerja untuk ribuan orang, Philips juga banyak mendirikan pusat ristek, laboratorium, institut teknologi dan masih banyak lagi. Saking terkenalnya Eindhoven sebagai kota yang "dihidupkan" oleh Philips, kota yang sekarang menjadi salah satu kota paling high-tech di dunia ini dijuluki "The City of Lights."

Selanjutnya: Indonesia jadi saksi salah satu sejarah Philips lho!

Siaran Radio Sampai ke Bandung

philipsmuseum9

Di tahun 1920-an, Philips mulai memproduksi pemancar radio. Salah satu momen historis untuk pemancar radio buatan Philips adalah ketika Ratu Wilhelmina berpidato di tahun 1927 dan disiarkan menyeberang lautan sampai ke Dutch East Indies, alias...Indonesia! Ini merupakan siaran radio jarak jauh pertama yang sukses. Sesaat setelah pidatonya selesai, datang telegram dari Bandung yang berbunyi "Siaran dapat didengar dengan sangat baik, kata demi kata, di Indies."

That 60's Show

philipsmuseum6

Sebuah sudut di Philips Museum menunjukan bagaimana typical ruang tamu di rumah-rumah orang Belanda saat itu, lengkap dengan berbagai peralatan rumah tangga buatan Philips. Lihat deh TV-nya yang jadul banget! Bayangin seluruh keluarga berkumpul dan nonton acara di depan TV yang ukurannya cuma sebesar iPad! :D

Selanjutnya: The King of Pop!

The King of Pop

philipsmuseum14

Mommies masih inget kan moment legendaris di dunia musik, ketika Michael Jackson tampil di panggung MTV Awards di tahun 1983 menyanyikan lagu Billy Jean dengan mengenakan sarung tangan penuh payet yang berkilau-kilau? Untuk tur musiknya yang rencananya akan diadakan di O2 Arena, London, Michael Jackson meminta Philips untuk merancang kostum, termasuk sarung tangan, yang terdiri dari lampu yang bisa berkedap-kedip sesuai irama dan hentakan lagu. Kabarnya ketika kostum tersebut selesai digarap, Michael Jackson girang banget dan bilang "This is everything I've always wanted!" Sayangnya sebelum tur tersebut dimulai, King of Pop ini keburu meninggal dunia. Namun sarung tangan penuh lampu yang keren banget ini bisa kita lihat di Philips Museum.

Innovations and You

philipsmuseum10

Selain terkenal akan expertise mereka di bidang penerangan, Philips juga berhasil menjadi perusahaan yang memproduksi banyak alat-alat kesehatan berteknologi tinggi. Yang menarik, di Philips Museum kita bisa melihat bukan cuma versi awal dari alat-alat canggih tersebut, tetapi juga berbagai bentuk inovasi yang terkesan sederhana, namun maknanya besar. Contohnya alat MRI mini ini. Ini bukan alat scanning untuk anak kecil loh, namun ini adalah sebuah alat yang dinamakan Kitten Scanner yang diciptakan untuk mengajarkan kepada anak-anak yang akan menjalankan MRI, apa aja sih yang akan mereka lihat dan rasakan saat masuk ke dalam alat yang agak intimidating ini. Anak-anak bisa memasukan boneka ke "alat MRI" ini dan layar TV di depannya akan memberitahukan apa saja yang akan terjadi (misalnya akan ada suara keras, jangan bergerak ya, dll) dengan gaya lucu dan menyenangkan. Luar biasa ya Mommies!

Mungkin kalau suatu hari Mommies ke kota ini, Philips Museum bisa dimasukkan ke dalam itinerary, ya!

 

PAGES:

Share Article

author

affi

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan