banner-detik
MOMMIES TOOLS

Ibu Bekerja ASI Tetap Lancar? Ini Caranya!

author

kirana2130 Oct 2014

Ibu Bekerja ASI Tetap Lancar? Ini Caranya!

Dulu, rasanya antara bekerja dan memberi ASI eksklusif itu sebuah pilihan. Cuma bisa salah satu. Bekerja adalah vonis akhir dari pemberian ASI secara kontinu, digantikan oleh susu formula (sufor). Ada ibu-ibu yang beruntung sepulang kerja tetap menyusui, bayi tetap mau menyusu sampai saatnya menyapih walau pas ditinggal bekerja minum sufor dari dot. Tapi lebih banyak yang akhirnya menyusui terhenti di tengah jalan. Kebanyakan karena bingung puting yang kemudian memicu penurunan daya hisap yang berimbas ke penurunan produksi ASI.

M

Itu cerita lama, sekitar 10 tahun yang lalu. Mulai kira-kira 5-6 tahun lalu, semangat dan pengetahuan mengenai manajemen menyusui dan ASI perah (ASIP) sudah banyak menjangkau para ibu. Setidaknya sekarang ibu tahu bahwa ASI bisa diperah dan disimpan, bahkan dibekukan dengan masa simpan bisa berminggu-minggu jadi bisa dikonsumsi bayi saat ibu bekerja. Tapi sayangnya masih banyak tempat kerja yang belum ramah ibu menyusui (busui). Padahal dengan mendukung busui, banyak keuntungan yang ikut dirasakan perusahaan. Misalnya:

  • Anak terjaga sehat, ibu tenang, produktivitas kerja tinggi.
  • Anak jarang sakit, uang tunjangan kesehatan tidak terpakai.
  • Anak yang jarang sakit juga membuat hari kerja ibu penuh, jarang absen.
  • Image positif perusahaan yang family friendly.
  • Bila manajemen kantor belum bisa memberi dukungan maksimal , setidaknya sang ibu sendiri sejak masa kehamilan bisa mulai mencicil keperluan persiapan memerah, menyimpan, dan memberikan ASIP saat kembali bekerja. Yang dibutuhkan biasanya:

  • Pompa ASI. Tapi bila ibu bisa memerah manual dengan tangan, itu lebih baik karena payudara bisa lebih kosong dan produksi kembali juga bisa lebih banyak.
  • Apron, bila membutuhkan penutup saat memerah ASI.
  • Cooler box dan ice gel bila tidak ada kulkas di kantor sebagai tempat penyimpanan ASIP sebelum sampai di rumah.
  • Media pemberian ASIP. Dot tidak disarankan karena rawan memicu bingung puting yang kemudian bisa berlanjut menjadi nursing strike atau mogok menyusu. Media yang direkomendasikan adalah sendok atau cup feeder karena mekanisme minum melalui media ini mirip dengan menyusu langsung.
  • Plus harus dipikirkan juga siapa yang akan memberikan ASIP selama ibu bekerja. Pemberian ASIP melalui media non-botol biasanya membuat pengasuh nggak sabar karena di awal-awal belajar memerlukan waktu yang lama dan ketelatenan tinggi.
  • Update ilmu tentang ASI dan ASIP

    breast-feeding

    Tidak hanya alat yang harus disiapkan, ilmu manajemen ASI dan ASIP juga penting diketahui supaya produksi ASI bisa continue dan ASIP bisa dimanfaatkan secara maksimal. Ilmu dasar yang perlu diketahui di antaranya adalah:

    Tips dan trik tentang memerah ASI. 

    Ini sifatnya personal, jadi cara yang sesuai memang akan perlu banyak trial error dan bisa berbeda-beda tiap orang.

    Masa penyimpanan dan daya tahan ASIP. 

    Tabelnya seperti berikut ini, ya.

    ASI bekerja1

    Masa penyimpanan ASIP. gambar dari sini

    ASI bekerja2

    Daya tahan ASIP. gambar dari sini

     Cara menjaga produksi ASI.

  • Hal paling dasar yang perlu diketahui tentu bahwa produksi ASI sifatnya demand and supply, alias seberapa banyak dikeluarkan sebesar itulah diproduksi. Jadi makin banyak dikeluarkan, baik melalui penyusuan langsung maupun diperah, akan menambah produksi. Bedanya, menyusu langsung lebih mengosongkan payudara ketimbang pemerahan
  • Perlu diketahui juga bahwa memerah hanya akan mengosongkan maksimal 70% ASI, jadi tidak kosong sama sekali. Dengan begitu, sebaiknya pompa dahulu baru menyusui karena dengan disusukan, hisapan bayi akan merangsang produksi lebih banyak disamping pengosongan sebelumnya.
  • Produksi ASI juga tergantung dari mood dan tingkat stres ibu. Ibu yang tidak bahagia dan stres akan menurun produksi ASInya.
  • Menjaga kontinuitas penyusuan langsung kapan pun ketika ibu sedang tidak bekerja. Jadi saat ibu ada, utamakan menyusui langsung. Jangan pakai ASIP lagi. Karena frekuensi menyusui langsung juga berperan dalam kelangsungan produksi ASI.
  • Menghindari penggunaan dot. Mekanisme minum dari dot yang berbeda dengan menyusu langsung membuat bayi pelan-pelan berkurang daya hisapnya, yang berimbas ke berkurangnya produksi ASI.
  • Kiat dari dr. Melanie Y. Iskandar, SpA yang menjadi narasumber acara 30 Tahun Philips Avent beberapa waktu lalu, sebelum mulai masuk kantor lagi gunakan waktu untuk:

  • Bonding dan menyusui sesering mungkin.
  • Nikmati rutinitas menyusui secara efektif tanpa perlu memikirkan bagaimana nanti saat kembali bekerja.
  • Membangun rutinitas baru dengan berlatih memompa mulai sekitar 2-3 minggu sebelum bekerja. Ciptakan rutinitas yang menyerupai ketika sudah kembali bekerja.
  • Mulai melatih bayi minum dengan bantuan. Tapi kalau memang harus menggunakan dot, jangan kenalkan dulu setidaknya sampai berusia 6-8 minggu.
  • Manajemen ASIP

    Selain mengenai tata cara penyimpanan ASIP, ternyata ada trik juga dalam mengatur konsumsi ASIP. Sering terjadi ASIP beku yang sudah telanjur diturunkan/dicairkan tidak terminum, padahal sekali cair hanya tahan 24 jam saja.  Berdasarkan masa penyimpanan ASIP di mana:

  • ASIP beku hanya boleh dicairkan sekali dan hanya tahan 1x24 jam di kulkas bawah.
  • ASIP fresh tahan 3-5 hari di kulkas bawah,
  • maka Dr. Melanie menyarankan pengaturan seperti berikut ini:

  • Turunkan ASIP beku kurang dari kebutuhan bayi. Misal kebutuhan per hari 5-6 botol, cukup turunkan 4 botol.
  • ASIP fresh jangan langsung masuk freezer semua, tapi sisakan 1-2 botol/hari sebagai cadangan saat ASIP beku hari itu habis.
  • Saat masuk stok ASIP fresh baru, ASIP fresh yang sebelumnya jadi cadangan bisa naik ke freezer digantikan oleh yang lebih baru.
  • Dengan cara ini ASIP beku yang diturunkan pasti habis, tapi kalaupun kurang masih tertutup oleh ASIP fresh cadangan.

    Penanganan nursing strike.

    Nursing strike tidak terjadi pada semua bayi, dan tidak ada batasan usia kapan terjadinya. Bila ini sampai terjadi,  dr. Melanie menyarankan kunci penanganan nursing strike adalah mengembalikan situasi dan kondisi seperti saat pertama kali belajar menyusui, seperti IMD (Inisiasi Menyusu Dini). Poin-poinnya adalah:

  • Kontak skin-to-skin.
  • Habiskan waktu bersama.
  • Menawarkan menyusui sesering mungkin.
  • Pompa ASI agar payudara penuh ketika bayi mau menyusu kembali.
  • Kesabaran dan ketelatenan karena proses ini memerlukan waktu.
  • Sekarang sudah banyak sekali Mommies yang sukses bekerja sambil terus menyusui bahkan sampai dua tahun atau lebih. Jadi untuk Mommies yang baru akan menjalani, jangan patah semangat, ya! Bisa, kok!

    PAGES:

    Share Article

    author

    kirana21

    FD/MD resident


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan