"Wah, anaknya bakal perempuan, yaaa? Pasti heboh ndandaninnya, deh. Pernak-pernik anak perempuan lucu-lucu banget!"
Entah berapa kali saya mendengar komentar di atas saat hamil Gya kemarin. Lucunya saya nggak tergoda untuk beli-beli baju pergi newborn biar pun sudah cukup yakin adiknya Igo itu perempuan. Baju rumah pun pakai lungsuran Igo dulu. Untungnya beli yang polos tanpa motif jadi cukup unisex lah. Baju pergi juga cuma punya jumper tutup kaki untuk ke dokter, supaya praktis. Ya, bayi baru lahir mau diajak ke mana juga, sih?
Masuk bulan ketiga kami mulai ajak Gya pergi-pergi ke mal. Saya pun mulai melirik baju pergi untuk Gya. Dan ketika baju-baju itu dipakaikan ke Gya, rata-rata orang berkomentar kalau gayanya itu saya banget. Saya kurang suka baju yang ribet, apalagi untuk bayi, kan? Dari segi bahan pasti harus yang nyaman dan dari segi model saya suka yang bentuknya sederhana serta masih terlihat anak-anaknya. Tahu sendiri, kan, sekarang bertebaran baju anak yang sebenarnya versi mini dari baju orang dewasa? Dalam batas wajar mungkin masih terlihat lucu tapi kalau sudah berlebihan, anak akan terlihat "matang" sebelum waktunya. *duile, serius banget, Man?
Ini, nih, penampilan Gya kalau ke mal .... (hihihi, warna misty grey itu saya banget, deh)
Top: Lumik Baby Shop
Celana pendek: Gymboree
Kaus kaki: Tanpa merek
Jepit rambut: Carter's