banner-detik
BREASTFEEDING

Breastfeeding is Normal

author

sazqueen28 Aug 2014

Breastfeeding is Normal

Saya baru tahu, loh, kalau ibu menyusui di depan umum itu suka dianggap mengganggu pemandangan. Serius! Dulu waktu masih remaja dan kemana-mana naik kendaraan umum, beberapa kali saya melihat ibu menyusui anaknya. Saya, sih, biasa saja melihatnya. Ada lagi anggapan soal menyusui hanya hal yang dilakukan orang miskin karena tidak mampu membeli dot dan susu formula. Whoa!!

Karena penasaran soal pola pikir negatif ini, saya jadi iseng bertanya kepada beberapa orang yang saya kenal dan yang statusnya masih single. Ketika menerima jawaban-jawaban ini di email, saya jadi terkejut sendiri. Karena memang 7 dari 10 perempuan single ini menjawab kalau menyusui itu merepotkan. 5 dari 10 bilang menyusui di depan umum bisa menurunkan selera makan mereka. 6 dari 10 menjawab tidak tahu apakah nanti kalau sudah punya anak akan menyusui atau tidak, tergantung dari ASI yang belum tentu keluar. Wah, sedih bacanya. Tidak bermaksud membandingkan, tapi ada beberapa hal yang harus diluruskan soal menyusui.

point-well-takenGambar dari sini

Apakah benar menyusui itu merepotkan?

Kalau melihat pengalaman pribadi, sih, tidak repot sama sekali. Perkaranya apa? Repot harus bangun tengah malam? Lebih repot mana: bangun karena tangisan bayi dan membuka bra kemudian menyusui sambil melanjutkan tidur atau harus meninggalkan tempat tidur, menakar susu, menuang air hangat, dan menjaga agar dot berada di posisi yang benar supaya bayi tidak kolik? Atau rasa repot muncul karena belum ketemu posisi latch-on yang pas? Oh, jangan-jangan repot karena rasanya nggak bisa pergi sendiri, ya? Ke mana-mana harus bawa bayi karena ada yang bergantung hidupnya pada payudara? Hehehe.

Manusiawi, sih. Tapi hidup di era klik kanan dan kiri untuk mencari informasi, rasanya nggak ada yang nggak mungkin untuk meminimalisir kerepotan. Pertama, ada yang namanya breast pump, atau ya perah pakai tangan dan simpan ASIP. Jika memang mau pergi tanpa membawa bayi, berikan ASIP! Gampang, kan? Lalu soal posisi menyusui. Kalau dulu, pertamanya saya lihat di buku, karena rasanya belum pas, saya cek di YouTube! dan ketika hampir menyerah, saya tanya ke Ibu soal posisi menyusui. Setelah belajar terus menerus, di bulan ketiga akhirnya saya menemukan selahnya. Lalu soal kerepotan lain seperti harus pakai baju kancing depan dan berdaster ria, let me tell you something: I never wore those two! ;) Buat saya baju menyusui paling nyaman adalah kaos lebar. Apron juga tidak berguna karena setelah Menik berusia 6 bulan, dirinya selalu sibuk menyingkirkan penutup tersebut. Daster? Wah, karena tidak pernah suka dengan jenis yang satu ini sejak remaja, saya tetap bertahan dengan piyama kesayangan. Jika tiba waktu menyusui di malam hari, cukup dengan menarik baju ke atas. Nggak perlu repot buka kancing daster, kan?

Selanjutnya: Menyusui di depan umum!

388425_504853352908619_667217184_nGambar dari sini

Menyusui di depan umum itu mengganggu pandangan orang lain?

Wah, kalau mau dibalas dengan kalimat yang galak, saya mau bilang "Elo aja yang tutupin mata lo biar nggak fokus ngeliatin payudara yang tidak sengaja terlihat saat sedang menyusui" :p Tapi kan saya sedang belajar jadi orang yang lebih baik, jadi sebelum berteriak galak, mungkin ibu hamil bisa mulai browsing nursing wear yang sangat praktis. Sehingga bisa menyusui di mana saja, tanpa perlu membuka kancing, mengangkat baju, atau menggunakan apron. Nggak susah, kok, untuk memastikan payudara tidak menjadi center of attention di ruang publik ketika menyusui. Okay?

Untuk yang masih single, kalau memang terganggu ketika tidak sengaja melihat payudara seseorang ketika menyusui, ya, jangan repot. Alihkan pandangan, putar posisi kursi, atau beritahu di mana ruang menyusui. As simple as that. Menyusui itu sangat penting untuk pertumbuhan anak, dan ini adalah hal yang natural. Jauhi pikiran negatif.

Kalau punya anak belum tentu kasih ASI.

Sedih, deh, bacanya. Ini pasti gara-gara informasi soal ASI yang salah strategi. Jadi rasanya menyusui itu hal yang bisa disombongkan dan hanya orang-orang beruntung dengan ASI yang banyak yang bisa menyusui anaknya hingga dua tahun. Pertama, ASI bukanlah sesuatu yang super istimewa. Secara alami, tubuh akan memproduksi ASI ketika seorang perempuan hamil. Jadi apa yang istimewa dari hal tersebut? Kan semua perempuan punya payudara dan akan berisi ASI ketika waktunya tiba. Sudah saatnya mindset diubah, deh! Nggak usah dipikir-pikir gitu, pokoknya habis hamil kemudian menyusui. Gitu aja, gimana? Mungkin yang bisa dilakukan sekarang adalah bagi yang berhasil menyusui, berhentilah menyombongkan diri. Lebih baik berbagi ilmu dengan bijak, agar anak yang disusui bisa terus meningkat.

Elena-Oliva-Photo-RSGambar dari sini

Breastfeeding is normal. It is natural! And once you become a pro in breastfeeding, you will say it's an easy one. Even more, you can breastfeed your acrobatic toddler while eating out your lunch. Stop judging breastfeeding, okay? ;)

PAGES:

Share Article

author

sazqueen

a mother of one who study Anthropology by choice! Hello motherhood.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan