Saya kadang gumun, takjub dengan trend gaya hidup (lebih) sehat yang makin banyak dilakukan ibu-ibu di kota besar. Inspirasi hidup yang lebih sehat dan berkualitas itu pun bisa didapat dari mana saja, semudah membuka Instagram di smartphone. (Yak, semua ada di IG sodara-sodara!). But like they always said, there's always a room for improvement.
Buanyak jalan menuju hidup yang lebih sehat, lebih berkualitas. Salah satunya -dan salah satu yang paling penting juga- adalah asupan makanan. Sebuah jargon yang mudah diingat, dalam memperhatikan asupan makanan yang masuk ke tubuh kita adalah 3 J, yaitu Jumlah, Jenis dan Jadwal. Jadi pola hidup sehat haruslah memenuhi unsur 3J tersebut. Jumlah energi dari asupan makanan harus seimbang dengan energi yang dikeluarkan untuk beraktivitas, Jenis asupan harus diperhatikan, mengandung semua unsur gizi penting, dan J yang ketiga adalah Jadwal, yaitu ketepatan waktu dalam mengonsumsi buah.
Nah, menurut Dr. Inge Permadhi, ahli gizi, ada J ke-empat yang juga harus diperhatikan, yaitu Jurus Memasak. Well, sebenarnya ini juga sudah menjadi pengetahuan kita, bahwa cara memasak menentukan kualitas gizi makanan. Tapi pada praktiknya, sehari-hari pun saya masih susah menghindari cara-cara memasak yang tidak sehat seperti menggoreng. Jadi seperti yang sudah kita tahu, memasak dengan menggoreng menjadikan makanan tersebut meningkat kalorinya berkali lipat. Akhirnya kalau tidak diimbangi aktivitas, tumpukan kalori bisa menyebabkan obesitas dll. Yang saya baru tahu juga, minyak-minyak baik yang kaya omega 6 seperti minyak zaitun, kalau dipanaskan (dan dijadikan minyak tumis atau goreng) akan menjadi merugikan bagi tubuh, karena susunan kimianya yang berubah.
Jadi, ada kiat dari Dr. Inge saat memasak menggunakan minyak zaitun, yaitu kukus (atau bisa juga tumis dengan sedikit air) sayur-sayuran yang kita ingin masak, kemudian sesaat setelah kita matikan api, tuangkan minyak zaitu ke dalam masakan. Jadi masakan tetap enak dengan dan gurih dengan 'saus' minyak zaitun, dan sehat.
Selain itu, memasak dengan
panci presto (tekanan tinggi), ternyata bisa lebih sehat lho. Selama ini saya cuma menggunakan panci presto untuk mengempukkan daging. Ternyata panci presto bisa kita fungsikan juga untuk membuat aneka masakan. Waktu memanaskan yang sangat singkat membuat nutrisi dalam bahan makanan tetap terjaga.
Jurus-jurus memasak lebih sehat ini disampaikan dalam peluncuran katalog Sunday, yang merupakan bagian dari Sophie Paris. Sunday menyediakan produk kebutuhan home living yang lengkap, mulai dari peralatan dapur, peralatan masak, perlengkapan saji, cutlery, storage, hingga kebutuhan rumah lainnya. Ini adalah terobosan baru dari Sophie Paris yang sebelumnya hanya menyediakan produk fashion & beauty.
Peralatan masak dan makan dari Sunday ini pun sangat lengkap, dan memenuhi kebutuhan kita untuk memasak dengan cara-cara yang lebih sehat. Seperti multi steamer, double pan, dan terbuat dari material yang berkualitas. Selain Dr. Inge, Chef Billy Kalangi yang merupakan ambasador produk-produk Sunday juga membagi kiatnya untuk memasak lebih sehat.
Misalnya, memasak ikan tanpa digoreng. Potongan ikan tinggal dibumbui, dan dimasak menggunakan double pan, tanpa minyak. Supaya matang merata, dan tidak berbau amis, kuncinya adalah jangan membolak-balik ikan beberapa kali. Cukup dibalik sekali, dengan memperkirakan waktunya. Kiat ini juga berlaku untuk steak daging. Cukup dibalik sekali saja, karena daging tersebut akan mengeluarkan juice-nya sendiri yang membawa rasa sedap.
Ada kiat memasak sehat lainnya dari Mommies?