banner-detik
ETC

17 Agustus Penuh Kenangan

author

adiesty17 Aug 2014

17 Agustus Penuh Kenangan

merdeka!!!*foto dari sini

Zaman saya kecil, moment 17 Agustus-an seperti hari ini selalu saya tunggu.Kenapa? Tentu saja karena saya nggak mau ketinggalan ikut memeriahkan berbagai acara perayaan hari kemerdekaan. Sebut saja, deh, lombanya, rasanya hampir semua lomba pernah saya ikuti. Mulai dari lomba makan kerupuk, balap karung, kelereng, ambil uang di buah jeruk bali, joget balon, ikutan parade, hingga nari saat acara puncak. Cuma lomba panjat pinang saja, sih, yang nggak pernah minat :D

Lagipula, dengan banyak ikutan lomba, kan peluang saya dapat hadiah makin besar, hahahaha. Walaupun hadiahnya nggak seberapa, tapi kemeriahan dan kebersamaannya itu lho yang nggak bisa dibayar! Ternyata, banyak warga Female Daily yang merasakan hal serupa dengan saya. Baca deh, cerita beberapa teman kantor ini mengenai kenangan perayaan 17 Agustus-annya.

Nadia Arisca

Kalau aku dulu lomba 17 Agustus-an di komplek selalu menang bawa kelereng pake sendok yang di mulut itu, bahkan pernah sampai 3 tahun berturut-turut. Waktu itu Ibu aku ngajarinnya musti sabar dan fokus supaya menang :D Tapi kalau soal lomba makan kerupuk, selalu kalah karena memang ngga suka makanan asin :(

Selain itu juga waktu kecil, aku sempat ngira orang-orang yang ikutan panjat pinang itu adalah makhlus halus yg lagi manjat tiang, karena warna tubuh mereka yg udah berbentuk jadi coklat, hahaha...

Tri Wahyu Ningsih

Dulu waktu kecil setiap ada 17 Agustus-an selalu ikutan dan nggak pernah absen tiap tahunya . Semua lomba gue pasti ikut, dari yang mudah sampai yang lumayan ekstrim. Lomba di rumah gue tuh sampe larut malam, jadi bener-benr mnghabiskan moment 17an tuh sampe full :))

Dari masukin pensil ke dalam botol, menggiring bola dengan terong, masukin belut ke dalam botol, mindahin air ke dallam botol, gigit sendok yg ada kelerengnya, mindahin bola pingpong dr meja ke meja, mindahin kacang sukro, tarik tambang, futsal cewek sampai lomba joget. Semunya lomba nyaris gue ikutin semua!

Nah, waktu gue kelas 5 atau 6 SD itu jadi 17-an paling heboh dari tahun sebelumnya. Saat pembagian hadiah gue dan temen-temen memeriahkan acara panggung 17an dengan nari, narinya nari India lho * tutup muka * Narinya berpasangan dengan anak cowok seumuran, ya waktu itu kan memeng masih zamannya. Yaaa, mau nggak mau harus ikutan nari karena emang udah dipilih buat jadi pengisi acara.

Hanifa Ambadar

Yang paling berkesan untuk saya tentang 17 Agustusan adalah...ikutan pawai! Saya termasuk rajin ikutan pawai setiap tahunnya. Pawai ini diikuti oleh banyak RT dari beberapa RW. Kebayang nggak sih, banyaknya? Biasanya setiap RT akan kompakan dulu untuk mengambil tema yang akan diangkat. Ada saatnya saya memakai baju daerah. Ada masanya pakai baju drumband. Ada juga zamannya saya menghias sepeda dan ikut pawai sambil bersepeda.

Biasanya, pawai akan di mulai dari lapangan besar dekat kompleks dan akan mengelilingi beberapa jalan utama dan berkumpul lagi di lapangan sambil menunggu pengumuman pemenang pawai. Sayangnya, saya sudah lupa apakah waktu itu pernah menang atau tidak. Tapi menang tidaknya nggak masalah, toh yang terkesan sampai sekarang adalah bagaimana serunya proses persiapan dan hari H nya. Sekarang masih ada nggak ya pawai 17-an?

M*foto dari sini

Anggita Prita

Cerita 17-an yang paling diingat justru waktu ikut perayaan Hari Kemerdekaan di kantor Papa waktu dinas di Pematang Siantar. Soalnya lombanya lucu-lucu. Selain lomba standar seperti makan kerupuk, ada lomba untuk orang dewasanya juga, seperti lomba dandan tanpa cermin untuk para perempuan. Seru juga tuh! Ada yang hasilnya bagus tapi selesainya lama, dan yang paling cepat ya agak menor hasilnya hahahaaa... Biasanya lomba 17an kan identik dengan anak-anak atau yang muda-muda. Nah, waktu itu acaranya benar-benar untuk semua usia, makanya mungkin jadi memorable banget. Everyone was having fun. :)

Eko Prasetyo

Tujubelasan gue nggak ada kenangannya, nih :D

Paling waktu di kampung kekurangan peserta lomba catur, gue dipaksa main catur (padahal dulu belum paham mainnya). Jadi belum ada 5 menit udah kalah :D

----

Wih, ternyata momen mengikuti aneka lomba merupakan kenangan menyenangkan di masa kecil, yah! Jadi nggak sabar ngajak Bumi buat ikutan lomba balita yang digelar di lapangan dekat rumah. Lagi pula acara semacam ini kan juga banyak manfaatnya. Anak-anak bisa belajar soal sportivitas. Kalaupun kalah, ya, nggak usah ngambek. Hitung-hitung mengajarkan anak untuk belajar kecewa.

Yuk, ah, Mommies... ajak si kecil partisipasi di acara 17 Agustus-an! Salam Merdeka!

 

 

Share Article

author

adiesty

Biasa disapa Adis. Ibu dari anak lelaki bernama Bumi ini sudah bekerja di dunia media sejak tahun 2004. "Jadi orangtua nggak ada sekolahnya, jadi harus banyak belajar dan melewati trial and error. Saya tentu bukan ibu dan istri yang ideal, tapi setiap hari selalu berusaha memberikan cinta pada anak dan suami, karena merekalah 'rumah' saya. So, i promise to keep it," komentarnya mengenai dunia parenting,


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan