Belakangan ini, semakin banyak anak yang diidentifikasi mengalami Spectrum Autism atau SA. Tentunya bukan hanya sang anak saja yang menderita karena mengalami SA, orangtua dan keluarganya juga ikut menderita. Kadang ada keluarga yang merasa malu, marah, sedih, dan perasaan lainnya. Memang penyakit seperti SA ini bukan suatu penyakit yang dapat dicegah sebelumnya, namun sebagai orang terdekat, orangtua dan keluarga harus dapat menerima keadaan tersebut dengan ikhlas dan berusaha mengembangkan kemampuan yang dimiliki anak SA. Walaupun mereka memiliki SA, sebenarnya anak SA itu pada umumnya memiliki 1 kelebihan yang menonjol dan akan menjadi sangat hebat apabila dapat dikembangkan.
Untuk itu terlebih dahulu orangtua perlu memahami dengan baik apa sih SA itu?
Menurut Mash & Wolfe, pengarang buku Abnormal Child Psychology, SA adalah gangguan perkembangan yang cukup parah, yang ditandai dengan abnormalitas pada fungsi sosial, bahasa dan komunikasi, dan tingkah laku serta minat yang tidak biasa. Jadi, autisme ini menyentuh setiap aspek interaksi anak dengan lingkungannya, melibatkan sebagian besar bagian otak, dan mengacaukan kepribadian anak sebagai manusia (respon sosial, kemampuan berkomunikasi, dan perasaan terhadap orang lain).
Terus kenapa sih autisme itu sekarang disebutnya spectrum autism?
Menurut Lord, Cook, Leventhal, & Amaral, penulis artikel autism spectrum disorder, autisme adalah spectrum disorder yang berarti bahwa simtom, kemampuan, dan karakteristik anak dengan autisme diekspreksikan dalam kombinasi yang berbeda-beda dan derajat keparahan yang berbeda pula. Maksudnya adalah anak dengan autisme memiliki perbedaan dalam kognitif, kemampuan bahasa, dan kemampuan sosial mereka sehingga mereka tidak dapat disamaratakan.
Anak dapat dikatakan memiliki SA apabila memiliki karakteristik seperti yang dibuat oleh DSM IV TR (klasifikasi gangguan mental). Klasifikasinya adalah, lihat di halaman selanjutnya, ya!
Anak dikatakan memiliki SA apabila memiliki paling tidak 6 karakteristik dari item-item yang ada di nomer 1, 2, dan 3 di bawah ini:
- 1. Gangguan dalam interaksi sosial, yang dibuktikan dengan minimal 2 dari 4 karakteristik:
· Gangguan dalam tingkah laku non-verbal seperti kontak mata, ekspresi muka, postur tubuh, dll
· Kegagalan dalam mengembangkan hubungan pertemanan yang sesuai dengan tingkat perkembangannya
· Kurangnya spontanitas untuk berbagi kesenangan, minat, atau pencapaian dengan orang lain (misalnya tidak menunjukkan, membawa, atau menunjuk objek yang diminatinya)
· Kurangnya respon sosial atau emosional
- 2. Gangguan dalam komunikasi yang dibuktikan dengan minimal 1 dari 4 karakteristik:
· Keterlambatan perkembangan bahasa (tidak dibarengi dengan usaha untuk menggantinya melalui alternatif komunikasi lain seperti gestur)
· Untuk anak yang dapat berbicara, ia memiliki gangguan dalam memulai atau mempertahankan percakapan dengan orang lain
· Penggunaan bahasa yang sejenis dan berulang
· Kurangnya spontanitas untuk bermain peran yang sesuai dengan tingkat perkembangannya
- 3. Tingkah laku , minat, dan aktivitas yang sejenis dan berulang, dengan minimal 1 dari 4 karaktertistik:
· Berpusat pada 1 atau beberapa minat yang sama dengan intensitas atau fokus yang abnormal
· Tidak fleksibel terhadap ritual atau rutinitas
· Gerakan motor yang sejenis dan berulang (misal menggerak-gerakkan tangan)
· Terus berpusat pada suatu objek tertentu
Ternyata ada beberapa hal nih Mommies yang dapat menjadi penyebab timbulnya autisme pada anak. Mau tau lengkapnya, kan? Di halaman berikut, ya, Mommies!
Berapa hal yang menjadi penyebab timbulnya autisme, antara lain:
- Masalah pada masa kehamilan dan kelahiran
Lahir prematur, pendarahan selama kehamilan, toxemia (keracunan darah), terinfeksi virus, dan kurangnya tenaga setelah lahir diindetifikasi memiliki sedikit pengaruh terhadap autisme anak
- Pengaruh genetis
Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 3-7% saudara kandung atau keluarga besar dari anak dengan autisme juga memiliki autisme. Selain itu, kemungkinan autisme akan timbul dua kali dalam keluarga yang sama lebih besar 50-100 kali lipat.
- Abnormalitas pada otak
Gangguan neuropsikologis pada anak dengan autisme muncul pada beberapa area, meliputi intelegensi verbal, pemusatan dan pemilihan atensi, memori, bahasa, dan fungsi eksekutif
Memang saat ini belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan autisme, namun sekarang banyak sekali dibuka sekolah khusus anak SA. Pada umumnya sekolah tersebut mengadakan terapi untuk anak SA, seperti terapi tingkah laku dan wicara. Di sekolah tersebut anak SA juga dilatih kemandirian, berkomunikasi, perilaku adaptif, dsb sehingga anak SA dapat bertingkah laku seperti anak normal.
So Mommies, accept and love your kids just the way they are and maximize their other abilities!
1.