Mommies pasti familiar kan dengan Elmo, Ernie, Bert, Big Bird, Cookie Monster, dkk? Tokoh-tokoh dari Sesame Street itu dulu merupakan salah satu tontonan setia Mommies ketika masih kecil bukan? Kalau saya sih iya. Saya dan kakak-kakak saya waktu kecil suka banget nonton Sesame Street. Apalagi sama Ernie! Saya suka banget sama Ernie dengan mukanya yang kayak burger itu :D. Sudah bertahun-tahun lamanya saya tidak nonton Sesame Street lagi hingga akhirnya keponakan saya sudah berusia 1 tahun dan sudah mulai suka menonton TV dan video-video di Youtube gitu. Sama seperti ibunya (kakak saya) dia suka banget sama Sesame Street terutama sama Elmo. Setiap hari pasti dia menonton Sesame Street, terutama episode yang mereka bernyanyi-nyanyi dengan artis seperti Bruno Mars, Jason Mraz, dll.
Ternyata selain tokoh-tokohnya yang lucu dan menggemaskan, Sesame Street ini merupakan salah satu acara TV yang bagus dan bermanfaat lho untuk anak. Dosen saya di salah satu kelas perkembangan anak, pernah menyarankan kalau sebaiknya anak diberi tontonan Sesame Street. Jadi penasaran kan Mommies, emang apa aja sih hal-hal positif yang bisa diperoleh dari menonton Sesame Street?
Sesame Street pada awalnya diciptakan oleh Lloyd Morissett, yang merupakan psikolog, memang untuk memberikan pendidikan pada anak prasekolah. Ia dan Joan Ganz Cooney, seorang produser TV, merasa bahwa anak prasekolah yang kurang mampu tidak dapat memperoleh pendidikan seperti anak-anak lainnya, sehingga akan menimbulkan jarak pada saat tahun pertama sekolah dasar. Sehingga mereka ingin membuat acara yang berlatar belakang di kota yang cerdas, mendidik, dan menghibur. Kemudian mereka dibantu oleh beberapa psikolog dalam membuat tokoh dan jalan cerita.
Para psikolog tersebut ingin membuat tokoh dan jalan cerita yang mendidik. Contohnya adalah tokoh Oscar (monster hijau yang tinggal di tempat sampah), ia dibuat untuk mengajarkan anak bahwa setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda-beda. Oscar diceritakan menyukai sampah, cacing, dan bersikap jahat terhadap orang lain. Anak harus belajar bahwa banyak orang seperti itu di dunia ini. Sifat Oscar yang pemarah juga dimaksudkan untuk mengajarkan anak bagaimana mengatur emosi negatif, baik emosi mereka sendiri maupun orang lain.
Berdasarkan penelitian jangka panjang yang dilakukan oleh psikolog Daniel R. Anderson, ditemukan bahwa anak berusia 3-5 tahun yang menonton Sesame Street memiliki pembendaharaan kata yang lebih banyak saat SMA dibandingkan dengan anak lain yang tidak menonton TV sama sekali atau menonton program lain. Selain itu, anak prasekolah dari SES rendah yang menonton Sesame Street lebih siap memasuki dunia sekolah dibandingkan anak seusianya yang tidak menonton Sesame Street. Anak yang menonton Sesame Street juga memiliki nilai yang lebih tinggi di bidang IPA dan matematika, lebih banyak membaca buku, lebih mementingkan pencapaian akademis, dan lebih kreatif dibandingkan anak seusianya. Anak laki-laki yang menonton Sesame Street saat prasekolah lebih kurang tingkat agresivitasnya saat SMA, dan anak perempuan lebih banyak terlibat dalam ekstrakulikuler seni. Apabila anak menonton Sesame Street saat menanyangkan episode tentang tindakan prososial seperti bekerja sama, menolong, dan berbagi, anak akan memiliki tingkat prososial yang tinggi.
Wah ternyata memang banyak banget ya Mommies manfaat positif dari Sesame Street! Mulai sekarang anaknya diajak nonton Sesame Street aja ya Mommies daripada nonton sinetron atau tontonan kurang mendidik lainnya :D